14 Februari 2009

komen taj-mahal

seperti biasa, aku mo komen dalam posting baru aja:) lebih banyak dibaca:p

terima kasih banyak mas E. Ardisuseno atas tambahan infonya. (silah baca komen Taj: A Story of Mughal India") sayang sekali aku belum bisa beli buku (apapun) saat ini, yea you know lah masalahnya:P tapi kalo ada yang mo beliin "kelirumologi"... i wish:p

dalam beberapa sumber sejarah yang aku baca, tidak sering nama shah jahan (beberapa ejaan berbeda tergantung terjemahan) disebutkan. seperti yang telah aku tulis juga sebelumnya Akbar (sepertinya) adalah raja yang paling terkenal karena kemampuannya dalam memerintah yang sangat baik terutama masalah toleransi agama. dan ironisnya (soalnya jadi antagonis di novel) Aurangzeb juga terkenal dalam sejarah terutama karena kebijakan politiknya yang ekstrim (fundamentalis istilah jaman sekarang). tapi ya mengutip Asterix "de mortuis nil nisi bonum" yang artinya "speak nothing but good of the dead" (takut salah nerjemahin, jadi gak pake bahasa indonesia:p).

gimanapun juga novel "Taj" adalah sebuah karya fiksi. kalo lantas ceritanya mengagung-agungkan stereotipe umum Taj Mahal sebagai lambang cinta, menurutku tidak ada salahnya. pembaca yang bijak akan mampu memisahkan antara fiksi dan fakta:). fakta juga bahwa Taj Mahal adalah sebuah monumen yang indah, bagaimanapun cerita di baliknya. dan bahkan dalam novel pun sebenarnya shah jahan juga gak baek-baek amat digambarinnya. apapun reputasi buruknya, aku tetap punya mimpi pengen liat Taj Mahal di India:).

sebenarnya aku sendiri tidak begitu menyetujui budaya mengagungkan kematian. menurutku ini berlebihan. pembangunan piramid misalnya. bagi yang percaya Tuhan, tentunya tidaklah penting sebagus apa makam seseorang dibangun. pun bagi yang ateis (atau sejenisnya) menurutku tetap aja praktik ini aku anggap berlebihan. apalagi bila sampai mengorbankan kepentingan orang banyak. menurutku orang hidup lebih butuh banyak uang daripada orang mati:). aku sendiri lebih memilih dua alternatif pemakaman. pertama makam sederhana yang dapat diisi ulang. artinya dalam jangka waktu tertentu sebuah makam dapat diisi oleh jasad yang lain. alternatif kedua adalah pembakaran mayat. mengingat jumlah penduduk dunia yang meningkat pesat dan kebutuhan akan ruang hidup yang juga meningkat, kedua alternatif di atas adalah pilihan pemakaman yang ramah lingkungan. ini pendapatku lho:).

seperti pepatah manusia mati meninggalkan nama. cukup nama aja yang kita tinggalin, biar gak ngerepotin yang masih hidup. makanya mulai sekarang kita pikirin, sebelum mati, kita mo ninggalin tanda apa di dunia ini. seperti achilles yang memilih hidup singkat tetapi namanya akan tetap dikumandangkan oleh manusia ribuan tahun kemudian. tapi ya gak usah repot-repot juga, soalnya ada orang yang lebih memilih hidup biasa-biasa. hidup ini kan pilihan:). dan pesan buat ika... sesulit apapun hidup ini kedepannya, aku memilih untuk bahagia hari ini:).

Tidak ada komentar: