02 Juni 2012

wisata kuliner (khas?) Malang

Malang tuh menurutku mirip banget dengan Bandung, tapi minus macet :D pasti ada juga macet di Malang, tapi kayaknya gak separah Bandung. Malang juga dahulu merupakan tempat peristirahatan bagi para pejabat Belanda dengan berbagai fasilitas hiburan seperti restoran, pacuan kuda, hotel, rumah-rumah bertipe vila seperti yang terlihat di sekitar Jalan Raya Ijen.

soal kuliner, menurutku ada miripnya juga dikit... sama-sama banyak pilihan. tapi, orang Bandung menurutku tetap yang paling kreatif :) di Bandung ada lebih banyak kuliner yang bisa kita bilang sebagai "khas Bandung." orang Bandung juga kreatif banget dalam merevitalisasi kuliner tradisional menjadi modern bahkan berani melakukan "fusi-kuliner" (istilahku :D) sampai ke tingkat yang ekstrim.

nah kalo kuliner di Malang menurutku agak lucu :) tapi aku gak bermaksud merendahkan lho! malah ini merupakan usaha yang bagus untuk lebih menggalakkan usaha kuliner kecil dan menengah, yang ujung-ujungnya memberikan insentif positif terhadap perekonomian lokal.

sebelumnya aku mo bilang kalo aku bukan ahli kuliner, aku juga kurang memahami sejarah kuliner Indonesia secara umum, apalagi sejarah kuliner Malang. jadi maafkan kalo ada fakta yang aku salah tafsir. tulisan ini cuma berdasarkan nalar-perut-lidah-ku saja :D aku cuma laki-laki penggemar berat makan yang sederhana :)

yang menarik dari kuliner Malang adalah aku cukup banyak melihat jajanan yang khas kota/daerah lain kemudian ditambahin embel-embel baru "khas Malang" :) sebenarnya ini gak cuma terjadi di Malang, Lampung juga punya kecenderungan yang sama. kalo di Lampung alasannya adalah akulturasi dan sinkretisme budaya yang dimanifestasikan dalam bentuk makanan, mungkin di Malang sedikit banyak ada alasan yang sama. mungkin juga cuma alasan ekonomi :) apapun itu, sekali lagi, menurutku ini sah-sah aja. ini masih jauh lebih baik daripada klaim negara jiran yang ngaku-ngaku punya Batik, Wayang, bahkan juga Reog.

ok... ini beberapa kuliner khas Malang yang menurutku menarik :)
salah satu rekomendasi kuliner "khas" Malang adalah Siomay Bandung, ada satu yang menarik Siomay Bandung Bu Tumi di Jalan Basuki Rachmad, yang menjual Siomay, Batagor, dan ... Pempek Palembang. :D sebagai warga negara Indonesia yang lama tinggal di Prabumulih (dekat dengan budaya Palembang) dan Bandung, tempat makan ini sangat menggelitik menurutku :)

berikutnya adalah Empek-Empek Palembang khas Malang Jalan Trunojoyo (deket stasiun nih) ...gak usah pake komentar lagi ya :D

Serabi Imut Bandung - Pak Hariyanto, Jalan H.O.S Cokroaminoto depan Pasar Klojen (juga cukup dekat dari stasiun). sama kayak di Bandung, ini juga keliatannya jadi tempat nongkrong gawul di sekitar situ :) konon, pak Hariyanto ini pernah bekerja dan tinggal di Bandung, jadi pas pulang ke Malang dia tertarik untuk mengembangkan jenis usaha makanan serupa.

terakhir nih kuliner impor :D Bakpao Chik Yen... uniknya kuliner ini adalah waralaba-gerobak, aku sih gak tau "asli"-nya di Surabaya dijual kayak gimana :D tapi kalo di Malang (sama kayak di Bandung) yang jualan bakpao merek ini kemasannya sangat merakyat, gerobak dorong di pinggir jalan. harganya juga gak mahal dengan rasa yang enak :). kalo di Malang ada tuh gerobak Bakpao Chik Yen yang mangkal di dekat Stadion Gajayan.

sebagai salah satu kota favorit untuk beristirahat bagi orang Belanda jaman dulu, tentu saja kuliner asing bukan sesuatu yang terlalu asing bagi Malang. yang paling terkenal adalah Toko "Oen" yang sangat lekat dengan sejarah Kota Malang (sejak tahun 1930). konon dahulu ada lima Toko "Oen" yang tersebar di lima kota, sesuai urutan lahir: Yogyakarta, Batavia (Jakarta), Malang, Semarang, dan Den Haag (betul Den Haag yang di Belanda :)). keren banget ya! meskipun yang masih bertahan hidup sampai saat ini cuma yang di Semarang dan Malang.

Toko "Oen" terletak di Jalan Basuki Rachmad, tepat di seberang Gereja Kayu Tangan (salah satu gereja tertua di Malang). tampak depan toko ini sangat sederhana apalagi kalo dibandingkan dengan kemegahan gereja di depannya, dengan model rumah kuno gaya kolonial (standar bangunan toko jaman dulu deh). kita akan menemukan spanduk yang bertuliskan "Welkom in Malang, Toko Oen die sinds 1930 aan de gasten gezelligheid geeft" yang menurut almarhumah nenekku (yang jago Bahasa Belanda dan Jepang :D) artinya adalah "Selamat datang di Malang, Toko Oen berdiri sejak tahun 1930 melayani para tamu."

meskipun judulnya "toko" tempat ini gak cuma menjual produk makanan tapi juga melayani makan di tempat seperti "restoran." nah jenis makanan yang dijual sangat beragam. beragam makanan khas Eropa (khususnya Belanda), makanan oriental (dari nama tokonya jelas kan :)), dan tidak ketinggalan makanan Indonesia. tapi toko ini sangat terkenal dengan es krimnya (sesuai dengan tulisan kecil-kecil di bawah nama Toko "Oen" adalah "restaurant ice cream palace patissier"). soal harga... tebakan kamu gak salah :D harga di sini menurutku cukup premium, gak mahal-mahal banget, tapi cukup mahal untuk membuat pelancong kere kayak aku cuma bisa memandang dengan perasaan iri-dengki (karena gak mampu beli) dari seberang jalan sembari gigit jari dan meneteskan (lebih tepatnya mengalirkan) air liur :D lebay!!! :D

tapi aku berjanji 
dalam hati
suatu hari...
aku akan menikmati
panggang roti 
dan minum kopi
di sini
bersama kekasih hati...
Toko "Oen" ...aku pasti
akan kembali!
(syair galau pelancong yang sakit hati... Mei 2012) :D

oke... sebelum posting ini terjerumus lebih jauh menjadi curahan hati... makanan yang bener-bener khas dan unik dari Malang, menurutku lho, meskipun gak bisa juga dibilang tradisional, tapi semi-modern, adalah keripik buah. awalnya keripik yang populer adalah keripik tempe, wajar aja kan mengingat kepopuleran tempe yang melegenda di negara kita :) (di Bandung juga banyak yang jual keripik tempe). keripik buah juga jamak terdapat di kota-kota lain, biasanya nangka atau pisang. nah ini daftar buah (dan sayuran dan makanan lain) yang bisa disulap menjadi keripik yang aku temui di Malang (mungkin daftarnya lebih panjang karena aku belum keliling jauh). daftar ini tidak disusun berdasarkan urutan lahir, harga atau kepopuleran, cuma daftar aja :D mungkin tepatnya daftar keripik yang dijual.

tempe (tentu saja) ... talas... tahu... singkong... ketela ungu... sukun... pisang... nangka... kentang... bayam...  gadung... terong... ikan... kulit ikan... paru sapi... usus ayam... (siap-siap, siap-siap, siap-siap! :D) apel... strawberry... buah naga... jeruk mandarin... melon... mangga... semangka... durian (paling mahal!)... nenas... rambutan... salak... kelengkeng... blewah... pepaya... wortel...kelapa.

gimana tuh ajaib gak? :D buat aku sih ini cukup ajaib :D soal rasa aku gak bisa komentar banyak... karena alasan kesehatan, aku mengurangi makan-makanan yang digoreng dan alasan kesahatan finansial (yang ini utamanya :D)... maka aku cuma sempat membeli keripik apel, melon, dan semangka. menurutku semuanya enak! (apa sih makanan yang gak enak buat aku :D) jadi meskipun sudah berubah wujud menjadi lebih tipis dan kering (padahal awalnya mereka adalah buah-buahan banyak air), rasa buah yang asli berhasil diperangkap dengan baik. mudah-mudahan juga khasiat dan manfaat buah-buahan tersebut tidak banyak hilang :) yang pasti adalah jenis makanan ini lebih tahan lama untuk disimpan dan lebih ringan untuk dibawa sebagai oleh-oleh.

kalo mo beli keripik buah... banyak dijual di pusat oleh-oleh, karena aku jalan gak jauh-jauh dari Stasiun, sekitar situ ada juga satu toko kecil yang jual pelbagai oleh-oleh khas Malang termasuk keripik buah. tapi kalo dari hasil penyelidikan daring menunjukkan ada banyak pusat oleh-oleh tersebar di Kota Malang, termasuk di daerah Batu. soal harga kayaknya semua tempat sama deh, beda-beda dikit dan gak bakal ketipu :D

sebenernya ada jauh lebih banyak varian kuliner yang disediakan di Kota Malang :) siapin aja dompet yang penuh dan perut yang kosong kalo mo nyobain semuanya :D dan waktu yang luang tentunya :)

sekian dulu deh ocehan galau jelang makan siang hari ini... mudah-mudahan bisa jadi inspirasi buat kamu yang berencana untuk berkunjung ke Malang.

selamat mencoba!
selamat makan siang! :)

Tidak ada komentar: