Bianglala Hayat
ini akan menjadi kumpulan tanpa aturan, diambil dari banyak kertas, yang telah kukutip di sini, dengan harapan aku akan mengaturnya kemudian menurut pokok-pokok yang kubahas; dan aku yakin aku pasti mengulang pokok yang sama beberapa kali; untuk ini, oh pembaca, jangan salahkan aku... (Leonardo)
24 Desember 2015
Perjalanan baru...
Tahun ini, 2015, Alhamdulillah Tuhan masih memberikan aku kesempatan untuk menempuh perjalanan lebih jauh, merasakan lebih banyak pengalaman baru. Meskipun hanya ada sedikit waktu untuk blog ini :D maafkan wahai sidang pembaca (kalo masih ada). Masih belum beruntung soal percintaan, mungkin tahun depan ya! :D
Seperti biasa, hati-hati membuat resolusi tahun baru, siapa tahu Tuhan akan mengabulkan lebih. Atau, tidak sama sekali. Atau ada kejutan dari-Nya! Tidak selalu bagus sih :D itulah kenapa aku gak suka kejutan. Ini apa ya? :D
Sampai ketemu di tulisan berikutnya!
18 Februari 2015
Naik Kereta Api, tut tut tut...
17 Februari 2015
Alfamart versus Indomaret: Edisi Gubeng 2015
Tepat dua tahun yang lalu aku menulis begini soal perang antara Alfamart dan Indomaret di blog ini. Kebetulan banget, bulan ini aku kembali mengunjungi tempat yang sama, Stasiun Gubeng :D
Ada yang berbeda? Ada yang berubah?
Banyak yang berubah... Dua tahun yang lalu aku "hanya" menumpang KA Pasundan ke Surabaya dan pulang ke Bandung dengan KA Mutiara Selatan. Wah.. wah.. sulitnya tidur di kelas ekonomi dan bisnis jarak jauh menempuh jarak lebih dari 600 kilometer! Terdampar di kursi tunggu penumpang menunggu pagi di emperan Stasiun Gubeng.
Kemarin... Menumpang kereta super keren dari Stasiun Malang dengan biaya sangat ekonomis, KA Bima! Bayangkan tiketnya dibanderol 40 ribu rupiah saja untuk kelas eksekutif, padahal untuk layanan yang sama kereta ekonomi Jayabaya mematok tarif 30 ribu perak! Daleman gerbong yang aku naiki bener-bener super nyaman. Kemarin aku tidak pulang ke Bandung melalui Stasiun Gubeng, tetapi menumpang KA Argo Bromo Anggrek dari Stasiun Pasar Turi.
Jadi... dapat dikatakan kali ini aku jauh lebih beruntung :) naik kelas! :D dan naik biaya! :D tetapi sebanding kok dengan peningkatan kenikmatan dalam perjalanan :)
Nah, karena kemarin langit mendung di Surabaya mengundang gerimis... sejenak aku terdampar di emperan stasiun. Aku teringat perseteruan abadi antara dua raksasa minimarket lokal ini, Alfamart versus Indomaret. Kenapa tidak membandingkan sekali lagi, seperti dua tahun yang lalu di tempat yang sama. Dan aku pun berbelanja... riset kecil-kecilan.
Tidak ada yang berubah! Pelayanan awak Alfamart masih lebih memuaskan daripada kru Indomaret, pada masing-masing cabang di Stasiun Gubeng. Masih seperti dua tahun yang lalu, menurutku, karyawan Alfamart masih jauh lebih ramah. Kasir Indomaret melayaniku dengan dingin. Sebagian pembeli di kedua toko ini mungkin hanya pelintas dan belanja murah (seperti aku yang lewat dua tahun sekali dengan total belanja belasan ribu). Tetapi, ini bukan alasan untuk menistakan kami, kaum pelintas-belanja hemat.
Tulisan ini bukan penilaian yang objektif. Aku juga tidak mendapatkan keuntungan seperserpun dari tulisan ini. Tapi, aku tetap mengapresiasi keramahan pelayanan awak Alfamart khususnya mereka yang bekerja pada tanggal 15 Februari 2015 sekitar jam 4 sore di cabang Stasiun Gubeng. Sengaja aku tidak menyapa/menanyakan Mbak Mayang Enonisa yang (mungkin) ada di toko pada saat itu. Mbak yang satu ini menulis komentar di tulisanku sebelumnya :D
Lain kali nyasar di Gubeng, aku pastikan akan mampir kembali ke Alfamart dan mungkin belanja sedikit lebih banyak :D
Kesimpulan: Alfamart menang telak 2-0 dari Indomaret di Stasiun Gubeng
nb: pengalaman tahun 2013 bisa dibaca di sini
10 Februari 2015
akhir pekan berkesan: Shorinjiryu Kenkokan Karatedo 4
Februari kali ini sepertinya akan menjadi bulan paling berkesan di 2015.
Untuk yang keempat kalinya, beberapa hari yang lalu aku mengikuti ujian mudansha bersama Hiroshi Hisataka Sensei. Latihan intensif dan ujian kali ini adalah yang terberat untuk saat ini, sekaligus sangat berkesan.
Bayangkan, aku dan sensei menembus macetnya jalanan dari kampus Unpad Jatinangor sampai ke kampus Maranatha di atas Revo, hujan-hujanan pula! Waktu tempuh hampir dua jam. Untuk beberapa saat kami harus menenangkan pantat sesampainya di tujuan : D
Pertama kali pula, sensei memasak nasi kari untuk makan malam kami semua. Sensei yang rendah hati. Sederhana pula, pada suatu kesempatan lebih memilih naik angkot daripada menumpang taksi. Makanan yang paling diminta adalah gehu dan semangka.
Ironi kali ini adalah pada akhir latihan intensif, berat badanku malah bertambah :D
Efek yang tak terduga, setelah beberapa waktu sebelumnya berat badanku malah turun. Mungkin latihan memang kurang relevan dengan fluktuasi berat badanku :D
By the way...
Masih banyak kekuranganku, masih banyak yang harus aku pelajari.
Makin banyak latihan, makin banyak lagi latihan diperlukan.
Karena latihan tidak pernah berbohong... Maka mari kita berlatih dengan lebih semangat! :-)
Akhir pekan depan... Aku akan merayakan hari (konon) kasih sayang dengan melakukan perjalanan-solo bertajuk rail-trip. Rencanaku adalah menempuh perjalanan dengan rute Bandung-Malang-Surabaya-Jakarta-Bandung dengan moda angkutan kereta api! Seru kan? :-)
Perjalanan kali ini didukung oleh Promo Imlek PT KAI! :D
Semua rute akan ditempuh dengan kelas eksekutif pada kereta api Malabar, Bima, Argo Bromo Anggrek, dan Argo Parahyangan. Aku akan menghabiskan sebagian besar waktuku di atas kereta dan menyisakan hanya sedikit waktu untuk berjalan-jalan di sekitar stasiun.
Tidak sabar....
Selamat menikmati februari!
17 Januari 2015
Secangkir Bahagia
Bahagia itu sekarang, bukan kemarin, bukan esok.
Bahagia itu sederhana, murah... Tapi, tidak murahan.
Karena bahagia akan berlipat dengan berbagi...
maka akan saya bagi kopi hitam siang ini, sambil bersama kita nikmati rintik hujan.