ini akan menjadi kumpulan tanpa aturan, diambil dari banyak kertas, yang telah kukutip di sini, dengan harapan aku akan mengaturnya kemudian menurut pokok-pokok yang kubahas; dan aku yakin aku pasti mengulang pokok yang sama beberapa kali; untuk ini, oh pembaca, jangan salahkan aku... (Leonardo)
20 September 2008
mudik (epilog)
alhamdulillah, sudah 3 hari ini bs berpuasa di rumah bersama keluarga:-) mudik memang unik. salah satu tradisi bangsa indonesia yang sepertinya tidak terdapat di negara manapun di dunia. pada kurun waktu menjelang dan sesudah lebaran, di indonesia terjadi perpindahan massa dan uang (serta barang) dalam jumlah yang sangat besar. kenapa mudik? banyak alasan untuk mudik.. mudik buat aku lebih dari sekedar perjalanan badan, tetapi juga jiwa. mudik menjadi kesempatan untuk melewatkan saat-saat berharga di bulan ramadhan bersama keluarga, orang tua (bagi mereka yang masih hidup, alhamdulillah). tidak ada santapan istimewa di rumah kami, biasa-biasa saja, tapi aku rindu suasana makan bersama keluarga. yang paling utama adalah menikmati masakan ibu:-). ibuku punya tangan dan jemari ajaib yang mampu menciptakan masakan paling enak sedunia!.. mudik juga mengingatkan aku tentang makna menghargai jasa-jasa kedua orang tua. di rantau, jauh dari ayah ibu, aku seringkali melupakan amanah mereka, banyak laku yang takabur. aku lupa akan pengorbanan mereka yang telah membesarkan aku dan membiayai, bahkan sampai detik ini, hampir seluruh keperluan hidupku. ayah dan ibuku bukan orang tua yang sempurna, tetapi mereka berdua sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi orang tua yang baik. buat aku, mudik menjadi semacam penyegar ingatan bahwa aku tidak boleh lupa untuk menjaga amanah mereka berdua. mudik juga adalah sebuah nostalgia. mengenang sulitnya menahan haus dan lapar dahulu, masa-masa bahagia saat lebaran, kerepotan rutin di pagi hari sebelum shalat id, ayahku yang paling berisik pada saat buka (padahal ayah tidak puasa:-D) mencuri kue lebaran bersama adik (tahun ini dia lebaran di bali:-() dan masih banyak lagi. nostalgia yang lain adalah reuni dengan teman-teman, baik teman kecil maupun sma. banyak yang berubah, tetapi kita punya memori kolektif yang sama:-). singkatnya merawat tali silaturahmi. mudik juga berarti wisata kuliner. banyak jajanan khas prabumulih, yang paling enak dan cuma enak dimakan di sini:-D. sebenarnya semua aktifitas tersebut di atas dan semua perasaan yang termaktub di dalamnya, bisa saja aku lakukan/dapatkan di lain waktu, tetapi kombinasi dari semuanya hanya bisa dilakukan/didapatkan pada saat mudik lebaran. suatu saat pasti ada yang akan berubah. suatu saat pasti akan ada yang hilang. suatu saat pasti mudik tidak akan terasa sama lagi. buat sekarang, ini mudikku:-).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
MMMM.....
sepertinya kita pernah membahas masalah masakan ibu itu selalu enak di lidah...
yang paling ngangenin n yg paling Ok....
Puji Tuhan..
hingga saat ini hal yg paling aku syukuri adalh masih bersama orangtua yang selalu mendukungku setiap waktu..
mereka mengingatkanku pada hal buruk n baik yg akan menimpaku...
Aku sangat sayang pada mereka,,,
Terutama ibu..bagaikan bidadari yang tak pernah lepas dari nirwananya..
selalu mengalirkan anginn kesejukan dan selalu membawa kedamaian kala galau sudah menerpa..
itulah ibuku...
Mama....
kupanggil dy begitu...
Met mudik ya sei,,,
I miss my Mom,,,,
Posting Komentar