27 Juli 2012

pede-nulis tipis (lanjutan)

setelah rentang antar tulisan di blog ini semakin renggang...

bulan puasa sialnya blog ini pun puasa tulisan :D sebenernya aku gak puasa menulis, cuma tak kuasa menerbitkannya aja. beberapa artikel berlabel draft siap untuk dieksekusi... mudah-mudahan! :) tidak seperti yang dituduhkan oleh seorang teman... aku bukan tipikal penulis perfeksionis. aku tidak terobsesi dengan kesempurnaan tulisan :D sayangnya. cuma, secara subyektif aku menilai kualitas tulisanku tidak banyak berubah dalam beberapa waktu terakhir. sia-siakah latihanku di sini?

beberapa waktu yang lalu aku membaca sebuah artikel yang berisi kritik terhadap karya sastra daring. lebih dahulu lagi, aku dan geng rumpi-diskusiku juga pernah membicarakan hal yang serupa. kami mengkritik kualitas tulisan pada sebuah media berita daring yang cukup populer. meskipun, sebenarnya salah satu temanku adalah wartawan media yang sama (tapi edisi cetak) :D dan seorang lagi adalah pengasuh sebuah portal "berita" daring (ilmiah-populer). seorang teman aktif dalam dunia penerbitan sebagai editor dan penerjemah, yang lain adalah seorang peneliti pada sebuah badan pemerintah, satu lagi seorang pemikir-bebas yang juga seorang guru dan pencinta karya sastra. terakhir, aku, seorang guru olahraga yang punya cita-cita jadi penulis :D syukur alhamdulillah aku bisa ikut arisan di sini.

internet membuat penulis harus bekerja jauh lebih cepat. portal berita daring mengandalkan kecepatan kontributornya dalam menyetor cerita hangat, bahkan panas seketika dikeluarkan dari oven. kecepatan ini berdampak pada kedalaman berita, celakanya ada juga yang abai konfirmasi atau klarifikasi. demi target kunjungan situs, banyak juga berita biasa diberi judul sensasional. padahal, bagi para pembaca yang teliti, kita dapat mengamati banyak paragraf yang diulang-ulang atau bahkan direkonstruksi-ulang dalam kolom berita daring. mudah-mudahan cuma kolom berita yang sering aku baca saja! :) menulis berita gampang saja... ada masalah, gampang juga ditanggalkan dari halaman situs.

karya fiksi juga tertular imbasnya. aku setuju dengan ungkapan salah satu kritikus sastra yang memberi nilai "miskin kualitas" pada beberapa karya sastra (khususnya) daring. seperti yang pernah aku bilang... menulis, sekedar menulis, saat ini tuh mudah banget. paling gampang melalui media jejaring-sosial atau blog-mikro. nail level sedikit tinggal bikin blog, gratisan banyak yang mau nampung. aku salah satu oknumnya :D banyak penulis yang malas berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. sekali lagi aku salah satu oknumnya. bahasa cakap memang terasa ringan dicerna dan lebih mudah populer. penulis daring tidak punya aturan main! penulis daring cuma butuh jemari, perangkat komputer, dan jaringan internet... dan semuanya tersedia dengan murah dan mudah.

bahkan menulis kritik ini pun aku asal-cuap dan tidak sistematis :D ...jadilah menepuk air di dulang. itulah beberapa hal yang membuat pedeku untuk menulis semakin tipis. karena aku malu (dengan kualitas tulisanku), tapi masih mau (berusaha berlatih menulis). mudah-mudahan saja setelah ini paling tidak aku bisa menyelipkan sehelai-dua helai tulisan yang cukup baik diantara lembaran-lembaran curhat-galau di blog ini! amin!

Tidak ada komentar: