beberapa hari terakhir aku mengalami masalah tidur malam. something's on my mind..i guess. beberapa orang terjaga di malam hari dan beribadah, buat aku cukup berusaha untuk tidur lagi:-) well, kali ini kenapa ga posting di blog aja, mumpung masih ada pulsa.
setiap orang pasti mengetahui (atau menganut) paling tidak satu aliran filsafat, tetapi seringkali kita tidak bermaksud mencari tahu atau memeriksanya. sebagian orang lagi malah langsung berhenti ketika mendengar atau membaca kata 'filsafat'. aku termasuk orang yang tidak berhenti dan ingin mencari tahu dan memeriksa. minat serius mulai tumbuh pada masa2 awal kuliah. situasi dan lingkungan yang kondusif. yang paling menyebalkan adalah meskipun sudah mencari tahu dan memeriksa selama bertahun-tahun, aku masih belum bisa mengerti, aku masih belum bisa menemukan jawaban. paling tidak ada dua alasan, pertama kemampuan kognitif yang pas-pasan:-) dan yang kedua, there's no journey end, it's a never ending quest..alasan kedua lebih sebagai penenang jiwa:-) baiklah, dengan ilmu yang ala kadar, aku mencoba merumuskan aliran filsafatku. wait the minute! bukannya sok jago, tp justru karena aku bingung memahami begitu banyak pemikiran filsuf dunia, makanya aku mencoba merumuskan sendiri pemikiran filsafatku. bagi penganut hedonisme tujuan hidup manusia adalah mencari dan mengejar kesenangan. sementara oportunis sendiri adalah orang yang semata-mata hendak mengambil keuntungan untuk diri sendiri dari kesempatan yang ada. oportunis biasanya tidak terikat prinsip2 hidup tertentu, tetapi baiklah malam ini kita kawinkan dengan hedonis. hedonis oportunis.
menurutku setiap tindakan manusia dimotivasi oleh kesenangan, baik jasmani maupun rohani atau malah kedua2nya, baik kesenangan jangka pendek maupun jangka panjang. setiap perbuatan. tidak usah jauh2, kenapa kita tidak memulai bertanya kepada diri sendiri dan menjawab dengan jujur. bahkan ketika kita seperti menyakiti diri sendiri, jauh di dasar hati ada setitik kesenangan yang menjadi motif. ada yang berkata hanya mengharap ridha Allah, tanpa pamrih..tapi di dalam hati aku yakin mereka merasa/mencari kesenangan dalam perbuatan baik. mencari kesenangan memang tidak selalu berkonotasi negatif. jadi tidak perlu malu2:-). sementara oportunisme adalah guilty pleasure. sering dicap sebagai perbuatan buruk membuat orang malu disebut sebagai oportunis. kenapa malu? dalam tiap kesempatan aku selalu berusaha mengambil keuntungan untuk diri sendiri...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar