02 Maret 2014

Tentang Puasaku dan "Mudah-mudahan!"

Akan sedikit menyombong kali ini... siap-siap!

:D Tentu saja, aku bercanda. Karena, aku banyak menyombong setiap kali! :D

Banyak bulan yang lalu aku membaca sebuah buku tentang sebuah pola diet yang (konon) cukup revolusioner (atau apalah istilahnya, belum menemukan kata yang tepat), tetapi tentu saja tidak terlalu populer :D
Salah satu tips diet yang dianjurkan adalah dengan mematikan televisi. gak percaya? sila coba!

Tidak begitu banyak bulan yang lalu aku membaca sebuah buku yang sudah agak basi tahun terbitnya, tetapi tetap relevan isinya dalam konteks kekinian. Sebuah buku yang menjelaskan proses pendangkalan berpikir yang disebabkan oleh kemajuan teknologi (khususnya di bidang media massa). Televisi memang bukan tersangka utama untuk jaman sekarang, tetapi juga jadi faktor penting.

Sedikit bulan yang lalu... pada sebuah media sosial, aku membaca sebuah komentar yang menyikapi gencarnya tayangan bermutu rendah di stasiun televisi lokal. Sederhana saja, "Matikan Televisi Anda!"

Dan inilah yang terjadi di akhir tahun yang baru lewat lalu... Aku mencabut kabel antena dan memutuskan arus listrik ke tabung kaca sang penyebar bencana! (tiga kata terakhir benar-benar berlebihan dan bisa dilewat-baca :D) Aku menyiapkan diri untuk puasa televisi. Sesekali menonton televisi ketika bertamu atau makan di warung yang ada televisinya.

Banyak yang terlewat. Siaran berita paling aku rindukan. Ketinggalan banyak perkembangan nasional dan dunia. Berusaha mengejar ketinggalan dengan membaca koran.

Dietku tidak begitu berhasil :D tapi beneran lho, mengurangi nonton televisi beneran mengurangi porsi makanku (sedikit), terutama cemilan. Jadi mungkin ada baiknya juga untuk kamu coba. Makan sambil menonton televisi (konon) membuat kita cenderung makan lebih banyak, butuh waktu yang lebih lama untuk kenyang karena perhatian kita terbagi.

Saya juga sudah mulai berhenti memaki dalam hati ketika menonton acara hiburan di stasiun televisi lokal. Saya berhenti membayangkan ribuan sel syaraf "positif" yang hangus di otak saya. Saya berhasil mengurangi "dosa" saya yang gemar bergosip artis :D. Mungkin banyak hal positif yang saya korbankan dari siaran televisi, tetapi saya percaya ada jauh lebih banyak waktu produktif yang berhasil saya selamatkan :)

Yang terakhir dan paling membahagiakan saya adalah saya sudah membaca banyak halaman buku dalam tiga bulan terakhir! Tentu saja saya masih harus menilai dengan lebih menyeluruh lagi "kemajuan" ini dengan memasukkan 'kualitas bacaan' selain 'kuantitas bacaan' sebagai salah satu parameternya. Tetapi saat ini saya sudah cukup bahagia dengan keberhasilan saya menamatkan beberapa buku (hampir semuanya fiksi, sayangnya) dalam sekitar tiga bulan terakhir.

Saya berharap saya bisa menghindarkan diri dari "kedangkalan" umat manusia yang pernah diramalkan oleh seorang penulis dalam sebuah buku. Paling tidak berusaha untuk tidak menjadi lebih "dangkal." dua 'tidak' dalam satu kalimat tidak berarti "ya" kan? tambah lagi satu 'tidak' dalam kalimat sebelum ini :D

Masih banyak hal yang konsumsinya harus saya kurangi, selain kolesterol jahat dan gula sederhana tentunya :D Saya berhasil mengurangi konsumsi mi instan sampai hampir nol per bulannya. Saya berhasil mengurangi jam-jam santai saya berbaring menonton televisi. Mudah-mudahan saya juga bisa berhasil mengurangi 'mengintip' sosial media. Mudah-mudahan saya juga bisa berhasil mengurangi durasi selancar tak tentu arah saya di dunia maya. Mudah-mudahan setelah lebih banyak membaca buku, saya juga bisa lebih banyak menulis :)

Masih banyak godaan aktivitas membuang waktu produktif yang ada di sekitar kita. Mudah-mudahan kita semua dianugerahi kemampuan dan kekuatan untuk memilah dan memilih yang terbaik untuk kita! :)

Tidak ada komentar: