30 Januari 2013

Jalan-jalan adalah Candu

Kereta Api kelas Ekonomi, jalan-jalan murah meriah!

"Selamat datang ke dunia nyata!" demikian pesan singkat seorang teman jauh dari Surabaya. Tepat sekali! Pelesiran atau jalan-jalan memang ibarat candu. Candu yang membawa kita ke dunia mimpi. Semua masalah hidup - tagihan, pekerjaan, tanggung jawab - sejenak terlupakan. Jalan-jalan lebih dari sekedar jalan tetapi lari, lari dari kenyataan. Jalan-jalan adalah Candu!

sedikit terbakar pada leher dan kaki
Panas matahari Surabaya tidak menyurutkan langkahku. Bagian kulit yang tidak terlindung dipastikan akan "terbakar" sinar matahari, karena memakai krim tabir surya terasa sedikit manja dan mewah buatku. Memakai baju lengan panjang atau jaket? Aneh! Sedikit bagian kulit yang terbakar tidak akan membuat kita terbunuh, aku percaya kulit kita (orang Indonesia) yang sedikit gelap justru lebih sehat daripada mereka yang berkulit putih. Tidak mau hitam? Jangan kemana-mana!

Mungkin karena aku hanya pelancong-dangkal... rasanya setiap perjalanan memang membawaku keluar dari dunia nyata. Di dalam "dunia lain" ini aku seperti mengalami halusinasi yang indah, dunia-nir-penderitaan. Penderitaan tidak sepenuhnya hilang tetapi pada "dunia lain" aku mampu memaknai penderitaan secara berbeda. Bila pun harus bernasib buruk, sepertinya aku selalu bisa menemukan hikmah positif di baliknya dan tetap bergembira. Parahnya lagi, kenikmatan ini semua efeknya sangat cepat terasa dan tahan lama.

teman-teman setia dalam perjalanan
Perlengkapan jalan-jalanku sederhana saja, aku hanya pelancong kota, bukan pendaki gunung atau alam liar. Memakai sandal jepit mungkin bukan pilihan yang bijak, tetapi cukup rasional untuk saat ini. Aku juga sepertinya memerlukan topi yang lebih lebar dan jas hujan yang lebih kuat (tetapi tetap ringan). Transportasi dan akomodasi kelas ekonomi, cukup buatku. Buku perjalanan dan peta sederhana cukup untuk memandu arah.

Mungkin para pelancong-dewasa sudah dapat menikmati semua efek-samping dari jalan-jalan dengan kaki yang tetap menapak di bumi. Atau, pelancong-dewasa lebih memaknai sebuah perjalanan sebagai sebuah proses daripada sebuah tujuan.

Baiklah... sampai saat itu tiba, saat aku bisa naik kasta menjadi pelancong-dewasa.
Selamat datang kembali di Bandung. Selamat datang kembali di dunia nyata. Semoga perjalanan lima hari kemarin dapat memberi lebih banyak makna positif dalam hidup.

28 Januari 2013

Surabaya... oh Surabaya

Kota tujuan pertama awal tahun 2013 ini adalah Surabaya. Lho? Emang ke Surabaya pengen jalan-jalan kemana? Banyak!


Patung Surabaya (di depan Kebun Binatang)

Banyak sekali pengalaman baru dan (pastinya) menarik yang aku peroleh dari perjalanan kali ini. Pun banyak bertemu dengan teman-teman baru. Meskipun, tidak banyak momen yang dapat aku abadikan dalam wujud foto. Tidak lupa pula untuk memberikan kesempatan bagi lidah untuk ikut berpetualang. Satu-satunya hal yang sedikit menodai perjalanan adalah hujan, situasi yang sebenarnya sudah aku antisipasi... tetapi tetap saja menyulitkan, khususnya bagi petualang-pejalan-kaki sepertiku.

Semua cerita sudah aku tulis di atas kertas... tetapi masih ada satu siang lagi di Surabaya dan perjalanan pulang ke Bandung. Jadi... mudah-mudahan saja semangat masih tetap terjaga, supaya bisa berbagi lebih banyak di blog ini! Secepatnya!

Selamat malam.

Titik-titik yang aku lalui di Surabaya (tidak dalam urutan tertentu):
House of Sampoerna - Gedung Internatio - Jembatan Merah - Gereja Kepanjen (Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria) - Gedung Kantor Pos Kebon Rojo - Stasiun Pasar Turi - Pasar Turi - Pantai Kenjeran - Kenjeran Park (Sanggar Agung - Buddha Empat Wajah - Pagoda Tian Ti) - Monumen dan Museum Pahlawan - Masjid Muhammad Cheng Hoo - Hotel Majapahit (Yamato atau Oranje) - Pasar Genteng - Balai Kota - Monumen Jenderal Soedirman - Grahadi - Monumen Gubernur Suryo (Taman Apsari) - Monumen Kapal Selam - Stasiun Gubeng - Monumen Bambu Runcing - Taman Bungkul - Patung Surabaya (depan Kebun Binatang Surabaya) - Bangunan Monumen Pers - Taman Budaya Cak Durasim - dan titik-titik lain yang aku lupa atau tidaka tahu namanya...

...tapi belum ke Dolly.

Berhasil mencicipi Lontong Balap, Lontong Kupang, Sate Klopo, dan Rujak Cingur. Daftar incaran yang luput adalah Tahu Tek, Tahu Campur, dan Pecel Semanggi. Mudah-mudahan pada perjalanan berikutnya!

22 Januari 2013

Android versus Blackberry versus iPhone

prokrastinasi = menulis blog sebagai alasan menunda suatu pekerjaan.

kalo harus beli ponsel baru... kira-kita kamu akan pilih yang mana? setiap perangkat adalah unik... sulit untuk mengatakannya secara detail karena aku tidak memiliki satu pun perangkat yang tersebut dalam judul posting ini.

entah sudah berapa kali ada orang yang nanyain pin BB, ada juga yang berbaik hati memberikan tautan untuk mengunduh whatssap, dan pemilik iPhone adalah yang paling sopan (aku belum pernah diganggu oleh mereka). sering "diasingkan" karena tidak pernah terlibat dalam kelompok-percakapan melalui media tertentu. beberapa kali juga tidak mendapat kabar karena tidak termasuk dalam lingkaran "mereka.

aku juga tidak tertawa dengan nyaman ketika membaca sebuah lelucon tentang pengguna Android, BB, dan ponsel. bukan karena aku tidak mengerti... sederhana aja, aku tidak memiliki satu pun dari ketiganya. aku tidak memiliki hubungan emosional pada satu pun.

dahulu... pada masa kanak dan remaja dunia berjalan baik-baik saja dengan telepon rumah. sosialisasi berjalan nomal dengan melibatkan banyak sentuhan dan kejutan. pemuda jaman sekarang tidak akrab dengan rasa was-was saat menelepon ke rumah sang pemudi pujaannya, karena saat itu bisa saja yang menerima telepon pertama adalah ibunya atau lebih parah lagi ayahnya. untuk mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan rumah bersama, kami harus membuat perjanjian terlebih dahulu dan biasanya menempuh perjalanan cukup jauh karena media pertukaran informasi yang terbatas.

seperti yang pernah aku bilang, aku tidak anti-perkembangan-teknologi, tetapi harus kita akui bersama kalo perkembangan teknologi (khususnya teknologi informasi) berpotensi memiliki dampak buruk (dan baik). penggunaan ponsel misalnya, sulit sekali untuk kita abaikan. tetapi kita bisa berusaha berperilaku sadar-teknologi yang sehat.

kembali ke perang besar di antara ketiga produk tersebut dalam judul. inti dari komunikasi adalah menyampaikan pesan, apapun medianya. bagaimana seandainya kita tidak memiliki ketiga media tersebut di atas? bukan akhir dunia tentunya. karena masih banyak saluran lain yang bisa kita gunakan... saluran yang lebih tidak populer. paling tidak menurutku adalah SMS, atau langsung menelepon untuk hal yang lebih penting dan harus disampaiakan dengan segera. (harga ponsel semakin murah, hampir setiap orang memilikinya)

salah satu kemungkinan adalah tidak terhubung (atau memiliki) ketiga perangkat tersebut, seperti aku, misalnya... jadi kenapa? jangan khawatir, meskipun populasi kita semakin mengecil, kita tidak akan dikucilkan oleh dunia. seorang teman adalah seoranh teman apapun merek atau OS ponselnya. jika sesuatu yang benar-benar penting terjadi, percayalah akan ada paling tidak satu orang yang akan menghubungi kita.

tidak terlibat dalam lingkaran atau kelompok percakapan-daring juga dapat ditafsirkan sebagai sebuah berkah. kalian tentu sering melihat banyak individu yang terisolasi dalam keramaian karena sibuk dengan perangkat komunikasinya sendiri. banyak meja di kafe yang sunyi karena masing-masing orang sibuk dengan ponsel atau tabletnya masing-masing. nongkrong dengan percakapan verbal yang melibatkan pertukaran ludah diganti dengan ketikan jemari pada papan ketik atau layar sentuh dan sedikit senyum simpul sesekali. bahayanya perilaku ini mulai menurun kepada kelompok usia yang lebih muda.

mungkin benar seperti yang pernah diugkapkan oleh para ahli... bahwa teknologi-tinggi menyebabkan sentuhan-rendah. teman yang jauh lebih menyita perhatian dengan percakapan dan keakraban semu via piranti canggih, sementara teman yang lebih dekat justru perlahan menjauh karena sikap tak acuh. bukan berarti teman yang jauh harus dicuekin, tetapi perhatian seharusnya lebih proporsional.

aku sering menegur (halus maupun kasar) teman atau (mantan) pasangan yang sering sibuk sendiri dengan perangkat elektroniknya sementara kami berdua sedang terlibat suatu percakapan. tidak mengharamkan sms atau pesan-elektronik lain, karena aku pasti akan memberi waktu untuk itu jika pesan yang datang benar-benar penting dan harus dijawab segera, atau sedang menunggu suatu berita penting.

aku sendiri lebih nyaman bercakap-cakap dengan menjauhkan ponselku, atau paling tidak membuatnya "sunyi." kebetulan juga hingga saat ini aku tidak terlibat dalam suatu pekerjaan yang sangat penting yang membutuhkan kesediaanku untuk dihubungi kapan saja, seperti dokter jaga atau kepala badan intelejen negara. saat berkendarapun aku lebih sering mengabaikan dering (atau getar) ponsel, entah panggilan entah pesan singkat. apapun itu, bila hal tersebut sangat penting... orang tersebut pasti akan menelepon kembali dan pesan singkat bisa dibaca setelah sampai ditujuan (sekali lagi, kalo emang lagi gak nungguin kabar tertentu).

bukan satu kali juga aku kehilangan suatu kesempatan baik karena mengabaikan panggilan telepon... tapi ya sudahlah. belum rezeki. aku bisa menerima itu sebagai konsekuensi logis dari suatu pilihan. alhamdulillah aku tidak pernah menyebabkan seseorang terluka atau terbunuh, baik karena penggunaan ponsel sambil berkendara ataupun karena mengabaikan panggilan telepon. itu lebih penting.

bukan pula berarti aku tidak memimpikan memiliki ponsel canggih, aku tidak sehipokrit itu. bila sudah mampu membeli, kenapa tidak. sampai saat itu tiba... tetap saja aku akan berusaha untuk tetap berperilaku sadar-teknologi yang bijak dan lebih ramah-manusia.

sepertinya cukup kuat alasan untuk menunda suatu pekerjaan dengan memproduksi satu tulisan ini.

jadi, aku berharap... apapun preferensi teknologi informasi pilihanmu, berbeda atau sama denganku, aku harap kita semua tetap bisa berteman dan menjalin komunikasi "normal." mudah-mudahan kita semua dapat lebih bijak dalam memilih dan menggunakan perangkat elektronik pilihan kita masing-masing, menggunakannya secara proporsional dan lebih sehat. mudah-mudahan ada lebih banyak percakapan dan sentuhan fisik di atas meja (atau kasur) di antara kita sesama manusia... lebih dari sekedar memijat papan ketik dan atau menyentuh layar. anak-anak harus tetap melek teknologi, tetapi mereka harus selalu diingatkan bahwa sentuhan sesama manusia jauh lebih penting. bercakap-cakap langsung dengan temannya, atau bahkan bertengkar, tidak hanya saling bertukar pesan-singkat... membuat mereka dapat belajar lebih banyak tentang hidup.

hujan di luar kamar... saatnya mandi, siap-siap untuk pegang-pegangan dan berkeringat, yang banyak!

19 Januari 2013

minimal 3 tahun, maksimal 15 tahun...

dengan denda minimal 60 juta, maksimal 300 juta, demikian ancaman hukuman yang dimuat dalam Pasal 81 UU no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. (UU Perlindungan Anak)

Polisi pastikan pemerkosa RI ayah kandungnya, demikian judul berita yang aku baca kemarin. polisi akan menjerat S (inisial pelaku) dengan Pasal 81 UU Perlindungan Anak (UUPA) dengan ancaman hukuman seperti tersebut di atas. polisi mengklaim sudah memiliki bukti-bukti yang kuat untuk menjerat tersangka.

terlepas dari terbukti atau tidaknya nanti perbuatan S di pengadilan...
aku tidak bisa membayangkan implikasi dari tindakan seorang ayah yang tega memperkosa anak kandungnya sendiri... parahnya lagi anak tersebut masih berusia sangat belia. sang pelaku pun telah menularkan penyakit kelaminnya kepada korban. ditengarai... virus-virus yang hanya bisa ditularkan melalui hubungan seksual inilah yang menyebabkan kematian RI.

entah apakah hukuman maksimal penjara 15 tahun dan denda 300 juta dapat memuhi rasa keadilan keluarga korban yang ditinggal.
dahulu pada masa kuliah aku beruntung belajar sedikit ilmu hukum... tidak cukup banyak untuk ikut berdebat di pengadilan atau ILC (acara di tvone) :D tapi cukup banyak untuk mengetahui bahwa kata "Adil" dapat ditafsirkan dengan banyak definisi. demikian pula nasibnya dengan pemenuhan rasa keadilan... adil menurut siapa? adil bagi siapa?

apapun itu... sebagai manusia dewasa, kita wajib menjamin dan melindungi hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demikian salah satu pesan dalam UUPA.

kita dapat mulai melindungi anak-anak mulai dari sekarang :) tidak perlu menunggu sampai harus berkeluarga dan memiliki anak kandung, pun tidak perlu menunggu sampai kita memiliki kemampuan untuk mengasuh atau mengangkat anak. mulailah dari anak-anak di sekitar kita...

aku sendiri merasa cukup beruntung (dan tertantang) karena dapat bersinggungan dan berinteraksi dengan cukup banyak anak dalam waktu yang cukup banyak pula hampir setiap harinya. aku selalu berdoa dan berharap semoga aku dapat memberikan sedikit kontribusi positif dalam pertumbuhan mereka.

pengetahuan dan pengalaman adalah pasangan yang ideal :) meskipun minim pengetahuan, hanya banyak belajar dari pengalaman... aku percaya pada kata hatiku. tidak mudah memang, karena pengalaman tidak selalu mengajarkan hal yang benar atau malah menipu, tetapi menurutku paling tidak kita sudah berusaha dan berniat baik.

jadi... berkaca dari kasus yang menimpa RI dan mungkin masih ada lebih banyak lagi anak-anak di Indonesia (atau bahkan di dunia) yang tidak beruntung, marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga dan melindungi anak-anak terdekat di sekitar kita. negara idealnya menjamin kesejahteraan setiap warga negaranya (termasuk anak-anak), tetapi negara (baca: pemerintah) tidak maha-kuasa! entah karena perhatian yang terpecah karena banyak masalah... entah memang kurang perhatian... entah tidak perhatian!

karena kita tidak (atau belum) dapat mengandalkan negara saat ini.. aku juga sadar kalo meskipun ini sederhana, tetapi tidak mudah untuk dilakukan, tetapi mencoba melakukan sesuatu yang baik tidak akan melukai siapa-siapa kan? :) mari kita mulai dari diri kita sendiri, mulai dari sekarang! 

p.s.: cukup adil gak sih hukuman buat pemerkosa anak yang "hanya" maksimal 15 tahun dan denda 300 juta rupiah? sepadan gak dengan penderitaan lahir-batin yang dirasakan korban? bahkan bisa menyebabkan kematian, meskipun secara tidak langsung melalui penularan penyakit-menular-seksual. bahkan meskipun anak tersebut dapat bertahan hidup, kemungkinan besar yang bersangkutan akan membawa "luka" tersebut seumur-hidupnya. setuju gak kalo aku bilang perkosaan anak itu setara dengan kejahatan kemanusiaan berat? jadi layak pula dihukum lebih berat... seumur hidup atau hukuman mati.

alfamart versus indomaret

dua minimarket yang paling agresif bertarung di pinggir jalan! dua-duanya pemain senior di bisnis jaringan minimarket indonesia: Alfamart dan Indomaret.

sampai akhir tahun lalu kedua minimarket ini masih saja memberikan pelayanan yang kurang menyenangkan buatku. mereka berdua memiliki masalah yang sama: lini-depan yang payah! penyakit yang jamak sebenarnya dalam bisnis ritel modern di indonesia (paling tidak yang pernah aku alami), tetapi aku mo fokus di dua merek ini dulu.

nafsu ekspansi yang besar sepertinya membuat mereka berdua abai akan kualitas karyawan khususnya pada sektor lini-depan. mereka dibuai oleh tipikal perilaku konsumen indonesia (termasuk aku :D) yang cenderung cuek dengan hak-haknya.

tetapi pasar sudah berubah... aktor yang bermain di panggung minimarket semakin banyak, bahkan waralaba impor pun tergiur dengan pasar indonesia. konsumen jadi punya banyak pilihan :) perubahan adalah suatu keharusan...

meskipun tidak mewakili semua gerai Alfamart dan Indomaret... paling tidak, awal tahun ini aku mengamati ada satu perubahan kecil yang mungkin akan membuat Alfamart sedikit berada di atas angin :D
pada beberapa gerai Alfamart di bandung, di meja kasir aku menemukan sebuah layar mungil yang menghadap ke konsumen dengan teknologi layar sentuh (meskipun kemampuannya masih terbatas). layar ini berisi informasi lengkap seputar barang yang kita beli dan pada tampilan akhir kita bisa memberikan penilaian (puas atau tidak puas) terhadap layanan gerai secara keseluruhan.

meskipun belum sempurna... menurutku ide ini sangat brilian! bahkan lebih canggih daripada kasir-kasir pada pebisnis ritel yang lebih besar. layar yang menghadap ke arah konsumen dapat meminimalisir uang belanja "siluman" seperti yang saat ini banyak dikeluhkan para konsumen di dunia maya. penilaian kualitas gerai secara langsung juga dapat menjadi "suara" bagi sebagian konsumen yang "pemalu" :D

paling tidak buat aku terobosan baru ini mengembalikan sedikit kepercayaanku terhadap kasir Alfamart :D dan tentu saja akan membuatku semakin jarang belanja di Indomaret. mudah-mudahan penerapan teknologi baru ini bisa konsisten... jangan sampai tiba-tiba layar monitornya menjadi gelap dan tidak berfungsi lagi pada tiga bulan mendatang :D

mudah-mudahan intervensi teknologi ini juga diikuti dengan perbaikan kualitas pelayan toko... khususnya kasir! buatku para kasirlah yang paling mewakili wajah minimarket secara keseluruhan. kasir yang baik memberikan kontribusi yang besar terhadap kepuasan pelanggan, sekali lagi menurut hematku lho :D

jadi... sebagai skor pembuka awal tahun: 1 - 0 sementara untuk kemenangan Alfamart :)

nb: di luar faktor lain, sayangnya menurutku saat ini layanan terbaik jatuh kepada Lawson. "sayangnya" karena ini minimarket waralaba asing. mungkin karena Lawson adalah pemain baru. tetapi, kalo Lawson ternyata bisa konsisten dengan layanan plus tampilan fisiknya yang menawan... mereka bisa jadi juara!
mari kita tunggu gebrakan CT "si anak singkong" yang juga mo terjun di dunia bisnis minimarket.

13 Januari 2013

setelah makan siang... curhat soal mantanku... sebelum tidur siang

menurut survei yang digelar oleh Gallup.com penduduk paling tidak bahagia di dunia ini ternyata mereka yang bermukim di Singapura! ironis ya... karena banyak orang kita yang berencana untuk hepi-hepi liburan di negeri jiran tersebut. ada juga segelintir WNI kolektor rupiah kotor yang memilih bermukim di sana, hidup bebas memanfaatkan celah hukum di antara kedua negara (Indonesia-Singapura).

ternyata ya... rumput tetangga yang jelas-jelas lebih hijau, sejatinya tidak harus selalu membuat kita iri :)

tapi aku sedang sedih... karena Ardina Rasti.
pada oktober 2012, pihak Adina Rasti telah mengadukan Eza Gionino ke Polres Jakarta Selatan dengan tuduhan penganiayaan dan perlakuan tidak menyenangkan. Akibat dugaan kekerasan itu, Ardina mengalami luka di bagian pipi, kepala, dan kaki. Semua foto dan hasil visum sudah diperiksa penyidik.


kenapa? kenapa Eza? Adina itu kurang apa? kalo kamu bosan kembalikan dia padaku, aku bersedia kok mengorbankan seluruh jam tidur siangku selama januari ini untuk menemani Rasti.


ada dua jenis penganan khas Bandung yang melayang-layang di benakku setelah makan siang tadi: colenak dan uli bakar. kesamaan dari dua jajanan ini adalah keduanya sama-sama dibakar sebelum disajikan. kalo colenak berbahan dasar tape (atau peuyeum dalam bahasa sunda) maka uli bakar terbuat dari ketan. kalo colenak diguyur gula jawa cair yang dicampur serutan kelapa, maka uli bakar disiram dengan sambal kacang, sambal oncom, ataupun serundeng (atau campuran ketiganya).

agak sulit menemukan kedua jajanan ini di sekitar kediamanku di tamansari ini. males banget kalo harus mengarungi kemacetan di perjalanan menuju Pasar Lembang demi menikmati colenak atau uli bakar di sana.

cuaca yang sedang tidak bersahabat sepertinya mulai membuat enggan penduduk luar kota untuk menghabiskan akhir pekan di Bandung. sabtu malam kemarin, perjalananku melalui pasteur dan surya sumantri relatif lancar. pagi dan siang ini pun, meskipun hanya melintas sekilas beberapa ruas jalan utama, sepertinya arus lalu-lintas relatif sepi untuk ukuran Bandung di akhir pekan. atau mungkin juga karena ini pertengahan bulan :D atau mungkin juga sebagian besar pengunjung setia Bandung akan kembali membanjiri kota pada akhir pekan yang panjang pada 24 januari nanti.

rasa-rasanya arak bali tidak menjadi bagian dari menu santap siang tadi :D
jangankan arak bali... nemuin bir aja sekarang susahnya minta ampun di minimarket, supermarket, bahkan hipermarket. aku gak pernah beli sih :D cuma penasaran aja. konon saat ini di Bandung sedang dilakukan pengaturan ketat soal pengedaran minuman beralkohol.

terima kasih buat kamu yang sudah membaca sampai baris terakhir ini :)
saatnya tidur siang... sambil dengerin lagu baru berjudul Break Down dari Super Junior M.

12 Januari 2013

mereka memanggilku malaikat

judul di atas adalah pelesetan dari salah satu novel karya Arswendo Atmowiloto yang berjudul asli "Kau Memanggilku Malaikat." 


memanfaatkan momentum... aku ikut-ikutan massa yang sedang ramai membicarakan seorang putri yang bernama malaikat (tepatnya "malaikat kecil") :) percaya atau enggak, harus percaya :D, malaikat yang cantik ini punya situs pribadi lho... sila klik di sini! ada juga blog-nya di sini. (meskipun arsip terakhirnya bertanggal 9 juli 2009) nah blog yang lebih baru bisa kamu ikuti di sini.(tulisan terakhir 5 april 2012, sekitar tiga minggu sebelum ditahan KPK). penasaran dengan foto-fotonya? ketik aja namanya di mesin pencari! bejibun foto dan beritanya di dunia maya. beliau juga dapat dipastikan memiliki akun jejaring sosial... cari sendiri ya! :D

nama tengahnya berkaitan dengan kata patriot... cocok sekali dengan karir terakhir pilihannya saat ini. patriot dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki perasaan kuat untuk mendukung negaranya. sementara patrotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. suatu sikap yang mulia, bukan? BUKAN! :D

nah... nama belakangku berasal dari salah satu legenda rakyat minahasa (legendanya dituturkan di sini). seorang wanita yang berakhlak mulia.. terkenal karena kecantikan, sifatnya yang ramah dan yang paling utama, setia. seorang wanita yang lebih memilih hidup miskin dengan seorang nelayan karena cintanya, daripada menerima pinangan seorang raja.

(nama keluarga tidak aku telusuri... bagi yang berminat atau penasaran, kamu tau apa yang harus kamu lakukan!)

sungguh besar kiranya amanat yang diemban sang empu, pemilik nama di atas. aku adalah seorang malaikat kecil yang mencintai negaraku dan berperilaku setia. bagiku, kepentangan bersama dan atau negara adalah segala-galanya. bagiku, cinta tidak bisa dibeli dengan harta dan tahta. dan meskipun aku cantik, aku tidak sombong.

aku harus jujur kalo aku tidak banyak menguasai substansi masalah hukum sang putri ini, pun aku bukan ahli hukum :D jadi uraianku yang menyinggung ranah hukum bisa dipastikan tidak kredibel :D
pembaca... ampunilah opiniku yang dangkal ini!

lepas sidang pembacaan vonis pada kamis sore (10/1) kemarin, hampir semua stasiun tivi (khususnya stasiun berita merah dan biru) mengupas tuntas-tas-tas hampir semua aspek khususnya seputar kelayakan/kepantasan hukuman 4 tahun 6 bulan dan denda 250 juta rupiah yang dijatuhkan oleh hakim. seperti kasus-kasus korupsi sebelumnya... kali ini pun putusan hakim dirasakan tidak memenuhi rasa keadilan rakyat. hukuman yang dinilai terlalu rendah oleh sebagian pihak dinilai tidak memberikan efek jera. terlepas dari materi hukum dan fakta pengadilan... aku setuju dengan kedua opini di atas.

dalam amar putusan yang dibacakan, beberapa hal yang meringankan terdakwa menurutku tidak relevan dengan substansi masalah. misalnya pernah menjadi pembicara di forum ini dan itu, mewakili indonesia, duta anu, dan lain sebagainya yang menegaskan bahwa sang putri sedikit banyak sudah berjasa bagi negara. menurutku... bila semua ini harus jadi pertimbangan, malah seharusnya menambah berat kesalahannya! misalnya gini: apa Komnas Perlindungan Anak gak tercoreng kalo Duta Membaca-nya ternyata seorang koruptor? mudah-mudahan tidak ada anak yang gemar membaca jadi terinspirasi untuk meraup kekayaan cepat dengan jalan korupsi seperti sang Duta.

dan ini nih fakta yang dijamin akan lebih menyakiti hati rakyat kecil... sang putri resmi ditahan KPK sejak tanggal 27 April 2012. tahukah anda, bahwa sejak tanggal tersebut hingga hari ini (entah sampai kapan) anggota dewan yang terhormat ini masih anggota dewan yang terhormat lho! artinya dia belum dipecat! artinya dia masih menerima gaji dan fasilitas layaknya anggota dewan yang lain. bayangkan! konon salah satu alasannya karena putusan hakim yang belum memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht). negara kita benar-benar negara yang menghormati kedaulatan hukum dan setia kepada konstitusi yang menjamin setiap warga negara mendapatkan perlakuan hukum yang sama. TIDAK!!!

dalam novel Arswendo Atmowiloto yang berjudul "Kau Memanggilku Malaikat" tersirat pesan bahwa setiap manusia akan mendapatkan balasan yang setimpal (dan adil) di akhirat dari-Nya atas segala perbuatan semasa hidup di dunia... dan (sepertinya) malaikat pun tergoda untuk menjalani kehidupan layaknya manusia.

pasti banyak malaikat yang tergoda untuk terlahir sebagai manusia di negara kita... tetapi mudah-mudahan tidak ada satupun yang tertarik mengikuti jejak langkah sang "malaikat kecil" :)

sekian dulu ngelindur yang ngelantur sebelum tidur ini...
doa sebelum tidur: Ya Allah, berikanlah aku kesempatan untuk melakukan mega korupsi! cukup satu aja, tapi yang nilainya triliunan rupiah... aku rela ditangkap dan diadili di indonesia, mumpung hukuman dan dendanya masih sangat ringan. kabulkanlah doaku ini Ya Allah! Amin Ya Rabbal Alamin.

10 Januari 2013

hoki di januari

beneran gak rugi nih, akhir tahun ngantri lama cuma biat ngisi pulsa... :D
sampai hari ini, sukses mengunduh banyak film tanpa pengurangan kuota yang berarti.
sepertinya ada masalah dengan operatornya, alhamdulillah :D

satu lagi... akhirnya aku bisa nonton tipi (lagi)!
beberapa bulan terakhir aku kesulitan menikmati berita-berita melalui media tipi, sederhana aja masalahnya: tidak ada yang bersedia memperbaiki posisi antena di atap yang labil diterpa angin.
ternyata solusinya sederhana aja: tidak perlu antena untuk menangkap sinyal siaran tipi lokal! beneran lho... hanya dengan menggantung di jendela, kabel antena tipi yang sudah dikuliti pada ujungnya. gambarnya emang tidak sempurna, tapi mendingan, paling tidak sinyal suara tertangkap cukup jelas. cuma butuh itu untuk "denger" berita di tipi.

efek samping internet dan tipi sudah jelas... jam tidur terganggu, jam baca berkurang!
kita gak bisa dapet semuanya kan? :)
mudah-mudahan aja hoki di januari ini tidak berakhir dini... dua minggu lagi mo pergi nih :D
ekspektasi tinggi tinggi tidak terhindari, mudah-mudahan berakhir hepi! :)

nonton tipi dulu ya.... terima kasih!

(to be) big or not (to be) too big

... that is not the question
(not related to Hamlet, Act III)

membaca artikel Tesco Effect di situs BBC menginspirasi tulisan ini, meskipun aku sendiri sangat tidak akrab dengan Tesco apalagi Harris and Hoole (segera ketik di mesin pencari kesayanganmu kalo pengen tau :D)... tetapi selalu menarik buatku untuk membicarakan kopi dan ngopi :)

meskipun dipicu oleh kebiasaan ngopi orang Inggris (yang dikenal lebih demen ngeteh) fokus utama tulisan ini adalah upaya rekayasa citra di mata publik oleh perusahaan besar (multinasional). "Large global brands realise there is a generic dislike of super brands, so they often like to appear smaller than they are to avoid negative publicity," demikian pendapat seorang ahli yang aku kutip dari artikel tersebut di atas.

dunia bisnis global memang sangat dinamis... untunglah dahulu aku berhasil melewati mata kuliah bisnis internasional dengan sukses (gak ada hubungannya sih :D). ketika membuka gerai pertamanya di Indonesia pada tahun 1998, Carrefour mungkin tidak akan mengira bahwa belasan tahun kemudian si "anak singkong" Chairul Tanjung akan menguasai 100 % saham Carrefour Indonesia melalui anak perusahaan CT Corp, PT Trans Retail Indonesia, sejak 19 november 2012. ditengarai lilitan utang mengancam keberlangsungan bisnis Carrefour SA (pemilik merek Carrefour), sehingga mereka terpaksa menjual gerai di negara berkembang dan melakukan efisiensi perusahaan (salah satunya dengan menutup gerai). (sumber kontan)

sepertinya heboh-heboh sampai dibawa ke sidang KPPU soal akuisisi PT Carrefour Indonesia terhadap Alfa Supermarket pada awal 2008 yang lalu tidak akan terjadi lagi. setelah 100% dimiliki oleh pemodal dalam negeri, maka Carrefour Indonesia "keluar" dari Daftar Negatif Investasi dan berhak terjun bebas ke bisnis minimarket (bakal-lawan-tangguh bagi Alfamart dan Indomaret nih!).


nah... kalo di Indonesia, karakteristik konsumen lokal secara umum menyukai merek global (dan atau luar negeri) :) misalnya nih, lebih keren belanja dan nongkrong di emperan Circle K daripada di depan Alfamart. atau sementara makanan di McDonalds masuk dalam kategori makanan sampah (junk food) dan negara maju seperti Amerika Serikat sudah membuktikan kemujaraban makanan sejenis ini dalam menyuburkan obesitas... di negara kita resto-cepat-saji malah jadi tempat nongkrong gaul, bahkan wisata keluarga.

atau yang ini... ribut-ribut soal boikot produk-berkait-yahudi, tetep aja ngopinya di Starbucks atau minumnya Coca-cola, nonton film Disney, dan seperti aku memakai produk komputer dengan prosesor Intel (tapi aku gak ribut-ribut soal anti-yahudi lho!). (sebagian) orang Indonesia emang gemar sekali mengikuti tren dunia (termasuk tren kebencian) dan mudah terpukau dengan kemasan asing, atau cuma bego aja!

tetapi tidak ada salahnya kita meniru sikap sebagian penggemar ngopi yang menolak "intervensi" sekecil apapun pemodal besar terhadap kafe-kafe kecil kesayangan mereka. seperti sikap penduduk Totnes (sebuah kota kecil di Inggris) yang gemar ngopi, menolak dibukanya Costa (jaringan tempat ngopi terbesar di Inggris) di kota mereka.

balik lagi ke topik semula... pada awal era globalisasi, semua hal berlomba-lomba meng-Global. titel global sepertinya menyiratkan ukuran yang besar dan kualitas baik, citra positif. kemudian tren berubah menjadi berpikir-global tetapi berlaku-lokal. ketika kita mulai sadar bahwa globalisasi mulai membunuh kebudayaan lokal. dan saat ini akhirnya sebagian dari kita mulai sadar bahwa globalisasi mungkin memiliki dampak positif tetapi juga berpotensi negatif, ketika perusahaan-perusahaan multinasional mulai menguasai perekonomian dunia dan mendikte gaya hidup kita, dan mulai terungkapnya banyak praktik bisnis kotor mereka khususnya di negara berkembang-miskin.

buat aku sendiri... alasanku enggak ngopi di Starbucks lebih karena alasan ekonomis, bukan politis. :D sebagai mantan mahasiswa HI, kajian ekonomi-politik-internasional adalah kegemaranku, jadi sedikit banyak aku mengetahui jalinan cinta kotor dunia ekonomi dan politik di bawah langit. tapi sekali lagi, pertimbangan politis tidak terlalu mempengaruhi gaya hidupku, tidak sebanyak pertimbangan ekonomis. :D aku setuju dengan pameo (entah dari siapa, aku lupa) yang mengatakan bahwa "kita harus mengisi perut dahulu sebelum mengisi kepala." bahkan para nabi pun banyak yang tunduk pada ungkapan ini :)

selain (biasanya) lebih hemat... belanja atau konsumsi produk lokal membuat selera kita tetap menjadi unik, tidak pasaran apalagi ikut-ikutan. sebenernya banyak pemilik merek luar yang memakai bahan baku produk teh dan kopi dari Indonesia. artinya kopi dan teh kita rasanya nikmat! teh walini misalnya, alhamdulillah PTPN VIII akhirnya insyaf untuk lebih giat mengusung merek lokal dan mulai menjual lebih banyak varian tehnya. atau cobain beli kopi merek Kopi Aroma (Koffie Fabriek Aroma) yang terletak di jalan banceuy.

salah satu cerita sukses merek "kecil" adalah Lenovo yang mengakusisi IBM pada 2005, (pasti sudah) menjadi inspirasi banyak produsen komputer lokal (Indonesia) untuk berinovasi demi menyediakan produk bermutu dangan harga terjangkau. (aku sendiri mengetik tulisan ini dengan menggunakan Lenovo S10-3 :D).

jadi apakah kita harus menghentikan sama sekali konsumsi atau pemakaian produk-produk keluaran perusahaan besar (atau multinasional)? tentu saja tidak :D ...berlakulah bijak! :) harus aku akui aku tidak setangguh tokoh pujaanku Mahatma Gandhi. aku tidak cukup kuat untuk melakukan perlawanan seperti yang beliau lakukan, tapi aku akan terus berusaha. menurutku, paling tidak kita bisa mulai mengurangi ketergantungan kita pada konsumsi produk tertentu.

misalnya kita bisa mulai menjauhi minuman karbonasi dan makanan cepat saji yang secara ilmiah sudah terbukti banyak merugikan kesehatan. kalo mo nimbun lemak, mending makan di warung padang! :D terus, kalo emang kebelet nongkrong... kenapa gak ngopi di warung atau kafe lokal, ada banyak tuh yang bagus dan enak di bandung, paling tidak sebagian besar uang kita masuk ke kantung pengusaha lokal. buat petualang lidah, sebenernya kekayaan kuliner tradisional Indonesia tuh sangat luar biasa, kalo berkunjung ke suatu daerah jangan lupa makan di warung kecil atau di pinggir jalan! :)

jadi... sebagai konsumen kita tidak boleh pelit kalo belanja produk lokal dan harus irit kalo beli barang bermerek global. :D sebagai pemilih, kita juga harus jeli! cermat mengamati rekam jejak para calon pemimpin. jangan mudah tertipu dengan senyuman dan janji palsu. kali ini cobain deh pilih walikota Bandung dan gubernur Jabar yang baru... yang lama kan udah jelas tuh kinerjanya buruk. lho... kok jadi ngawur? :D

selamat malam dan selamat istirahat deh! :)
maaf tengah malem ngelindur gak terstruktur...

07 Januari 2013

too good to be true

sebuah iklan menawarkan program diskon besar-besaran untuk produk elektronik pada akhir tahun, dengan judul "cuci gudang!" sebuah produk asuransi kesehatan menawarkan perlindungan istimewa bebas premi seumur hidup setelah klaim pertama.
terlalu indah untuk menjadi kenyataan :D

beberapa tahun yang lalu aku membeli sebuah kamera dijital dalam sebuah paket promosi sebuah toko. sebagai orang yang cukup awam dalam hal perangkat elektronik, aku pun banyak bertanya kepada pelayan toko tersebut. beberapa produk dijual dengan potongan harga yang sangat menggiurkan, menerbitkan pertanyaan "kenapa?"
beruntung sang pelayan cukup "jujur" dalam memberikan penjelasan. dia menerangkan bahwa produk yang mendapatkan diskon sangat besar biasanya adalah produk lama. harga asli yang dicantumkan adalah harga produk tersebut ketika pertama kali dirilis ke pasar. seperti yang kita ketahui bahwa harga sebuah produk elektronik sangat tergantung pada teknologi yang diusungnya, sementara teknologi berkembang sangat cepat. jadi, ada kecenderungan pada beberapa perangkat untuk terjadi penurunan harga yang sangat signifikan sejalan dengan waktu. kesimpulannya "diskon" tersebut adalah sebuah ilusi :D

menurut seorang teman (yang lebih sadar-teknologi)... kita juga harus mencermati penjualan barang elektronik bermerk dengan harga murah, misalnya komputer jinjing. biasanya barang-barang tersebut dijual bukan di toko resmi. biasanya lagi layanan pasca penjualan yang ditawarkan hanya berlaku di toko tersebut (tempat kita membeli). harga yang terlalu miring untuk produk keluaran cukup baru wajib dicurigai kualitasnya. ditengarai saat ini banyak praktik rekondisi, menjual barang dengan label baru padahal sebagian besar komponennya adalah rakitan dari komponen bekas.
kita dapat saja beruntung mendapatkan hasil rakitan yang cukup bagus, tetapi tentu saja tidak akan pernah sebagus produk "asli" buatan pabrik resmi. yang seringkali terjadi adalah perangkat elektronik tersebut rentan kerusakan. biasanya kerusakan terjadi pada bulan-bulan pertama setelah pembelian. toko memang menjamin perbaikan gratis, misalnya... tetapi biasanya perbaikan berjalan lamban dan kerusakan atau keluhan cenderung berulang.

pengalaman pribadi yang lain adalah merencanakan sebuah perjalanan. seperti yang pernah aku bilang... sebuah perjalanan dimulai jauh sebelum perjalanan itu sendiri dilakukan, dimulai dari perencanaan. perencanaan yang baik meliputi hampir semua variabel dalam sebuah persamaan (perjalanan sempurna), termasuk beberapa rencana cadangan.
yang seringkali terjadi adalah (paling tidak yang aku alami) perjalanan bahkan tidak terjadi alias dibatalkan :) atau yang rada mendingan dapet status "tertunda" :D
membatalkan (atau menunda) sebuah perjalanan yang sudah direncanakan dengan baik sejak lama terasa lebih menyakitkan hati daripada mengalami perjalanan yang buruk karena kurang matangnya proses perencanaan :)

kadang-kadang sesuatu terlalu indah atau sempurna untuk menjadi kenyataan. tetapi kita tetap tidak boleh berhenti berharap... hanya jangan berlebihan :)
ada harga yang harus dibayar untuk setiap harapan yang tinggi. harapan yang tinggi dibarengi usaha yang rendah sama aja dengan menyepelekan Hukum Newton ke-tiga :D
harapan yang tinggi juga mengandung konsekuensi logis kejatuhan yang menyakitkan... karena energi potensial berbanding lurus dengan ketinggian :D

tetapi hidup tanpa rencana dan menyerahkan sepenuhnya nasib kepada takdir... juga bukan pilihan yang bijak! masalahnya bukan terletak pada percaya takdir atau tidak, tetapi aku percaya bahwa usaha yang tekun pasti akan membuahkan hasil :)

sepanjang ini sebenernya aku cuma mo curhat :D ... kalo akhir tahun 2012 semua rencana perjalanan impianku harus buyar. dan awal tahun ini aku bertekad melakukan paling tidak satu petualangan baru. mudah-mudahan aja untuk kali ini..."If it sounds too good to be true then it probably is!" :)

04 Januari 2013

2013: lebih banyak! (catatan pribadi)

tahun 2012 aku berhasil mencatat sedikit lebih banyak posting daripada tahun 2011, meskipun sepertinya total tayangan laman masih lebih banyak pada tahun 2011 (berkat TKM :D). sayangnya, sulit buatku untuk menilai perbaikan kualitas tulisan dari waktu ke waktu.

jadi untuk tahun ini, 2013... aku berharap bisa menulis lebih banyak posting yang lebih berkualitas! :)

katakan "Tidak!" pada Agama

menurutku ini judul paling provokatif yang pernah aku buat di sini :)

beberapa jam yang lalu aku membaca "Spiritual, but not religious" di majalah daring BBC News. artikel yang berangkat dari hasil riset yang menyatakan bahwa orang "spiritual" mungkin mengalami kesehatan mental yang lebih buruk daripada orang beragama, agnistik, atau atheis. (ada banyak sumber referensi, tapi buat yang buru-buru bisa klik di wikipedia: Agosticism, Atheism, Theism, Deism, Spirituality tapi bukan Spiritualism, atau sebagian besar dapat dibaca pada lema God, atau terusin aja baca tulisan ini :D)

beberapa jam yang lalu aku juga terusik membaca komentar seorang teman yang intinya dia kasihan dengan orang atheis yang tidak punya tempat mengadu di kala hati susah... kesimpulan yang terlalu dini dan opini yang bodoh menurutku :D (mengingat temanku ini lulusan salah satu kampus ternama di Indonesia). tetapi tidak mengejutkan karena datang dari seseorang yang percaya hanya orang gila yang melakukan konsultasi psikologi :) karena orang atheis tentu saja menolak Tuhan (dan agama) sebagai solusi, kenapa harus bergantung pada-Nya? :D

menurut salah satu sumber dari artkel tersebut di atas, mungkin salah satu penyebab masalah mental (misalnya depresi) adalah fakta bahwa pencarian makna dapat menjadi perjalanan yang melelahkan. sangat beresiko untuk pergi dan mencoba memandang suatu masalah dari perspektif yang lebih besar. perjalanan yang sangat menjanjikan tetapi bisa jadi sangat menyakitkan (dalam prosesnya).

tetapi menurutku proses yang kadang menyakitkan ini adalah "imbalan" yang sepadan :) aku sendiri percaya bahwa sesuatu yang kita dapatkan dengan pengorbanan yang besar akan terasa lebih nikmat dan bertahan lebih lama. aku sendiri juga adalah tipe orang yang menikmati perjalanan, tidak semata-mata berorientasi tujuan... karena pencarian makna buatku berarti bahwa perjalanan itu sendiri (boleh jadi) adalah tujuannya.

sedikit menengok ke belakang... kecenderungan semakin ditinggalkannya agama formal (dipisahkan dengan spiritualitas) pada saat ini sudah "diramalkan" sejak puluhan tahun yang lalu. salah satu prediksi yang terkenal misalnya terungkap pada Megatrend 2000 karya Naibitt dan istrinya. ketika agama terjebak sebagai ideologi dan institusi sosial, maka agama tidak lagi menjadi satu-satunya solusi. senada dengan Naisbitt, K Hidayat dan MW Nafis dalam Agama Masa Depan (2003) juga meramalkan beberapa kecenderungan perilaku keberagaan dalam masa mendatang, salah satunya adalah Deisme.

karena aku masih percaya Tuhan (meskipun juga menghormati teman-teman yang memilih lain)... menurutku menurunnya nilai agama di mata pemeluknya (atau mantan pemeluknya) adalah ulah para manusia itu sendiri, khususnya para pemuka agama. sejarah agama yang penuh percikan darah membuat pesan damainya terdengar sumbang. sementara perselingkuhan agama ke dalam banyak sektor kehidupan terbukti tidak melahirkan dunia yang lebih baik (sejauh ini). sepertinya kepadatan penduduk di surga akan sangat rendah, sementara neraka mengalami ledakan populasi :D

ulah segelintir manusia ini akan membuat agama kehilangan wibawa.

aku percaya bahwa semua agama mengajarkan kebaikan. nilai-nilai moral ini lebih luwes dan berlaku universal. tidak seperti agama, yang kaku dan mengkotak-kotakkan umat manusia. nilai-nilai moral inilah yang akan bertahan sepanjang masa. orang-orang yang kecewa akan berpaling dari agama... sebagian masih percaya kepada Tuhan dan ajaran-ajaran-Nya yang luhur dan bersifat universal, sebagian lagi akan menempuh perjalanan yang berbeda untuk menemukan jawaban yang lain. sebagian akan mengeluarkan Tuhan dari agama, sebagian akan meninggalkan-Nya.

jadi... tulisan ini akan aku tutup dengan pertanyaan yang sama yang mengakhiri artikel "Spiritual, but not religious" dari BBC News.

Do you consider yourself spiritual but not religious? What do you believe in?

01 Januari 2013

polemik tahun baru

(masih) soal tahun baru nih :D

okezone.com melansir berita Jakarta Night Festival Hasilkan 600 Ton Sampah. selain sampah, keramaian tahun baru sudah bisa dipastikan membuat kemacetan. sementara untuk Antisipasi Sampah Tahun Baru, Jawa Barat Gelar Operasi BCL (Budaya Cinta Lingkungan). rada basa-basi sih kalo menurutku, tapi ya patut juga diapresiasi. dan meskipun judulnya "Jawa Barat" kegiatan ini (baru atau hanya) dilaksanakan di Bandung (atau tempat lain tapi tidak diberitakan). sepanjang tahun 2012 ini sebenernya Pemkot Bandung punya semacam program kebersihan dan penghijauan kota, tapi ya gitu deh.... banyak juga papan reklame besar yang memuat "entah-siapa-tapi-sepertinya-pejabat" yang pura-pura nanam pohon sambil senyum-senyum gak jelas. (ngelantur jadi curhat deh :D padahal lagi mo ngomongin soal tahun baru)

sementara kompas.com juga merilis berita senada seperti Dipenuhi Wisatawan, Monas Kebanjiran Sampah. sementara itu, menjelang berakhirnya liburan tahun baru Lalu Lintas Bandung-Jakarta Macet. beruntunglah mereka yang menyisihkan uang 80 ribu untuk pulang naik Argo Parahyangan. :D bisa dipastikan berita-berita yang mirip-mirip juga dimuat pada media lain.

sementara opini masyarakat di media daring yang aku baca paling tidak terbagi dua antara yang pro dan kontra perayaan tahun baru. yang kontra biasanya merasa perayaan tahun baru tuh terlalu berlebihan dan lebih banyak mudharatnya, ada juga yang masih sempet-sempetnya nyelipin sentimen agama. sebaliknya, yang pro lebih menyoroti kegembiraan dan harapan-harapan positif menyambut hari yang baru. sebenernya ada juga sebagian massa mengambang, kayak aku nih, yang tidak mendukung atau menolak perayaan tahun baru (meskipun mungkin sedikit lebih cenderung ke pro :D karena tidak memungkiri nikmatnya liburan)

karena tidak ada yang sempurna di dunia ini... pun kita tidak bisa memuaskan semua pihak... kita harus dapat menerima bahwa perayaan tahun baru dapat membawa manfaat dan mendatangkan mudharat. perbedaan pendapat pun adalah sebuah keniscayaan.

sebenarnya semua tanggal adalah biasa dari 1 Januari (pada tahun kapanpun), sama tidak istimewanya dengan 12 Deember 2012 (12-12-12) atau 20 Desember 2012 (20-12-2012) atau esoknya 21 Desember 2012 (gak jadi kiamat Maya :D) atau tanggal berapapun. semua tanggal juga istimewa karena tidak pernah ada tanggal yang sama yang terulang dua kali kan! :) beberapa tanggal ditakdirkan lebih mudah diingat, sementara tanggal lain jadi menarik karena diwarnai merah pada kalender. :D

suka atau tidak suka dengan perayaan pergantian tahun... manusia memerlukan "penanda waktu" untuk bertahan hidup. misalnya, untuk menentukan musim tanam. penanda waktu juga diperlukan untuk memaknai durasi sebagai salah satu variabel dalam menilai pencapaian tertentu, misalnya dalam hal pelajaran di sekolah. otoritas keuangan misalnya, memakai penanda waktu tertentu untuk mengukur beberapa indikator ekonomi.

manusia kemudian merayakan pergantian atau peralihan "penanda-waktu" misalnya dalam tahun baru, ulang tahun, pernikahan, dan lainnya. menurutku ini wajar-wajar saja, misalnya "merayakan" hari kelahiran. aku pribadi lebih memaknai berulangnya hari lahir setiap tahun sebagai peringatan akan bertambahnya usia biologis dan merenungkan banyak hal yang sudah terjadi, mengambil hikmah dari perjalanan yang sudah aku lalui. bila kemudian kami sekeluarga biasanya melakukan makan malam istimewa, itu lebih sebagai tanda bersyukur.

nilai istimewa di mata setiap manusia pastilah relatif, sama seperti sang waktu yang sebenarnya juga tidak berlaku mutlak (relatif berdasarkan kerangka acuan tertentu). pun soal perayaan hari istimewa... cukup dan berlebihan sebenarnya tidak mendefinisikan batasan tertentu. apakah layak "membakar" kembang-api bernilai jutaan rupiah (bahkan ada yang milyaran) hanya untuk kegembiraan satu-malam? berapa besar biaya sosial dan ekonomi yang yang harus kita tanggung dari perayaan tahun baru? layakkah? bila kebahagiaan tidak dapat diukur dengan uang, kenapa pula kita harus pusing dengan pengeluaran ekstra sesekali? berapa rupiah batas perayaan yang wajar? wajar itu apa sih? :D

karena hasil unduhan film sudah selesai... maka selesai pulalah tulisan ini tanpa kesimpulan berarti :D
selamat menikmati hari ya!

1 Januari 2013

kembang-api di pasupati
sulit sekali menemukan seseorang yang tidak menyukai bermain api :) apalagi kembang-nya! :)
... kecuali mungkin di neraka, ketika api (konon) menjadi pemandangan sehari-hari.
(meskipun ada beberapa orang -dengan alasan tertentu, termasuk salah satu keponakan kecilku- yang sangat takut dengan kembang api)

entah sejak kapan manusia mulai merayakan pergantian tahun dengan meledakkan kembang-api di angkasa, atau jangan-jangan kembang-api memang diciptakan untuk itu, entahlah :D (mungkin bisa dicari pake mesing-pencari, kalo udah ketemu kabar-kabarin ya!)
yang bisa dipastikan adalah saat ini di hampir seluruh penjuru dunia perayaan tahun baru bisa dipastikan satu paket dengan memeriahkan langit malam dengan percikan bunga api.

satu hal yang unik dari malam pergantian kalender masehi di Indonesia adalah sebagian orang menikmatinya dengan malu-malu bahkan ada yang sembunyi-sembunyi. sebagian lagi berlaku munafik dengan mencela perayaan tahun baru (dengan alasan keagamaan, biasanya) tetapi menikmati libur tanggal 1 Januari, begadang ampe tengah malam, dan ikut mendongak ke langit menikmati percikan bunga api. ada juga yang lebih aneh (menurutku), mereka mengisi malam tahun baru dengan pengajian?! (dan mungkin sedikit makan-makan atau bakar jagung sesudahnya) kalo malam tahun baru (masehi) tidak istimewa, kenapa harus di-"rayakan" dengan pengajian?

kembang-api di pasupati
aku pribadi dapat dikatakan cukup menikmati pergantian tahun masehi (hijriah, saka, imlek, dan lain-lain) sederhana aja karena itu hari libur :D
kemungkinan besar aku juga akan memenuhi undangan makan-makan untuk merayakan semua tahun baru yang ada (kalo ada yang ngundang :D)
kalo ada yang menghibahkan tiket pesawat pulang-pergi -walau cuma sehari, untuk merayakan tahun baru- bandung-bali... sudah pasti tidak akan aku tolak!

akhir tahun 2012 dan awal tahun 2013 kali ini sendiri cukup berkesan dan sangat aku nikmati. pertama, beberapa hari yang lalu aku menjatuhkan diri dengan sadar di atas permukaan keras dan sukses mencederai bahu kiri-ku :D jadi paling tidak selama beberapa hari ini aku bisa beristirahat memulihkan cedera. satu lagi, karena libur panjang awal-pekan, salah seorang saudaraku berkunjung ke bandung. jadilah selama liburan kemarin pola dietku berubah drastis, mumpung gratis! meskipun pada malam tahun baru aku cukup kesulitan mencari makan malam di luar karena banyak warung yang tutup dini dan pulangnya terjebak macet.

salah satu "berkah" lain pada kemarin malam dan hari ini adalah pemakaian jasa internet yang cuma-cuma dengan kecepatan yang tidak mengecewakan! :) jadilah aku dari semalam mengunduh beberapa film favoritku... lumayan untuk "tabungan-hiburan" di musim paceklik nanti. :D

kembang-api di pasupati
meskipun akhir tahun 2012 aku tidak bisa menikmati obrolan hangat dan bir dingin di tengah malam sambil menikmati tiupan angin pantai bersama sahabatku... tidak jadi masalah :D hanya tertunda! biasa :)
secara umum aku sangat menikmati liburan pada akhir tahun 2012 dan awal tahun 2013 ini. hikmah lain dari inpseksi mendadak saudara ke bandung adalah kamarku terlihat lebih rapi dan bersih :) mudah-mudahan kali ini bisa bertahan lebih lama! :D

libur buatku sebenernya belum sepenuhnya berakhir... masih ada jeda beberapa waktu sebelum memulai rutinitas penuh. selain menjaga kebersihan dan kerapian kamar... mudah-mudahan aku juga bisa lebih semangat untuk memulai lagi berolahraga secara rutin. beberapa hari terakhir aku harus menyerah pada dinginnya udara malam dan siang yang basah, pertahanan tubuh yang menurun salah satunya karena semangat berolahraga yang menurun.

tampak seperti catatan akhir tahun dan impian tahun baru ya? :D udah ah...
jadi bagaimana dengan liburanmu? apapun pandangan relijiusmu seputar merayakan pergantian tahun masehi... tidak ada salahnya kan untuk paling tidak menikmati liburan tanpa-perasaan-bersalah? :)
selamat bersenang-senang... bahkan buat yang gak liburan! :D