25 September 2008

'agama' aikido 2

sebelumnya mungkin harus aku jelaskan terlebih dahulu bahwa aku, sebagai individu, tidak pernah mengklaim diri sebagai memahami/mengerti secara mendalam/mendetail ajaran suatu agama tertentu (termasuk dan terutama Islam). aku lebih merasa bahwa being religious terkadang jauh lebih baik dari pada having a religion, meskipun yang sempurna adalah kedua-duanya:-). jadi untuk saat ini mungkin lebih nyaman dan aman bila aku menempatkan diri pada golongan pertama (i.e. being religious), sambil terus berusaha 'melompat' menjadi golongan yang terakhir:-). menurutku, belajar aikido lebih cenderung kepada upaya kita untuk menjadi/berperilaku reliji, dari pada memiliki Agama baru. jadi tidak masalah bagi mereka yang telah ber-Agama untuk menjalankan ajaran aikido. salah satu nilai universal dari aikido adalah 'cinta', bukan kebetulan juga bila suku kata 'ai' berhomofon dengan 'ai' dalam artian cinta. menurutku masalah cinta menjadi kajian utama dalam aikido meskipun mungkin sekali tidak semua orang menyadarinya. karena harmoni mensyaratkan cinta. bahkan dengan 'musuh'-pun kita tetap berperilaku atas dasar cinta (kasih). cinta ini juga tidak hanya berlaku bagi sesama manusia, membaca kisah hidup O-sensei tentu kita akan mendapatkan sosok beliau sebagai pecinta alam dan lingkungan hidup. dan masih banyak lagi nilai-nilai universal yang akan aku bahas di lain waktu. kesimpulannya adalah menurutku aikido dapat dikategorikan sebagai 'agama' (modern) atas dasar kelengkapan perangkat dan nilai-nilai universal yang dimilikinya. dan tentu saja, aku tidak berniat merendahkan atau meninggikan suatu Agama dan/atau agama tertentu. opini ini juga tidak mewakili aikidoka manapun di dunia dan segala akibat adalah tanggung jawab pribadi penulis. salam damai dari aikidois!:-)

Tidak ada komentar: