08 Februari 2009

Taj: A Story of Mughal India

akhirnya bisa menyelesaikan novel "Taj, Tragedi di Balik Tanda Cinta Abadi" yang diterjemahkan Madam M (bukan bosnya James Bond lho). judul aslinya adalah "Taj: A Story of Mughal India" karangan Timeri N. Murari. menurutku judul asli dalam bahasa inggris terasa lebih dingin dan kaku, sementara judul terjemahan lebih gamblang dalam menggambarkan keseluruhan cerita, seolah menyiapkan calon pembaca untuk mempersiapkan diri sebelum masuk ke lorong yang kelam. masalah terjemahan... no comment! ya ada sedikit yang aku gak setuju, tapi pastinya capek banget ya nerjemahin novel setebal ini, jadi wajar aja kalo ada silap dikit:).

sebetulnya dulu aku adalah penggemar tragedi, terutama tragedi cinta. kadang aku pesimis tentang hidup, menurutku tragedi lebih mewakili kehidupan nyata. bahkan dengan sok taunya aku berkeyakinan bahwa setiap kebudayaan pasti memiliki minimal satu tragedi cinta yang menjadi legenda. kais dan laila, romeo dan juliet, san pek eng tay, dan lain-lain. novel Taj adalah tragedi yang berasal dari kisah nyata, fiksionalisasi sejarah (wow, makanan apa lagi nih?:p). spesies novel yang akhir-akhir ini sangat trend dan laku keras. salah satunya the interpretation of murder yang aku baca beberapa waktu yang lalu.

anyhow... Taj Mahal adalah salah satu makam bukti cinta paling fenomenal di dunia. nah novel Taj bercerita seputar kisah kehidupan Shah Jahan dan Arjumand Banu (Mumtaz Mahal) dan kisah pembangunan Taj Mahal sampai pada pemberontakan Aurangzeb terhadap ayahnya.

kesan pertamaku setelah membaca novel ini adalah membayangkan betapa indahnya bangunan Taj Mahal, dan bermimpi untuk suatu saat (insya Allah) dapat pergi ke india dan menyaksikan langsung kemegahannya. perasaan yang sama seperti ketika membaca Da Vinci Code atau The Name of the Rose, membayangkan bangunan-banguan eksotis penuh misteri di Eropa. well, sayangnya sampai saat ini cuma bisa liat gambarnya doang atau nonton di tv, lumayan:P. terus membayangkan kehidupan di istana pada masa-masa keemasan pemerintahan Dinasti Mughal Agung di India.

setelah itu baru membayangkan betapa cintanya Shah Jahan kepada istrinya sampai menghabiskan begitu banyak waktu dan materi untuk membangun makam untuk istrinya. sayangnya cita-cita beliau untuk dibangunkan makam yang serupa dengan bahan yang berbeda di sebelah Taj Mahal tidak terkabul. tapi mungkin ada baiknya juga, dengan begitu beliau dapat dimakamkan di sisi orang yang sangat dicintainya.

berikutnya adalah kisah perebutan kekuasaan yang terjadi dalam dinasti Mughal Agung pada akhir periode pemerintahan Jahangir, masa pemerintahan Shah Jahan, dan awal pemerintahan Aurangzeb. tidak bisa dipungkiri, kekayaan dan kekuasaan dapat membutakan mata hati (dan mata dalam arti yang sesungguhnya bagi Kushrav), membuat manusia rela mengorbankan apapun demi mencapai dan mempertahankannya.

novel berlatar sejarah memang enak dinikmati, membaca sambil membayangkan tokoh-tokoh utama dan tempat-tempat yang benar-benar ada. mungkin kedekatan dengan dunia nyata ini yang membuatnya enak dibaca. novel Taj adalah novel yang seperti itu, lengkap dengan drama percintaan dan konflik perebutan kekuasaan. meskipun demikian, novel ini tidak menimbulkan kesan yang terlalu mendalam buat aku. tidak menggugah pikiran atau inspiratif. tidak membuat aku menderita dan meninggalkan bekas luka atau keloid di otak:). hanya pesan klise seputar cinta abadi dan godaan kekuasaan. tetapi novel ini juga tidak terjebak menjadi roman picisan yang dangkal. penggambaran cinta yang indah dan enak untuk dinikmati. juga menawarkan sepotong pengetahuan sejarah Dinasti Mughal Agung dengan sistem pemerintahnnya yang digambarkan dengan cukup gamblang, hasil pengamatan sejarah yang baik tentunya. all in all, novel ini cukup layak untuk dibaca.

sedikit di luar materi novel. menurut sejarah, Akbar adalah penguasa terbesar dalam Dinasti Mughal. pada masa pemerintahannya, Akbar berhasil menunjukkan wajah pemerintahan Muslim yang toleran. akbar bahkan merekrut pejabat kerajaan dari berbagai bangsa dan agama yang ada saat itu. contoh lain dari sikap tolerannya adalah menghentikan praktik pemaksaan pindah agama bagi tawanan perang non-muslim dan menghapuskan jizya (pajak bagi warga negara non muslim). apapun motif di balik kebijakan toleran ini, yang pasti Akbar telah membangun fondasi yang kuat bagi pemerintahan selanjutnya. sayangnya Aurangzeb, cicit Akbar, tidak berpendapat sama dengan buyutnya. Aurangzeb cenderung beraliran ortodoks. bahkan dalam catatannya penulis novel Taj mengungkapkan pendapat "konflik berkepanjangan antara orang-orang Hindu dan Muslim-dan pembentukan negara Pakistan-kemungkinan besar disebabkan oleh tindakan Aurangzeb..."

satu lagi. kata Mogul, Moghul, Mugal, dan Mughal mengindikasikan arti yang sama dalam pengertian salah satu dinasti penguasa india. nama Mogul berasal dari bahasa Persia untuk Mongol. tidak mengherankan karena Babur (penguasa pertama dari Dinasti Mogul) adalah keturunan Chenghiz Khan (yang berusaha menginvasi India pada abad ke-13)dan Timur (juga berusaha menginnvasi India pada abad ke-14). kata mogul dalam bahasa inggris berarti seseorang yang sangat kaya, penting atau berpengaruh. sementara kata mongol (dalam bahasa inggris), rada kasar, dipakai untuk merujuk pada penderita Down's Sindrome (mongoloid dalam bahasa indonesia).

1 komentar:

Anonim mengatakan...

coba deh baca bukunya Jaya Suprana "Kelirumologi"..salah satu isinya jg menyinggung ttg sisi lain mengenai Taj Mahal...

dimana stereotipe umum taj Mahal adl lambang kecintaan Sjah Jehan thd permaisuri nya Mumtaz Mahal...

trivia about Sjah jehan/taj mahal :
-menggulingkan saudaranya untuk merebut kekuasaan lalu menjebloskan ybs ke citadel
-selain mumtaz mahal..sjah jehan memiliki banyak selir...
-melakukan insest dg salah satu putrinya
-demi ego..agar tidak ada orang lain yg bs membuat bangunan yg lebih megah drpd taj mahal...para tukang batu...pengrajin ukir..pekerja yg membangun dan menghiasi taj mahal dintimidasi dan dibunuh oleh sjah jehan...
-karena karma...salah satu putranya incest dg selirnya
-lalu sang putra jg menggulingkan sjah jehan lalu memenjarakannya di citadel[penjara bawah tanah]

ps:
dibalik kemegahan bangunan2 di dunia terdapat penderitaan yg meyertainya;
belilah[red : baca] buku kelirumologi-nya jaya Suprana :p

best regards,

E. Ardisuseno