maaf sekali lagi karena sampai saat ini aku belum pernah membaca RPP Tembakau. jadi terus-terang aku tidak mengerti secara detil bagian-perbagian yang menjadi kontroversi dari RPP ini. mengutip pendapat wamenkes dalam ILC malam ini adalah RPP ini masih dinilai terlalu ketat bagi yang pro-tembakau dan terlalu lunak bagi kalangan yang anti-tembakau, nah lho! kedua belah pihak merasa kepentingannya belum terakomodasi dengan baik dalam RPP ini yang (ternyata) sudah "direncanakan" selama tiga tahun!
logikanya, apapun peraturan yang akan disahkan nanti, tidak akan dapat memuaskan semua pihak yang berkepentingan. dan bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan dapat mengajukan uji materil ke MK (duh kerjaan MK banyak banget ya? kebayang kalo tiap muncul peraturan atau UU baru ada yang menggugat di MK, belum lagi masalah pilkada misalnya... tapi bisa gak sih PP tuh digugat di MK? :D). sulit untuk mengakomodasi kepentingan semua pihak... tetapi bukankah kita adalah negara demokrasi. rakyat sudah sepakat memilih wakil rakyatnya (yang seyogyianya "mewakili" rakyat) dan sudah memilih presidennya secara langsung (yang memiliki hak-hak istimewa tertentu, termasuk membentuk pemerintahan). kayak gini nih kalo saluran demokrasi kita macet di senayan, sementara istana pura-pura tuli.
oke, lepas dari masalah birokrasi... (meskipun sulit) lepas juga dari masalah bisnis... yang sulit aku percaya adalah sempat muncul dalam debat-kusir ILC malam ini bahwa rokok tidak menyebabkan kematian dan kesangsian akan dampak buruk rokok terhadap kesehatan. APA?! sulit untuk dipercaya ketika beberapa orang yang jelas-jelas berpendidikan tinggi (non-medis) berdebat tentang dampak rokok terhadap kesehatan dengan seorang (beberapa sebenarnya) dokter! mereka pikir mereka adalah manusia-maha-tahu. aku makin percaya kalo di akhirat ada neraka khusus untuk pengacara dan politisi. bahkan ada seorang budayawan yang mengatakan bahwa orang yang melarang (atau membatasi) perilaku merokok itu adalah orang yang kufur nikmat. bahwa tembakau (dan turunannya i.e. rokok) adalah ciptaan (nikmat) Tuhan yang harus kita syukuri... ganja juga nikmat dan ciptaan Tuhan, pak! apakah semua yang nikmat (apapun resikonya) harus kita syukuri dan konsumsi? marilah kita halalkan aja sekalian semua jenis narkoba yang (konon) enak-enak itu! gimana tuh pak?
sulit juga untuk mengatakan bahwa forum debat-kusir-ILC ini sendiri akan berlangsung secara objektif dan proporsional. sang moderator sendiri, bapak karni ilyas yang selama ini aku hormati sikapnya, malam ini tampil dengan sangat mengecewakan! sebagai seorang perokok, terlihat jelas bahwa beliau berpihak pada kubu yang mana. acara ini sendiri disponsori oleh perusahaan rokok. yang pasti makin rame debatnya, makin banyak berantemnya, tau sendirikan siapa yang untung... TVone dong! udah tau gitu tetep aja aku nonton stasiun tv lebay ini... bodohnya aku!
aku rasa fakta bahwa asap rokok mengandung banyak senyawa yang berbahaya bagi kesehatan adalah fakta tak terbantahkan lagi. fakta lain adalah bahwa perokok pasif menghisap lebih banyak racun daripada perokok aktif. kesimpulannya adalah secara medis perilaku merokok itu mendatangkan lebih banyak mudarat daripada manfaat, bahkan mudarat yang lebih besar jusrtu menimpa perokok-pasif bukan penikmat-rokok. merokok (mungkin) memang tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi jelas berkontribusi buruk terhadap kesehatan (yang dapat berujung pada kematian).
berlandaskan fakta medis ini saja menurutku sudah cukup alasan untuk menerapkan aturan khusus bagi kegiatan merokok. merokok adalah pilihan hidup, bagi orang dewasa. tapi kami, non-perokok juga berhak atas udara bersih bebas-asap-rokok. sedihnya lagi adalah fakta lain bahwa usia perokok di negara kita semakin muda dan belia, bahkan Indonesia sempat dijuluki baby-smoker-country.
tidak mungkin memang untuk menetapkan larangan merokok secara penuh. tetapi kita bisa mengurangi dampak buruknya dengan memberikan edukasi yang lebih baik mengenai dampak buruk merokok kepada seluruh warga negara. paling tidak dapat membuat para perokok-aktif untuk lebih berhati-hati dalam mengepulkan asap rokoknya (misalnya tidak di depan anak-anak atau ibu hamil atau bahkan semua non-perokok). kita juga bisa memperluas wilayah bebas-asap-rokok.
fakta lain seputar rokok/tembakau adalah... rokok itu tidak hanya buruk bagi kesehatan, tetapi juga memiskinkan! tau sendiri kan kalo rokok itu jadi prioritas belanja utama pada keluarga miskin. dan aku juga baru tau (dari ILC malam ini) kalo ternyata produksi tembakau kita sendiri tuh sudah tidak sanggup memenuhi konsumsi dalam negeri, jadi kita banyak impor tembakau/rokok (bahkan nilai impor ini jauh lebih besar daripada nilai ekspor). karena RPP Tembakau (katanya) tidak mengatur tata niaga tembakau, jadi logikanya tidak akan merugikan petani tembakau lokal. gimana kalo keran impor ditutup erat? produsen rokok dalam negeri dijamin tidak akan kehilangan pasar.
bila harus memilih antara kehilangan "sumbangan uang rokok" dalam APBN atau potensi warga negara yang lebih sehat (dan produktif) tanpa rokok... seandainya aku adalah pembuat kebijakan, pilihanku jelas: NEGARA BEBAS ASAP ROKOK!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar