03 Juli 2012

sabtu-minggu di Bandung

akhir pekan yang baru saja berlalu sungguh-sungguh membuat "kemacetan" memperolah citra yang lebih buruk di mataku!

kemacetan pada akhir pekan di Bandung sudah jadi rutinitas mingguan. orang Bandung sangat kreatif dalam banyak hal: sandang, pangan, kesenian, dan lain-lain. hal ini juga yang menjadi salah satu daya tarik Bandung sebagai destinasi wisata. tapi lucunya pemerintah kota Bandung masih tidak cukup kreatif mengatasi masalah kemacetan di kota khususnya pada akhir pekan. jangan sampai "kemacetan" jadi tradisi baru di kota kembang tercinta ini. jangan sampai "kemacetan ibu kota" menular ke sini.

kedatangan para wisatawan yang membawa kendaraan pribadi pastinya akan semakin membebani jalan-jalan di Bandung. aku tidak begitu memahami berapa besar kontribusi sektor jasa (khususnya pariwisata) dalam pendapatan daerah, seharusnya cukup besar. apabila sektor ini adalah sumber pendapatan daerah yang strategis, maka sudah sewajarnya kalo pemerintah juga memberikan perhatian yang lebih besar terhadap kenyamanan berkendara di Bandung. harus ada strategi yang jitu untuk mengatasi masalah "rutin" supaya warga kota dan para wisatawan bisa sama-sama menikmati Bandung dengan nyaman.

menurutku, salah satu sumber penyebab kenapa masalah ini tidak kunjung dipecahkan adalah kurangnya itikad baik dari para pemangku kepentingan khususnya pemerintah kota. pemerintah kota sebagai penguasa tidak menjalankan tugasnya dengan baik dalam mengurus kota. salah satu contoh yang paling jelas adalah penegakan disiplin. mungkin, karena aku kurang mengerti prosedur formalnya, pemerintah kota bisa melakukan kerja sama yang lebih baik dengan pihak kepolisian.

supaya tidak hanya berani mengkritik :) aku mau mencoba menawarkan solusi, meskipun mungkin juga cuma solusi klise dan sederhana :D. karena aku bukan ahli transportasi... sepanjang pengetahuanku, paling tidak, Bandung memiliki cukup banyak ahlinya di ITB, jurusan planologi. jadi solusinya menurutku gampang saja :D kenapa kita tidak meminta bantuan mereka, para ahli dibidangnya, untuk memecahkan masalah ini?

tetapi... aku patut mencurigai kalau sebenarnya saat ini (atau mungkin malah sudah lama) para ahli tersebut sudah pernah melakukan penelitian dan memberikan rekomendasi aksi kepada pemerintah kota. jadi masalahnya memang masalah klasik di dunia birokrasi negeri ini... tidak memiliki cukup banyak itikad baik. sederhananya dapat kita amati dalam hal pemeliharaan jalan, beberapa jalan di kota ini terkenal dengan banyaknya lubang jebakan. sudah jamak pula kita amati pekerjaan penambalan atau perbaikan jalan yang basa-basi.

pihak lain yang dapat membantu mengatasi masalah ini adalah warga Bandung itu sendiri. warga kota bisa menjadi bagian dari solusi dengan mematuhi aturan lalu-lintas. jangan hanya patuh peraturan ketika banyak mobil polisi yang parkir di pinggir jalan! trotoar adalah hak pejalan kaki, bukan jalan pintas sepeda motor atau tempat parkir mobil. parkirlah kendaraan di tempat yang ditentukan. apabila warga kota dapat memberikan contoh berkendara yang baik, mudah-mudahan para pendatang yang membawa kendaraan akan mengikuti tradisi positif ini.

para pejabat di kota ini tidak (mau?) memahami potensi kerugian dari kemacetan, dalam jangka panjang maupun jangka pendek. sepertinya mereka hanya peduli dengan kepentingan pribadi atau partainya. sementara pemimpin daerahnya hanya peduli dengan kepentingan lima-tahunan saja. kemacetan hanya akan menjadi perhatian bila "menawarkan" keuntungan bagi mereka. aku setuju banget dengan salah satu usulan yang menyatakan seharusnya ada pajak khusus bagi pemilik usaha yang menyebabkan kemacetan, misalnya tidak menyediakan tempat parkir yang memadai atau tidak memiliki sistem keluar-masuk kendaraan parkir yang baik. atau yang lebih ekstrim adalah kenapa pemerintah tidak meninjau ulang izin pendirian tempat-tempat usaha pada ruas-ruas jalan yang rawan kemacetan... bila perlu, cabut izin usahanya!

ngomong-ngomong... menurutku jalan-jalan di kota ini sudah cukup baik dan nyaman. buat kamu yang ingin menikmati nyamannya berkendara keliling kota, cobalah berkendara jalan-jalan menyusuri Bandung pada tengah malam! :) aku serius. jalan-jalan kota minus kendaraan parkir di pinggir jalan, minus pedagang kaki lima yang merembet sampai tepi jalan, minus angkutan umum yang ngetem di pengkolan atau pinggir jalan, (seandainya bisa) minus lubang jalan, minus pejalan kaki yang menyeberang jalan sembarangan (kamu bisa tamhakan "minus-minus" yang lainnya)... sungguh berkendara di kota ini menjadi sangat nyaman dan menyenagkan. jadi, bahkan tanpa harus menambah ruas jalan, yang celakanya sering kali "membunuh" banyak pohon atau menggusur lahan hijau, jalan-jalan di Bandung bisa bebas macet :).

wah wah... opini dini hari kali ini sungguh-sungguh sesuatu banget! aku sangat tidak menikmati dunia stabil nan dewasa ini... berbaik-hatilah wahai para pembaca dengan mengizinkanku untuk kembali ke duniaku yang galau nan labil :D ...sebelum terlambat dan tulisan ini akan semakin panjang serta sembarang.

53L4maT b0Bok eeeaaaa!

Tidak ada komentar: