26 November 2012

kenapa banyak perempuan menentang keras Gay-Marriage?

sebelumnya... tulisan berikut ini murni bersifat hiburan semata, jangan terlalu dipikiran ya! :D peringatan keras bagi pembaca dengan selera humor yang "berbeda": hentikan membaca dari sekarang dan segera klik tanda [x] pada pojok kanan atas monitor anda!

di beberapa negara pernikahan sesama jenis sudah dilegalkan. cepat atau lambat, paling tidak dalam tahapan wacana, isu yang sama akan menjalar ke negara-negara lain. dan cepat atau lambat di sini pula kita akan berhadapan dengan pilihan mendukung atau menentang... nah tulisan ini akan membantu anda dalam menentukan sikap.


kenapa sih sikap keras menentang Gay-Marriage sebagian besar disuarakan oleh kaum hawa? kenapa kaum adam (non-Gay) justru harus mendukung?

ini alasannya... karena bila Gay tidak diizinkan untuk menikahi sesama mereka, maka mereka akan merebut pasangan wanita kita (kaum lelaki non-Gay)! lho, kok bisa? oke sila teruskan membaca paragraf-paragraf berikutnya di bawah ini... (aku akan sering memakai kata ganti "mereka" untuk gay dan "kita" untuk sisa laki-laki yang lain)

pertama, karena Gay demen nge-gym. tau kan siapa lagi yang suka nge-gym selain mereka... ya perempuan. karena rajin nge-gym, badan mereka jadi lebih berotot, perut kotak-kotak. terus abis nge-gym mereka bisa nongkrong bareng sambil makan makanan sehat, rendah lemak tinggi protein. beda banget ama cowok biasa yang biasanya doyan makan martabak dan sate padang, dan lebih milih maen game atau nonton tv sambil tiduran daripada nge-gym.

kedua, harus kita akui bahwa mereka memiliki selera berpakaian yang lebih baik. para perancang, penata busana (meskipun tidak semua) dan model (pun tidak semua) kan mereka-mereka juga. selain itu, mereka juga biasanya lebih harum. nah, kalo kita kan demennya pake kaos (yang itu-itu aja) dan celana jins favorit (yang jarang ketemu deterjen). belum lagi sebagian teman kita yang malas mandi dan alih-alih bau parfum malah bau keringat.

berikutnya adalah mereka nih biasanya pinter masak (meskipun yang pinter masak belum tentu Gay juga ya). oke, jujur aja nih... sebutkan berapa jenis masakan yang bisa kamu sajikan dengan baik dari bahan mentah? (masak air dan mi instan tidak dihitung ya!).

mereka juga biasanya jago nari. aku pernah sih nganterin temen (perempuan) latihan nari... cuma nganterin doang, soalnya cuma mo "liat-liat" penari ceweknya aja :D kalo aku ikut latihan sepertinya "adek" bakal meronta-ronta, jadinya malah gak fokus latihan. kalo mereka beneran rela belajar nari malah bisa ngajarin, kita biasanya males banget kalo diajak belajar nari... sebagian di antara kita yang mau belajar pun ditengarai punya motif ngeres :D

terus kalo perempuan lagi galau atau labil, siklus bulanan atau masalah di kantor (atau di kampus, atau di mana pun) cewek-cewek nih biasanya demen banget curhat. curhat di sini buat kita biasanya berarti duduk diam dalam waktu tak terhingga dan mendengar sambil mengafirmasi apapun yang mereka (kaum perempuan) rasakan. komentar-komentar rasional kita pasti akan dibalas dengan emosional. sementara mereka (kaum Gay) adalah pendengar yang baik dan memberikan komentar emosional senada. mereka juga menyediakan bahu mereka untuk ditangisi sepanjang waktu, 24/7, 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu. sementara kita hanya 24/7, 24 jam dalam sebulan dan 7 minggu dalam setahun.

yang terakhir nih... mereka dipastikan tidak egois dan lebih memuaskan di atas ranjang bagi kaum perempuan :D. kali kita mah bawaannya pengen duluan aja... terus mereka juga bisa mewujudkan fantasi three-some-nya kaum perempuan (dengan dua cowok), kalo kita kan maunya diapit dua cewek :D

gimana tuh? terbukti kan kalo Gay itu adalah pasangan idaman yang sempurna bagi kaum perempuan. cadangan laki-laki baik-baik di dunia semakin menipis setiap tahunnya... sebagian cepat menikah, sebagian lagi adalah Gay. sementara secara statistik populasi kaum hawa lebih banyak daripada kaum adam. tidak heran banyak perempuan yang menentang Gay-marriage.

sudah memutuskan arah dukungan anda?

ps: sekali lagi, tulisan ini hanya bersifat menghibur dan tidak mewakili kelompok tertentu :D lelucon asli dapat kamu klik di tautan youtube ini.

4 komentar:

netnot mengatakan...

menurut saya sih, gay-marriage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persaingan dalam berpasangan (kalo bukan justru merugikan kaum 'kita'), sebab saat cadangan laki-laki baik-baik di dunia menipis sementara 'mereka' cenderung memilih sesama 'mereka', pilihan kaum hawa tidak serta-merta hanya kaum 'kita', akan ada alternatif kaum 'kami' (kaum hawa yang gay), yang jumlahnya juga banyak, mengingat-seperti sudah disebutkan di atas-secara statistik populasi kaum hawa lebih. banyak dari kaum adam.
there.. my two cents :)

kei mengatakan...

opini yang menarik dari "kalian" perempuan :) terima kasih.

kalau memang demikian kiranya... maka alangkah baiknya bila kita semua (laki-perempuan) mendukung pernikahan sesama jenis (gay dan lesbian). bila pernikahan sesama jenis semakin meningkat, kemudian (mudah-mudahan) diikuti oleh pilihan untuk hidup selibat (aku tertarik untuk yang terakhir ini)... maka ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menurunkan angka pertumbuhan penduduk dunia yang semakin menggila.

jadi, pernikahan sesama jenis dan selibat adalah sumbangan umat manusia secara seksual dalam membantu bumi! :)

ps: opsi yang menarik dan menyenangkan karena beberapa sumbangsih manusia lainnya tampak lebih kejam, seperti: penyebaran penyakit, perang, penghapusan ras.

netnot mengatakan...

well said :) karena memilih untuk tidak memilih juga termasuk salah satu pilihan..
soal selibat, buat saya sepertinya opsi ini lebih karena alasan kesempatan, bukan karena niat :D
ngomong soal pernikahan sesama jenis bisa mengurangi pertumbuhan penduduk - mungkin juga, tapi.. ekstrimnya nih, sekarang kan teknologi makin canggih, ada banyak metode buat punya anak biologis yang tidak melibatkan aktivitas seksual. bagaimana pun, life will find its way, klo kata karakter di Jurrasic Park :)

kei mengatakan...

bayangkan kombinasi sempurna antara pembiakan-manusia-konvensional melalui lembaga pernikahan dan pembiakan-manusia-non-konvensional! belum lagi tren peningkatan angka harapan hidup :) ...betul, life will find it's way, tapi kan bisa kita batasi jalannya :D