aku percaya kalo salah satu syarat utama untuk jadi aikidoka yang baik tuh adalah ukemi yang baik. (ukemi secara sederhana adalah teknik/cara jatuh). secara etimologis ukemi berasal dari kata ukeru, menerima (kata agus-sensei lho, soalnya aku gak bisa nihongo :p). dan mi, badan (juga kata agus-sensei, kalo gak salah:p). dalam konteks aikido, jadi ukemi adalah reaksi kita sebagai aikidoka ketika menerima teknik dengan selamat. karena banyak teknik aikido yang berbahaya, maka diperlukan segmen khusus untuk belajar "reaksi" yang benar terhadap suatu teknik agar latihan bisa berjalan secara aman.
ukemi tuh melambangkan niat baik kita (sebagai uke) untuk memberikan rasa aman kepada nage. jadi nage dapat dengan leluasa melakukan teknik apa aja dengan lebih leluasa karena yakin dan percaya bahwa uke akan baik-baik saja. secara tidak langsung, uke memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan teknik nage. semakin baik ukemi seorang uke, semakin cepat (real time speed) seorang nage dapat melakukan teknik, semakin kental unsur "self-defense," meskipun ini juga bukan tujuan utama dari latihan aikido :). tapi dibalik ini adalah filosofi "memberi" lebih baik daripada "menerima," uniknya dalam aikido uke-nage saling memberi dan menerima :p. intinya adalah pengetahuan ukemi yang baik akan memberikan rasa aman selama latihan.
ukemi secara fisik juga berarti kesadaran (kepekaan) terhadap tubuh kita. ukemi tuh unik bagi setiap orang, sama seperti teknik aikido yang laen, karena tiap orang memiliki karakter fisik (dan mental) yang berbeda. ketika melakukan ukemi, baik sendiri maupun dilempar nage, sebenarnya yang paling tahu apakah ukemi tersebut sudah baik atau belum adalah diri kita sendiri. apakah kita nyaman dengan cara jatuh kita? bagian tubuh yang mana yang terasa sakit? jadi ukemi yang baik terutama adalah ukemi yang selamat dan nyaman buat diri kita sendiri. ketika uke dikenakan teknik oleh nage, tiap uke pasti memiliki kecenderungan jatuh yang berbeda. kenapa demikian? karena tiap orang memiliki toleransi sakit yang berbeda. postur (baik uke maupun nage) juga mempengaruhi teknik ukemi seseorang. kapan harus jatuh, ukemi jenis yang mana yang kita pakai, kemana arah jatuh, dll... semuanya mengasah kepekaan terhadap tubuh kita sendiri. sejauh mana kita peka terhadap bagian tubuh mana yang terkena teknik dan ke arah mana yang selamat buat "melarikan diri."
secara filosofis, ukemi juga dapat berarti jatuh dalam kehidupan sehari-hari. dalam hidup kita tidak selalu beruntung. hidup penuh dengan proses jatuh-bangun. sebagimana dalam latihan, ukemi juga mengajarkan kita untuk "jatuh" dengan selamat sehingga bisa "bangun" lagi. seperti boneka daruma yang selalu bangkit ketika dijatuhkan. hidup ini mungkin adalah penderitaan. tapi kita gak boleh jadi apatis. ukemi membuat kita siap untuk "jatuh" bukan "menjatuhkan diri" ke dalam penderitaan. ukemi juga melambangkan kerendahan hati. kita tidak malu untuk dijatuhkan oleh nage yang lebih junior misalnya.
seorang shihan pernah berkata (aku denger sendiri) kira seperti ini, kalo kita harus bersyukur kalo masih bisa sering menjadi uke dan melakukan ukemi. sering-seringlah menjadi uke dan berlatih ukemi dengan baik, karena semakin tinggi tingkatan sabuk kita, semakin jarang kesempatan untuk menjadi uke dan melakukan ukemi. kebayang aja kan berapa banyak orang yang "bisa" melempar seorang shihan :). bukan berarti shihan gak mau atau gak bisa ukemi, tapi pastinya orang lebih sungkan. meskipun demikian, mungkin kita pernah melihat seseorang yang kemampuan ukeminya semakin menurun seiring dengan peningkatan sabuknya. ironi memang. mudah-mudahan kita terhindar dari masalah seperti itu.
aku sendiri secara pribadi merasa bahwa belum memiliki kemampuan ukemi yang seharusnya. masih harus belajar banyak. aku beruntung di bandung masih banyak aikidoka mumpuni dan dapat merasakan pelbagai macam "penderitaan-suka rela" untuk dikunci atau dilempar oleh para sensei. dus, masih harus banyak belajar juga untuk dapat menjadi uke yang baik dan memberikan "pelayanan" terbaik buat nage. jadi masih sangat panjang jalan menuju nage yang baik :).
anyway, jangan lupa bahwa dalam aikido... jalan (do) itu sendiri adalah tujuan :)
easier said than done... least we'll try :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar