22 Februari 2009

aikido is a martial art

ujian yudansha YIA tahun 2009 kali ini seru banget! shihannya keren banget! Hiroshi Fujimaki Shihan (6th Dan) dan Koujiro Suzuki Shidoin (4th Dan). tadi pagi ampe sore aku di jakarta ikut latihan bersama shihan dan menyaksikan ujian yudansha.

komentar:
shihannya oke banget! materi yang diajarkan sangat mendasar tetapi diramu sedemikian rupa sehingga tidak membosankan buat yang advance juga tidak membingungkan buat yg baru. shihan yang datang kali ini juga cukup lancar berbahasa inggris jadi kata-kata beliau cukup mudah dicerna. karakter shihannya juga enak. ramah dan sopan. tetapi juga keras dalam masalah disiplin dan detail teknik. cara eksekusi teknik enerjik, tidak statis, dengan bentuk lingkaran-lingkaran besar. (mungkin rada susah dibayangkan non-aikidoka :))

shidoinnya rada galak. tetapi ternyata ramah juga :). mungkin dia rada sebel aja liat orang indonesia suka melambat-lambat malas. tapi rada aneh liat parasnya, entah pake foundation, atau emang rada rentan ama cuaca indonesia (jakarta) atau emang pucat, atau pake pemutih kulit abal-abal? :D tapi overall, dua-duanya oke dan cuma galak kalo kita salah, itupun masih dengan cara yang sopan.

materi latihan juga oke banget. dasar-dasar teknik, yang kadang-kadang kita lupa atau lupakan karena tergoda dengan variasi atau teknik advance atau karena males ngulang-ngulang pelajaran dasar. teknik-teknik irimi dengan mengikuti aliran tenaga uke, gerakan-gerakan dengan pola-pola lingkaran yang besar dan enerjik (bergerak terus sampai selesai). hal yang paling penting adalah (menurutku) penekanan aikido sebagai seni bela diri. meskipun diliputi oleh semangat skeptisisme terutama oleh mereka yang awam aikido atau yang memandang rendah aikido sebagai bela diri yang efektif. ternyata di balik gerakan-gerakan indah (seperti menari kadang-kadang) kita tidak boleh lupa untuk tetap menjaga agar "martial-art mode" tetep dalam kondisi "on." prinsip-prinsip dasar seperti ma'ai dan hanmi ternyata sangat berperan dalam kondisi real sebuah bela diri. shihan juga tidak memaksakan teknik tertentu harus dilakukan dengan cara tertentu. tetapi beliau menyarankan cara-cara tertentu untuk teknik tertentu dengan alasan yang logis dan dijelaskan dengan baik. suatu pelajaran dua jam yang sangat berharga buat hari ini.

peserta ujian seperti biasa menampakkan warna-warni kualitas teknik aikido terutama yang bernaung di bawah bendera YIA. tanpa bermaksud sombong, menurutku mas jo dan kang yuddy yang ujian ke 2nd-dan adalah peserta ujian terbaik hari ini. sebagian peserta yang lain tampak masih banyak melakukan kesalahan-kesalahan mendasar dalam aikido. bahkan yang lebih parah, masih ada peserta yang tidak melakukan teknik sesuai petunjuk shihan yang diberikan pada sesi latihan sekitar dua jam sebelumnya. aku tidak mau menilai sebenarnya, karena bisa saja ada faktor lain yang membuat mereka lupa atau lalai. hasilnya (konon, karena tidak dipublikasikan terbuka) ada lima orang peserta yang tidak lulus ujian.

yang paling mengecewakan adalah tingkah laku penonton yang menyaksikan ujian. sangat memalukan, menurutku. sebelumnya panitia sudah memberikan wanti-wanti resmi melalui edaran tata tertib ujian yang disebar sebelum hari-H. pada hari-H, kembali penonton diingatkan. bahkan pada saat sesi ujian, shihan dengan sopan dan ramah kembali memberi peringatan. sampai akhirnya beliau rada jengkel dan berteriak meminta penonton diam pada saat melakukan mokusho. sangat memalukan, mengingat sebagian besar penonton adalah aikidoka-aikidoka yang seharusnya sudah lebih mengerti. logikanya yang namanya ujian, apapun ujiannya, tentulah para penonton (kalo ada) tidak boleh mengganggu ketertiban pelaksanaan ujian.

secara umum, ujian hari ini sangat bagus menurutku. adanya perserta yang tidak lulus ujian menunjukkan kesungguhan shihan dalam menguji. ujian juga jadi lebih serius, karena tidak ada jaminan semua pasti lulus seperti tahun-tahun sebelumnya. buat panitia ujian yudansha berikutnya emang harus dipikirkan gimana caranya bikin suasana ujian lebih khusyuk. mungkin ujian yudansha berikutnya akan diadakan TANPA penonton. orang indonesia emang kelewatan noraknya! malu aku jadi orang indonesia (menyitir ucapan seorang penyair).

Tidak ada komentar: