karena buku ini sangat menarik buat aku, aku mo berbagi deh isinya dengan lebih detail dengan teman-teman pembaca. sebenernya aku punya paling tidak dua buku pembanding dengan tema yang relevan dan beberapa buku lainnya yang rada-rada nyenggol isu yang sama :D tapi aku mo fokus dulu pada isi buku yang sedang aku baca ini
buku ini berjudul God Without Religion: Questioning Centuries of Accepted Truth yang diterjemahkan menjadi God Without Religion: Mempertanyakan Kebenaran yang Telah Diterima Selama Berabad-Abad. buku terjemahan yang aku baca ini tidak begitu tebal, isinya hanya 279 halaman (tidak termasuk prawacana, kata pengantar dan pendahuluan). penulis: Sankara Saranam, buku (terjemahan dalam bahasa Indonesia) yang aku baca ini adalah terbitan PT Gramedia Pustaka Utama cetakan pertama tahun 2009.
prawacana buku ini ditulis oleh Arun Gandhi... dia mengutip kakeknya, M K Gandhi (salah satu tokoh idolaku) yang mengatakan bahwa: "mereka (rakyat India) akan mengikuti saya dalam kehidupan, menyembah saya dalam kematian, tetapi tidak mejadikan tujuan saya sebagai tujuan mereka." Arun tidak ingin menyejajarkan kakeknya dengan nabi atau orang-orang dalam Kitab Suci, tapi dia merasa nasib yang sama menimpa mereka... ajaran-ajaran kehidupan dalam Kitab Suci seringkali hanya dibaca, tapi sebagian orang enggan menjadikannya bagian dari hidup mereka.
Arun Gandhi juga berpendapat bahwa kekerasan terjadi karena kita kukuh bersaing untuk menguasai kebenaran ketimbang bekerja sama dalam kesatuan untuk mencari dan mengejarnya. mencari dan mengejar kebenaran menyiratkan kerendahan hati, penerimaan keterbukaan, dan penghargaan, sementara menguasai kebenaran menyatakan keangkuhan, pikiran yang tertutup, dan tidak adanya penghargaan. faktanya adalah manusia memiliki keterbatasan, TIDAK ADA seorangpun yang sungguh-sungguh mengetahui Tuhan yang sebenarnya, manusia hanya dapat mengejar dan mencari kebenaran... TIDAK BISA menguasai kebenaran, sebagaimana klaim kaum fanatik beragama.
Sankara Saranam mengatakan bahwa buku ini "... ditulis untuk mendorong redefinisi gagasan tentang Tuhan; untuk menyingkap bagaimana agama yang teroganisir telah merusak dan menghancurkan satuan-satuan masyarakat secara menyeluruh; dan untuk mengilhami suatu spiritualitas yang lebih merangkul semua orang."
nah... gimana tuh? gagasan yang cukup menantang kan? :) sebenernya ada lebih banyak lagi ide-ide yang lebih menarik dan mengguncang dalam prawacana, kata pengantar, dan pendahuluan buku ini... tapi aku gak punya kemampuan untuk menyarikannya dengan baik :D jadi ya segini aja dulu untuk hidangan pembukanya :)
setelah ini akan aku coba untuk menceritakan isi per bab-nya, kemudian... mungkin kalo punya cukup nyali setelah semua bab selesai diceritakan, baru aku mo nulis opiniku tentang buku ini :) (pun kalo belum hilang semangat :D)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar