"Akankah aku memilih untuk hidup di bumi setelah mengetahui dengan pasti bahwa aku akan tiba-tiba dicabut dari sana, dan barangkali di tengah-tengah kebahagiaan yang memabukkan? atau, akankah aku, bahkan pada tahap yang paling awal, dengan hormat menolak untuk ikut dalam permainan ini?" (Gadis Jeruk, Jostein Gaarder)
mskpun lbh byk crita ttang cinta dlm novel GJ ini tp aku setuju dgn judul kecilny bhw ini "sebuah dongeng tentang kehidupan" :) & prtanyaan di atas adlh bagian yg plg mngusikku.
krkter ayah (Jan Olav) brpkir untuk mnolak, smntara anak (Georg Røed) mmutuskan untuk mmilih hidup d bumi (mskpun awalny smpat brpikir untuk stuju dgn ayahny :p).
seandainy bs.. aku akan mmilih untuk mnolak :) ya aku mnolak untuk brperan dlm dongeng ini. aku mnolak mmilih hidup (yg jg brarti mmilih mati). buat apa nikmat hidup yg sekejap dbanding usia alam semesta yg tak trhingga (apalagi dbanding abadiny Surga ato Neraka, bg yg prcaya). dgn asumsi trbaik: hidup bahagia mati masuk surga, ttp aku akan blg "Enggak!" krn kykny ckup sulit buat org kyk aku msuk surga :p
tp ga brarti aku mnyesali khidupanku :p krn sesal tdk akan mbuat hidupku jd lbh baik, krn sdh 'trlanjur' hidup, ya aku nikmati aja 'dongeng'-ku ini :) krn sudah 'terlanjur' hidup, skalian aja aku brusaha mbuatny jd lbh brarti.
minggu lalu (31/10) aku & tmn2 mngadakan smcm 'syukuran' 2 thn meninggalny 1 org shabat. knp brsyukur? krn mnurutku dia bruntung prgi dlm usia muda :) aku jg prcaya bhw dia akan lbh bahagia, dmn pun dia brada saat ini, kl kami mkenangny dgn suka-cita, bkn dgn duka. aku pun brharap dmikian.. bila wktku tiba, biarlah tdk ada air mata :) (jd inget film 'Man on the Moon'-nya Jim Carey). mkenang dgn tawa mungkin mlh lbh baik :p krn yg hidup, yg dtinggalkan, kan msh pny sisa umur yg hrs djlani.. jlani sisa umur itu dgn suka!
bbrp minggu yg ll 1 org shabat hrs khilangan ayahny.. aku stuju dgn sikapny yg rasional. kami tdk mnghianati knangan ato mnafikan syang kami kpd beliau, tp kami brusaha untuk ga larut dlm duka. rasa sedih itu manusiawi, aku jg bs sedih, tp kami prcaya hrs ada yg brsikap rasional bagi yg hidup. marilah kita brusaha mngenang yg tlah prgi dlm suka.
bbrp hari yg ll, 1 org tmn jg hrs khilangn ayahny. mdh2an beliau dtrima d sisi trbaik-Nya! amin!
"Jika aku tahu bahwa sesuatu berasa luar biasa lezat, aku masih mungkin menolak untuk mencicipinya jika yang ditawarkan kepadaku hanya seberat satu miligram" (Gadis Jeruk)
so.. how bout u? :)
5 komentar:
Whatever the taste .. I'll try it.
This is life .. we live on earth, which provides a variety of "reality".
... not the "dream" ..
But ...
Keep Dreaming,
Dreaming with a fair,
because little dreams will make us "a little" creative,,
could even "more" than we imagine!
thanks ze! :)
"Jika aku tahu bahwa sesuatu berasa luar biasa lezat, aku masih mungkin menolak untuk mencicipinya jika yang ditawarkan kepadaku hanya seberat satu miligram"
mungkin justru kelezatan itu datangnya karena cuma mencicip satu miligram, misal diumpamakan dengan aspartam atau sakarin (pemanis buatan) yang membuat makanan manis dalam kadar yang kecil, kalo kebanyakan justru rasanya malah jadi pahit :)
atau obat (misalnya obat jantung), biasanya dosisnya kecil - kalo terlalu banyak justru malah bisa jadi racun dan malah membunuh, bukan mengobati :)
thanks net! :) perspektif yang menarik...
tapi :D menurutku ini perbandingan yang tidak pas...di luar konteks novelnya, menurutku aspartam atau sakarin atau (apalagi) obat (misalnya obat jantung) tidak (sepenuhnya) memenuhi kategori premis pertama "sesuatu berasa luar biasa lezat" :) secara subyektif aku sendiri bukan penggemar makanan manis apalagi obat (misalnya obat jantung) :D hal yang sama juga berlaku buat sianida :D
bagaimana dengan kokain misalnya? (contoh yang lebih tepat, menurutku) biasanya dikonsumsi dalam satuan miligram dan nikmatnya luar biasa :) aku akan bilang TIDAK!
soal perumpamaan dalam dunia nyata emang gak ada habisnya :D idealnya emang adalah konsumsi yang proporsional sesuai kebutuhan :)
tapi (lagi) ngomong-ngomong soal (khususnya) makanan, karena aku sudah "terlanjur" hidup di dunia ini, sebenernya aku tergolong petualang-lidah... seperti yang "ze" bilang sebelumnya (meskipun mungkin maksudnya dalam konteks yang lebih luas, kehidupan)"Whatever the taste .. I'll try it!" aku laki-laki pemakan-segala :D
sekali lagi terima kasih komennya! :) hidup ini emang soal perspektif :D
hmmm.... emang analoginya absurd yah?! belum nemu yang pas euuung... ^_^
Posting Komentar