menurut K Hidayat & MW Nafis, dalam buku 'agama masa depan,' salah satu kecenderungan perilaku keberagamaan dasawarsa mendatang adalah DEISME.
dalam perkembangannya, ajaran agama mesti berdialog dan berkompromi dengan nilai-nilai serta simbol yang bersifat sekular. lebih jauh lagi, agama tanpa disadari akan menjelma sekedar sebagai tradisi dan institusi sosial yang diteruskan secara turun temurun, akibatnya agama kehilangan daya panggil untuk mendekatkan diri pada Tuhan. agama sebagai ideologi dan institusi sosial, akan berhadapan dengan ideologi sekuler yang juga menawarkan jasa serta janji bagi penyelesaian problem kemanusiaan. kompetisi ini kelihatannya dimenangkan oleh ideologi sekuler. kebutuhan pokok manusia lebih banyak diselesaikan oleh ilmu pengetahuan dan ideologi serta birokrasi sekuler. agama justru membawa perpecahan dan bahkan pertumpahan darah. ketika klaim dan petuah agama mengalami krisis wibawa maka agama dalam dimensi institusionalnya secara sosiologis mengalami proses marginalisasi peran. dewasa ini terdapat madzhab pemikiran filsafat yang para pendukungnya merasa cukup mengenal Tuhan dan merancang hidup yang dianggap baik, tanpa harus mengacu pada agama formal. pendekatan deisme merupakan pendekatan filsafat yang paling menonjol.
mereka yang beraliran deisme berpandangan, bahwa agama-agama formal (organized religions) semisal Yahudi, Nasrani, & Islam, tidak memiliki masa depan. yang bertahan bagi mereka adalah pesan-pesannya yang universal, namun ritus-ritus formal dan label-label yang membungkusnya akan semakin ditinggalkan orang. agama-agama formal tersebut dipandang telah mempersempit universalitas ajaran Tuhan. agama-agama formal menjadikan ajaran-ajaran Tuhan terpecah-pecah dan terpilah-pilah yang pada gilirannya mengajak kita pada suatu kesan ataupun kesimpulan bahwa Tuhan telah mendiskreditkan sebagian kelompok manusia & mengangkat (derajat) sebagian yang lain.
sifat keberagamaan ini memiliki banyak pendukung dan tentu saja tidak luput dari kritik. bagaimana menurut anda?:-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar