judul di atas adalah pelesetan dari salah satu novel karya Arswendo Atmowiloto yang berjudul asli "Kau Memanggilku Malaikat."
memanfaatkan momentum... aku ikut-ikutan massa yang sedang ramai membicarakan seorang putri yang bernama malaikat (tepatnya "malaikat kecil") :) percaya atau enggak, harus percaya :D, malaikat yang cantik ini punya situs pribadi lho... sila klik di sini! ada juga blog-nya di sini. (meskipun arsip terakhirnya bertanggal 9 juli 2009) nah blog yang lebih baru bisa kamu ikuti di sini.(tulisan terakhir 5 april 2012, sekitar tiga minggu sebelum ditahan KPK). penasaran dengan foto-fotonya? ketik aja namanya di mesin pencari! bejibun foto dan beritanya di dunia maya. beliau juga dapat dipastikan memiliki akun jejaring sosial... cari sendiri ya! :D
nama tengahnya berkaitan dengan kata patriot... cocok sekali dengan karir terakhir pilihannya saat ini. patriot dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki perasaan kuat untuk mendukung negaranya. sementara patrotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. suatu sikap yang mulia, bukan? BUKAN! :D
nah... nama belakangku berasal dari salah satu legenda rakyat minahasa (legendanya dituturkan di sini). seorang wanita yang berakhlak mulia.. terkenal karena kecantikan, sifatnya yang ramah dan yang paling utama, setia. seorang wanita yang lebih memilih hidup miskin dengan seorang nelayan karena cintanya, daripada menerima pinangan seorang raja.
(nama keluarga tidak aku telusuri... bagi yang berminat atau penasaran, kamu tau apa yang harus kamu lakukan!)
sungguh besar kiranya amanat yang diemban sang empu, pemilik nama di atas. aku adalah seorang malaikat kecil yang mencintai negaraku dan berperilaku setia. bagiku, kepentangan bersama dan atau negara adalah segala-galanya. bagiku, cinta tidak bisa dibeli dengan harta dan tahta. dan meskipun aku cantik, aku tidak sombong.
aku harus jujur kalo aku tidak banyak menguasai substansi masalah hukum sang putri ini, pun aku bukan ahli hukum :D jadi uraianku yang menyinggung ranah hukum bisa dipastikan tidak kredibel :D
pembaca... ampunilah opiniku yang dangkal ini!
lepas sidang pembacaan vonis pada kamis sore (10/1) kemarin, hampir semua stasiun tivi (khususnya stasiun berita merah dan biru) mengupas tuntas-tas-tas hampir semua aspek khususnya seputar kelayakan/kepantasan hukuman 4 tahun 6 bulan dan denda 250 juta rupiah yang dijatuhkan oleh hakim. seperti kasus-kasus korupsi sebelumnya... kali ini pun putusan hakim dirasakan tidak memenuhi rasa keadilan rakyat. hukuman yang dinilai terlalu rendah oleh sebagian pihak dinilai tidak memberikan efek jera. terlepas dari materi hukum dan fakta pengadilan... aku setuju dengan kedua opini di atas.
dalam amar putusan yang dibacakan, beberapa hal yang meringankan terdakwa menurutku tidak relevan dengan substansi masalah. misalnya pernah menjadi pembicara di forum ini dan itu, mewakili indonesia, duta anu, dan lain sebagainya yang menegaskan bahwa sang putri sedikit banyak sudah berjasa bagi negara. menurutku... bila semua ini harus jadi pertimbangan, malah seharusnya menambah berat kesalahannya! misalnya gini: apa Komnas Perlindungan Anak gak tercoreng kalo Duta Membaca-nya ternyata seorang koruptor? mudah-mudahan tidak ada anak yang gemar membaca jadi terinspirasi untuk meraup kekayaan cepat dengan jalan korupsi seperti sang Duta.
dan ini nih fakta yang dijamin akan lebih menyakiti hati rakyat kecil... sang putri resmi ditahan KPK sejak tanggal 27 April 2012. tahukah anda, bahwa sejak tanggal tersebut hingga hari ini (entah sampai kapan) anggota dewan yang terhormat ini masih anggota dewan yang terhormat lho! artinya dia belum dipecat! artinya dia masih menerima gaji dan fasilitas layaknya anggota dewan yang lain. bayangkan! konon salah satu alasannya karena putusan hakim yang belum memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht). negara kita benar-benar negara yang menghormati kedaulatan hukum dan setia kepada konstitusi yang menjamin setiap warga negara mendapatkan perlakuan hukum yang sama. TIDAK!!!
dalam novel Arswendo Atmowiloto yang berjudul "Kau Memanggilku Malaikat" tersirat pesan bahwa setiap manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal (dan adil) di akhirat dari-Nya atas segala perbuatan semasa hidup di dunia... dan (sepertinya) malaikat pun tergoda untuk menjalani kehidupan layaknya manusia.
pasti banyak malaikat yang tergoda untuk terlahir sebagai manusia di negara kita... tetapi mudah-mudahan tidak ada satupun yang tertarik mengikuti jejak langkah sang "malaikat kecil" :)
sekian dulu ngelindur yang ngelantur sebelum tidur ini...
doa sebelum tidur: Ya Allah, berikanlah aku kesempatan untuk melakukan mega korupsi! cukup satu aja, tapi yang nilainya triliunan rupiah... aku rela ditangkap dan diadili di indonesia, mumpung hukuman dan dendanya masih sangat ringan. kabulkanlah doaku ini Ya Allah! Amin Ya Rabbal Alamin.
2 komentar:
semoga doanya cepat terkabul kang.
Amin! terima kasih :D
Posting Komentar