Kereta Api kelas Ekonomi, jalan-jalan murah meriah! |
"Selamat datang ke dunia nyata!" demikian pesan singkat seorang teman jauh dari Surabaya. Tepat sekali! Pelesiran atau jalan-jalan memang ibarat candu. Candu yang membawa kita ke dunia mimpi. Semua masalah hidup - tagihan, pekerjaan, tanggung jawab - sejenak terlupakan. Jalan-jalan lebih dari sekedar jalan tetapi lari, lari dari kenyataan. Jalan-jalan adalah Candu!
sedikit terbakar pada leher dan kaki |
Mungkin karena aku hanya pelancong-dangkal... rasanya setiap perjalanan memang membawaku keluar dari dunia nyata. Di dalam "dunia lain" ini aku seperti mengalami halusinasi yang indah, dunia-nir-penderitaan. Penderitaan tidak sepenuhnya hilang tetapi pada "dunia lain" aku mampu memaknai penderitaan secara berbeda. Bila pun harus bernasib buruk, sepertinya aku selalu bisa menemukan hikmah positif di baliknya dan tetap bergembira. Parahnya lagi, kenikmatan ini semua efeknya sangat cepat terasa dan tahan lama.
teman-teman setia dalam perjalanan |
Mungkin para pelancong-dewasa sudah dapat menikmati semua efek-samping dari jalan-jalan dengan kaki yang tetap menapak di bumi. Atau, pelancong-dewasa lebih memaknai sebuah perjalanan sebagai sebuah proses daripada sebuah tujuan.
Baiklah... sampai saat itu tiba, saat aku bisa naik kasta menjadi pelancong-dewasa.
Selamat datang kembali di Bandung. Selamat datang kembali di dunia nyata. Semoga perjalanan lima hari kemarin dapat memberi lebih banyak makna positif dalam hidup.
2 komentar:
Setuju!
Mulai sakau >.<
Apa pula lagi tu 'pelancong dangkal' - 'pelancong dewasa'?
ehm sebenarnya "dangkal-dewasa" ini bukanlah terjemahan yang tepat :D
mudah-mudahan nanti ada waktu dan nyali buat mendefinisikan keduanya.
Posting Komentar