Siapa hendak turut? Ke Bandung, Surabaya...
Perjalanan pertamaku dengan kereta api sebenarnya sudah cukup terlambat, jelang ulang tahunku yang ke-18. Kereta malam dari Stasiun Prabumulih menuju Stasiun Tanjung Karang, kelas bisnis. Liburan sejak kecil, moda angkutan favorit keluarga kami saat itu adalah bus antar kota.
Belasan tahun kemudian... Aku makin jatuh cinta dengan kereta api! Menurutku, untuk saat ini, kereta api adalah tumpangan paling nyaman untuk jalan-jalan. Selain itu, inovasi PT KAI dalam pelayanannya, membuat pelanggan jasa ini semakin setia, aku salah satunya.
Nah akhir pekan lalu, memanfaatkan momen promo Imlek dari PT KAI, aku putuskan untuk menempuh jarak lebih dari 1500 kilometer di atas rel, menyusuri jalur selatan dan utara pulau Jawa. KA Malabar untuk menyusuri jalur selatan dari Bandung menuju Malang. Kemudian, bergerak ke utara dari Malang menuju Surabaya menumpang KA Bima. Selanjutnya, menyusuri jalur utara lintas Surabaya - Jakarta dengan KA Argo Bromo Anggrek. Dan kembali ke Bandung dari Jakarta dengan KA Argo Parahyangan. Alhamdulillah semua perjalanan ditempuh dengan fasilitas kelas eksekutif. Mumpung tarif promo :D
Secara umum aku sangat puas dengan edisi jalan-jalanku kali ini. Aku senang dapat merealisasikan salah satu mimpiku untuk sekali lagi menumpang KA Argo Bromo Anggrek. Dulu, dulu banget... Aku pernah sangat terkesan dengan layanan kereta ini dalam sebuah perjalanan menuju Bali dari Jakarta. Saat itu, ini adalah kereta paling mewah yang pernah aku naiki. Ekspektasiku sangat tinggi terhadap layanan kereta ini... mungkin terlalu tinggi.
KA Argo Bromo Anggrek masih merupakan kereta yang bagus. Tetapi dalam perjalanan kali ini aku paling menikmati paruh perjalananku dari Stasiun Malang Kota (Baru) menuju Stasiun Surabaya Gubeng. KA Bima benar-benar mencuri perhatianku. Aku hampir tidak menemukan celah kekurangannya. Interior gerbong yang cerah, kursi penumpang yang empuk dan berfungsi dengan baik, jendela dengan tirainya yang bersih, kamar mandi bersih tanpa bau, benar-benar menambah kenyamanan perjalanan.
KA Malabar juga tidak mengecewakan. Bahkan lebih baik daripada pengalamanku beberapa waktu sebelumnya menumpang kereta yang sama dari Bandung ke Malang. Sementara KA Argo Parahyangan yang super sibuk.. entah kenapa aku sering kali kebagian jadwal yang molor setiap menumpangnya. Selain masalah jadwal-molor, KA Argo Parahyangan secara umum adalah kereta yang bagus juga.
Total perjalanan dari Stasiun Hall Bandung pulang-pergi yang kutempuh kali ini adalah sekitar 42 jam. Lebih dari 30 jam diantaranya aku habiskan di atas rel! :D Sekitar 3 jam aku habiskan dengan jalan-jalan di Malang, mungkin 4 jam nyasar di Surabaya, dan kurang lebih 3 jam nongkrong di Gambir.
Bintang perjalanan kali ini adalah KA Bima! Padahal tarif yang aku bayar adalah yang paling murah! Padahal tarif yang paling murah tersebut adalah tarif normal, non-diskon! Benar-benar di luar dugaanku. Aku sangat merekomendasikan kereta ini! :)
Mimpiku berikutnya adalah merambah rel dari Merak sampai Banyuwangi.. Insya Allah :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar