11 September 2008

oportunis hedon 2

sebenarnya banyak oportunis di dunia ini yang malu2. menjadi hedon dan oportunis, menurutku tidak selalu berarti buruk. kedua kata tersebut memang memiliki reputasi yang buruk. tetapi sebagai kata individu, sama seperti kata2 lain di dunia ini, kedua kata tersebut bermakna netral. misalnya..aku sendiri. dalam aikido aku banyak menemukan/mendapatkan manfaat/kesenangan. karena itu aku suka melakukan latihan aikido atau sesekali mempraktikkan di luar konteks latihan. seringkali aku memanfaatkan tiap kesempatan untuk berlatih atau berpraktik aikido. dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali 'teknik' aikido yang bisa diterapkan. dalam latihan aku juga sering memanfaatkan rekan latihan yang bertubuh besar untuk mengetes sejauh mana keefektifan sebuah teknik yang cukup 'kejam'. kesakitan dan cedera memang mungkin terjadi. harus aku akui ada kepuasan batin. tetapi orang yang disakiti tidak selalu rugi. ini dapat berarti dia juga belajar sesuatu. kadang2 transfer ilmu dalam aikido bisa berupa parsel serba-serbi derita, jadi meskipun tampak egois sebenarnya tidak sepenuhnya demikian. dan bisa jadi suatu saat dia menemukan suatu situasi mengancam yang berhasil dikendalikan dengan teknik yang pernah menyakitinya dalam latihan. jadi kesenangan pribadiku bisa saja berbuah manfaat bagi orang lain:-). contoh lain seorang teman yang merasa bersalah dan menyesal karena telah berselingkuh. dia mengungkapkan rasa bersalah dan penyesalannya kepada orang lain. perbuatan ini, menurutku, juga didasari kesenangan pribadi (bukan selingkuh, kalo yang ini udah pasti enak;-)). pengungkapan rasa bersalah dan sesal lebih merupakan katarsis. kelegaan hati yang, menrutku, sama aja dengan kesenangan/bahagia. dia berharap dapat meminimalisir dampak kerusakan terhadap reputasi pribadi. pun bila dia berharap dosanya diampuni, ini juga berarti motif kesenangan pribadi. dan dia akan berusaha memanfaatkan tiap kesempatan untuk mengungkapkan rasa sesal dan bersalahnya, agar semakin cepat pula ketenangan hati dicapai. maaf, bukan bermaksud berprasangka buruk. tapi menurutku, bahkan keikhlasan pun tidak berarti tanpa pamrih. orang yang ikhlas pasti merasa senang/bahagia. pembenaran diri? sudah pasti!:-) jadi sekarang, apa aliran filsafat mu? siapa tokoh filsafat yang paling berpengaruh buatmu?..kenapa tidak menciptakan aliran filsafatmu sendiri dan jadikan KAMU sebagai filsuf yang paling berpengaruh bagi dirimu sendiri!:-)

Tidak ada komentar: