30 Mei 2012

waktu luang, tanpa uang

sebagai seorang pengangguran yang tampan, tentu saja aku punya banyak waktu luang meskipun sedikit uang :D gak ada yang bisa dibanggakan dari kalimat pembuka ini :D

pengisi waktu luang favoritku adalah ngetem di kamar ber-Yoga-ria, pose favorit: Savasana alias Pose Mayat... pose yang rileks dan menenangkan, meditasi yang hampir selalu berakhir dengan ketiduran :D buat yang penasaran, coba aja kamu ketik "Savasana" di mesin pencari semacam yahoo atau google.

berikutnya adalah membaca buku... di kamarku ada cukup banyak buku, baik yang sudah dibaca ataupun yang belum. sebenarnya fungsi utama koleksi buku di kamarku adalah sebagai aksesoris dan perangkap debu. di Gramedia kan ada tuh slogan "sebuah kamar tanpa buku, seperti sebuah tubuh tanpa jiwa." jadi aku mengoleksi buku supaya kamarku tampak lebih "berkarakter" aja :D. sebagai perangkap debu sebenarnya ini gak konsisten dengan kondisi kesehatanku yang alergi debu. tapi buat aku tentu saja, yang penting itu "keren!" biarin deh tiap hari aku bersin-bersin dan ingusan di kamar.

aktivitas berikutnya adalah jalan kaki. beberapa bulan terakhir aku kembali menekuni hobi semasa awal kuliah dahulu di Bandung, jalan kaki. malasnya berolah-raga dan rajinnya makan, membuat aku harus menempuh jalan alternatif untuk membakar kalori. jalan kaki jadi satu pilihan dengan alasan mudah dan murah :D jadi untuk sebagian waktu, aku selalu berusaha menyempatkan waktu untuk berjalan sendiri tanpa sang kekasih Reva yang selama ini setia menemani. cuaca di Bandung rata-rata adem, bahkan untuk siang hari. justru kalo kita naik angkot biasanya terasa lebih panas, apalagi kalo dah ngelewatin daerah macet. tapi suasana adem ini juga kadang berlebihan, akhir-akhir ini aku ngerasa kok matahari makin siang aja munculnya. buatku paparan sinar matahari pagi ini sangat penting untuk "membangunkan" badan dan membuat jemuranku lebih cepat kering :D

hobi terbaruku adalah pelesiran :) ini masih ada hubunganya dengan aktivitas tersebut di atas, tetapi dengan jangkauan jelajah yang lebih luas. serunya hobi baru ini adalah kenikmatan bahkan sudah mulai bisa dirasakan jauh sebelum perjalanan dimulai. seperti saat ini yang sedang aku lakukan adalah menghimpun data yang relevan dengan rencana perjalanan berikutnya. mengutip syahrini, "ada sesuatu" yang terasa menyenangkan dari membaca pengalaman dan melihat foto-foto destinasi wisata yang akan kita tuju. merencanakan perjalanan ibarat foreplay yang sangat panjang dan nikmat :D bahkan ketika intercourse gagal dilakukan, pemanasan ini sudah lumayan membuat puas dan lemas. ehm, kayaknya ini udah mulai makin ngawur :DD

makan dan ngopi mungkin bisa jadi kegiatan penghalau galau berikutnya. maksudku makan dan ngopi di luar jadwal rutin lho! aku usahakan untuk selalu makan 3x sehari, tetapi di sela-sela jam makan ini kadang-kadang aku juga menyelipkan jadwal makan tambahan. jadwal makan yang padat ya?! :D nah kalo bengong, tapi perut dah kenyang, aku mulai iseng mengaduk kopi dan air panas dalam cangkir. yang paling parah adalah setelah kopi panas jadi, televisi kunyalakan! wah bener-bener kentang-sofa deh! harus jalan kaki lebih jauh dan lama!!!

begitulah rangkaian rutinitas harianku yang padat dan melelahkan... sekarang aku mo istirahat dulu. oyasumi...

secuplik rekaman perjalanan IV

gerbang Festival Malang Tempo Doeloe (24-27 Mei 2012) di Jalan Ijen

Jalan Ijen

salah satu rumah tua yang kurang terawat, konon berhantu :)

salah satu rumah tua di Jalan dr. Cipto no 10 dalam kondisi baik (masih ada "nama" rumahnya tuh!), sekarang jadi restoran Dapur Manado

malang di Malang

atas banyak pertimbangan, aku memilih Stasiun Kota Baru Malang sebagai titik awal untuk nyari tempat menginap dan jalan-jalan kaki liat kota. pertimbangan  utama adalah uang yang terbatas :D berdasarkan informasi yang berhasil aku himpun sebelum berangkat, ada beberapa penginapan yang cukup murah di sekitar stasiun dan ada beberapa tempat yang menarik juga dalam jangkauan jalan kaki dari stasiun.

tetapi kenyataan hidup emang seringkali menyakitkan..curcol dikit :D ... beberapa tempat yang aku hubungi ternyata penuh, terus pas nanya-nanya tarif kamar, ternyata semuanya sudah naik, tidak sesuai dengan data yang aku punya. kalo soal tarif sebenernya aku sudah rada nyiapin hati untuk sakit :D secara teoretis inflasi adalah keniscayaan. tapi soal "penuh" ternyata aku salah perhitungan. aku terlalu menyepelekan Malang. hikmahnya adalah backpacking ga anti-booking! :D (kalo bisa, gak ada salahnya memastikan ketersediaan kamar dan tarif terbaru). gara-gara malu bertanya, aku jadi jalan-jalan pagi menjelang siang di Malang :D

ini rencana awalku: pagi nyampe di Malang, terus nyari penginapan murah di sekitar Stasiun, istirahat dulu bentar sambil isi perut. siangnya aku mo ke Museum Brawijaya, sambil nungguin (katanya) ada latihan aikido sore jam 4 di aula museum. nah abis latihan, aku baru mo jalan-jalan kaki di kawasan sekitar Stasiun, Tugu, Kayutangan, dan Alun-alun. kalo wisata kuliner aku gak terlalu mikirin, rencanaku aku mo makan aja apa yang nemu di jalan, syukur-syukur kalo ketemu makanan yang unik. soal makanan yang aku niat nyari adalah keripik buah, khususnya keripik buah-buah yang banyak airnya, penasaran! :D

sebenernya meskipun dengan urutan yang berbeda, cuma satu yang keluar rencana, yaitu Museum Brawijaya. tapi kegagalan mendapat penginapan dalam waktu yang cepat, membuat jadwal keluyuran dimajukan sehingga kelelahan terakumulasi dan membuat istirahat pagi-siang berubah menjadi tidur siang ampe maghrib! :D faktor kelelahan fisik ini membuat aktvitas keluyuran jadi sedikit berkurang nikmatnya.

oh ya... ada satu lagi kenyataan hidup yang perih aku alami di pagi yang cerah ini (18 Mei 2012). rencanaku, dari Malang aku pengen nyobain naik kereta ekonomi, Matarmaja jurusan Malang - Pasar Senen. pastinya hemat banget dan banyak pengalaman baru buatku :D. tapi sekali lagi aku harus bersabar dan tawakal... ternyata semua tiket sudah habis terjual sampai tanggal 25 Mei, sementara tiket kereta lain yang ada eksekutif dan bisnisnya harus menunggu sampe setelah tanggal 22 Mei. masalahnya adalah kantongku sudah menipis dan aku ada PR yang harus aku kerjakan sebelum Senin (21 Mei). dalam keadaan galau, aku meninggalkan stasiun.

tapi dalam galau, aku tetap berkilau (kepalaku hampir plontos dan langit cukup cerah :D). dari Stasiun, aku menyusuri Jalan Trunojoyo (ke arah utara), tujuanku adalah Hotel Camelia di Jalan dr. Cipto. berjalan lurus ampe nemu simpang yang membagi dua Jalan dr. Cipto, tanpa ragu aku belok kiri (ke arah barat), sesuai dengan info yang aku peroleh dari sebuah buku. sekali lagi aku harus menerima kenyataan pahit bahwa aku salah belok. lagi-lagi aku dikibulin oleh pengarang yang sama yang juga ngibulin aku di Solo (di Solo aku diberi nomor telfon penginapan yang salah). entah salah cetak, entah si pengarang yang iseng... ternyata hotel yang aku tuju ada di belahan timur dari simpang jalan. seperti sisifus aku balik arah dan tubuh renta ini masih belum bisa bernafas lega.

sekitar 50 meter dari simpang jalan, menyeberangi rel, terbaca Hotel Kamelia. tunggu dulu penderitaan belum berakhir. para dewa belum berniat memberi grasi kepada sisifus. resepsionis hotel membawa kabar buruk... hotel penuh. tetapi ada secercah harapan, setelah jam 12 siang, kemungkinan besar akan ada tamu yang keluar. dengan ramah, dia memberikan selembar kartu nama hotel dan menyarankan untuk menghubungi lagi sekitar tengah hari. waktu menunjukkan sedikit menit lewat dari jam 9 pagi.

dengan hati galau dan langkah gontai aku keluar dari hotel... sebuah warung kecil di pinggir rel kereta menarik hati (emang dah laper banget!). boleh juga nih... jadilah aku pesan nasi pecel dan segelas teh manis hangat. ternyata peruntunganku tampaknya sudah mulai berbalik. sesuatu banget. meskipun sederhana, nasi pecel yang aku santap terasa sangat nikmat, teh yang manis dan harum juga kembali menyegarkan jiwa dan raga. semuanya aku nikmati dengan perlahan, bukan apa-apa, aku dah capek banget dan agak ngantuk jadi sekalian istirahat maksudnya. meskipun warungnya sempit tapi jendelanya lebar (bonus debu karena di pinggir jalan dan rel :D) membawa angin sepoi. dan harganya itu lho... hanya senilai tiga lembar uang dua ribuan! sesuatu banget! :D

begitulah awal petualangan yang sedikit malang di Malang. pelajaran kali ini adalah... jangan ragu untuk memesan kamar dan tiket kereta! :D tapi meskipun sedikit malang, seperti sisifus aku tetap bahagia :D aku setuju dengan temenku, tidak ada yang sia-sia dari sebuah pengalaman, bahkan yang buruk sekalipun :) paling tidak aku jadi punya satu bahan bualan di blog ini :D

malang melintang di Malang akan datang!

29 Mei 2012

ngangkot di Malang

ini penggalan cerita dan kesan pertamaku waktu masuk Kota Malang, 18 Mei 2012.

karena aku datang dari arah Jombang dan daerah Batu, maka aku masuk ke Kota Malang melalui Terminal Landung Sari. terminal ini terletak di bagian barat laut kota. kalo malam sebelumnya aku meneruskan perjalanan dari Jogja ampe Surabaya, maka aku akan masuk kota Malang melalui Terminal Arjosari (bagian utara kota). sementara Terminal Gadang berada di bagian selatan kota, kalo mo ke Pulau Sempu harus lewat sini (kalo naik angkutan umum dari tengah kota).

satu-satunya angkutan umum di Kota Malang adalah angkot. tipe mobilnya sama kayak angkot di Bandung, tapi uniknya adalah semua berwarna biru tua dengan tarif jauh-dekat rp. 2.500,00 saja. rute angkot dibedakan melakui huruf tertentu (dalam kapital), misalnya ADL yang berarti angkot jurusan Arjosari - Dinoyo - Landung Sari. konon, ada 2176 angkot yang melayani 25 rute di Malang (berdasarkan data yang aku baca di koran lokal) dan angkot-angkot ini melayani paling lama ampe jam 9 malam, kadang cuma ampe jam 6 sore untuk rute sepi. jadi siap-siap diri aja buat kamu yang mo keluyuran ampe malem.

sopir angkot di mana aja punya hobi yang sama, ngetem! karena baru pertama kali ke Malang, aku langsung aja masuk ke dalam angkot yang ada di dalam terminal. waktu menunjukkan beberapa menit sebelum jam 7 pagi. terminal masih sepi banget! seharusnya aku nongkrong di dekat pintu keluar terminal, kayaknya penumpang yang berpengalaman lebih milih nunggu angkot di sini (meskipun resminya gak boleh). jadilah aku menunggu dan menunggu sendirian (berdua dengan pak kusir)... beberapa menit kemudian, angkot belum juga berniat meluncur, karena penumpangnya masih jomblo alias tunggal :D

ngobrol berdua dengan pak kusir lama-lama jadi bosan juga. belum lagi perut menahan lapar dan masih tersisa sedikit kantuk setelah digoyang-getar dalam angkutan dari Jombang yang melalui Batu. sudahlah... aku menyerah! tawar menawar dengan pak sopir, sepakat pada harga rp. 15.000,00 untuk carter angkot dari terminal ke stasiun. mungkin kalo lebih berani bisa nawar lebih rendah, tapi menurutku segitu gak mahal banget lagian aku juga dah bosan banget nunggu lama gak bisa ngapa-ngapain di dalam terminal.

sesuai data yang aku berhasil aku himpun sebelum memulai jalan-jalan ini, tempat yang paling pas untuk menginap dan titik awal adalah sekitar Stasiun Kota Baru Malang, Jalan Trunojoyo. beberapa penginapan murah berada pada jangkauan jalan kaki dari stasiun, pun daerah wisata kota. jadi aku bisa menghemat biaya dan waktu.

ok.. jadi aku tekankan lagi beberapa info penting seputar angkutan umum di Kota Malang. kalo mo ke daerah Batu kamu harus mulai dari Terminal Landung Sari. transit bus antar-kota, misalnya mo ke Surabaya, kamu bisa ke Terminal Arjosari. sementara yang mo ke Pulau Sempu atau pantai-pantai selatan atau keluar kota seperti Blitar, kamu bisa mulai dari Terminal Gadang. kalo bingung rute angkot, nanya aja! :D rasanya cukup aman, buatku. di dalam terminal juga terdapat papan informasi seputar rute angkot yang cukup jelas. ongkos angkot adalah rp. 2.500,00 jauh-dekat, tetapi siapkan hati bila ngetemnya lama :D kalo kepepet banget, di Malang ada taksi juga kok :D jangan khawatir (meskipun aku belum nyobain, tapi aku liat ada beberapa taksi yang berseliweran di jalan-jalan kota).

itu baru soal angkutan umum di Malang... sekarang aku harus nyari tempat istirahat dan bermalam. setelah ini ya... :D

24 Mei 2012

secuplik rekaman perjalanan III

Tugu dan Kantor Pemkot Malang

Tugu dan Kantor Pemkot Malang

Gereja Hati Kudus Yesus (Gereja Kayutangan)

Gereja Hati Kudus Yesus (Gereja Kayutangan)

GPIB Immanuel, latar kiri adalah menara Masjid Agung Jami'

GPIB Immanuel, latar kiri adalah menara Masjid Agung Jami'

Masjid Agung Jami' dengan latar depan Alun-alun Kota Malang

selamat ulang tahun, Ical!

hari ini, 24 Mei, adalah hari ulang tahun almarhum sahabat baikku Ical. bila ada yang menamsilkan hidup ini laksana sebuah perjalanan, maka Ical dapat dikatakan hanya menempuh perjalanan yang singkat. tapi, perjalanan yang singkat tidak selalu berarti tanpa makna dan kesan.

aku dan Ical paling tidak berbagi satu hobi yang sama, jalan kaki! dahulu, pada masa awal kuliah di bandung, kami berdua sering menghabiskan waktu bersama dengan berjalan kaki di seputaran kota atau sekedar berkeliling kampus di malam hari. banyak perjalanan bersama yang aku kenang.

bila hidup ini adalah sebuah perjalanan, maka aku akan memilih melakukannya dengan jalan-jalan ransel alias backpacking. backpacking dapat dimaknai sebagai perjalanan mencapai suatu destinasi dengan biaya seminim mungkin. menurutku setiap manusia, sadar ataupun tidak sadar, pastilah memiliki tujuan hidup. manusia dapat memilih barang-barang apa saja yang akan mereka perlukan dalam perjalanan ini, berapa banyak yang akan mereka bawa, moda angkutan apa yang akan mereka pilih, dimana mereka akan menghabiskan malam dan beristirahat, siapa yang akan menemani, dan banyak pilihan hidup lainnya.

backpacking memiliki beberapa batasan. kita tidak memiliki kebebasan untuk banyak membelanjakan uang saku. kita juga memiliki keterbatasan dalam memilih barang-barang apa saja yang dapat dimuat ke dalam ransel kita. sebagian perjalanan bahkan mungkin harus kita tempuh dengan mengandalkan kedua kaki pemberian Tuhan ini. berbagi tempat bermalam dan kamar mandi dengan orang asing adalah hal yang jamak.

batasan-batasan ini memiliki banyak potensi pelajaran dan pengalaman menarik serta berkesan. keterbatasan dana membuat kita harus berpikir bijak dalam berbelanja. kita juga harus pintar memilih dan memilah barang-barang apa saja yang akan kita perlukan dalam perjalanan nanti. berjalan kaki adalah olahraga yang menyehatkan, selain itu kita juga akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak manja. berbagi banyak hal dengan orang asing akan merangsang kemampuan bersosialisasi kita dengan baik. selain itu kita juga belajar untuk tetap berhati-hati dalam menilai seseorang.

berjalan kaki itu sehat dan murah. berjalan kaki juga membuat kita menempuh perjalanan dengan lebih lambat daripada menumpang sepeda motor atau mobil, misalnya. tetapi perjalanan yang lambat memberikan kita kesempatan untuk melihat lebih banyak dan detail. berjalan kaki membantu kita menemukan warung-warung kopi kecil tempat orang-orang berkumpul dan bersosialisi dari pelbagai kalangan. ini kesempatan yang baik untuk beristirahat dan berbagi cerita menimba kearifan lokal.

tidak memiliki banyak barang mengurangi kekhawatiran kita akan kehilangan sesuatu. pernahkah anda sadari bahwa semakin banyak barang yang kita miliki maka semakin besar pula rasa keterikatan kita terhadap mereka, semakin besar pula rasa khawatir kita akan kehilangan mereka. tidak banyak yang akan kita jaga kalau tidak banyak barang yang kita miliki. sebenarnya pula tidak banyak barang yang kita perlukan dalam perjalanan, jangan tertipu dengan keinginan memiliki. milik kita yang paling berharga seringkali justru bersifat tidak kasat mata. pengetahuan dan pengalaman adalah milik kita yang sangat berharga dan ringan dibawa.

backpacking memiliki durasi perjalanan yang lentur. kita tidak dapat memilih durasi hidup kita kepada Tuhan. kita mungkin bahkan tidak dapat menjangkau destinasi yang kita tuju, tetapi ini tidak jadi masalah. semakin lama dan jauh berjalan, kita akan merasakan bahwa perjalanan itu sendiri adalah tujuan dan sama bernilai dan indahnya.

dalam perjalanan pastilah kita akan menemui masalah. kita belajar menyelesaikan masalah dan mencari solusi dengan cepat dan tepat. kita belajar untuk mandiri. meskipun prinsip mandiri ini tidak mencegah kita untuk meminta bantuan kepada orang lain bila memang diperlukan, karena kita sejatinya adalah makhluk sosial.

sahabatku Ical adalah seorang petualang sejati. masa remajanya dihabiskan di beberapa kota yang berbeda dan aktif pada organisasi pencinta alam. masa awal kuliahnya banyak dihabiskan sebagai aktivis mahasiswa (dia aktif pada gerakan mahasiswa 1998) bahkan sampai menjelang akhir hayatnya dia masih aktif membina para aktivis muda di kampus. keberanian dan keteguhannya bukan produk instan, tetapi ditempah selama perjalanan hidupnya.

hidup ini singkat. hidup ini sebuah perjalanan. bukan berapa banyak rumah atau mobil yang akan dikenang dari hidup kita. bukan berapa juta atau milyar uang yang pernah kita miliki. yang paling penting kekayaan hati, pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki. kemudian kekayaan teman dan sahabat tempat kita berbagi semua dan banyak hal.

selamat ulang tahun, sahabatku Ical! aku tidak akan melupakan semua kenangan indah kita bersama. keberanianmu selalu menjadi inspirasi bagiku. perjalanan hidupmu yang singkat memberikan makna yang dalam pada hidupku. selamat menempuh perjalanan yang abadi di Sana.

damai selalu sahabatku...

menembus-waktu bagian 1

aku sudah merencanakan perjalanan kali ini beberapa bulan sebelumnya. meskipun demikian, aku tidak membuat rencana perjalanan yang kaku, inilah enaknya pelesiran-solo :) karena sendirian, aku bebas menentukan destinasi, durasi, dan moda angkutan, selama persediaan uang dan badan masih segar :D tema perjalanan secara umum adalah perjalanan-waktu, karena target utama perjalanan kali ini adalah Borobudur dan Prambanan, sisanya aku berencana melihat bangunan-bangunan tua atau museum.

oke... ini adalah cerita bagian pertama perjalananku.

15 Mei 2012
kira-kira sebulan sebelum rencana keberangkatan, aku sudah memesan tiket kereta api menuju Yogyakarta. ternyata sehari sebelum berangkat aku memutuskan untuk mengganti moda angkutan :D alasannya adalah Bus Pahala Kencana yang akan aku tumpangi ini akan melewati Magelang sebelum sampai di Yogyakarta, jadi hemat biaya dan waktu karena tujuan pertamaku adalah Borobudur. tarif Bus Pahala Kencana jurusan Bandung-Magelang-Yogyakarta adalah rp. 100.000,00. lebih mahal dibandingkan dengan tarif kereta api ekonomi, tetapi lebih murah dibandingkan dengan kereta api eksekutif. pertimbangan utamaku saat itu adalah kenyamanan, karena dalam bus ini aku bisa tidur dengan enak.

sore itu rintangan pertama menghadang... Bandung hujan deras! agak sulit untuk naik angkot dari rumahku di Tamansari menuju jalan Riau tanpa berbasah-basah air hujan repot aja kalo mo jalan jauh pake bus AC pula dengan pakaian lembab. setelah menunggu beberapa saat, akhirnya aku putuskan untuk memesan taksi saja. baru mo jalan udah mahal aja :D alhamdulillah aku bisa sampai di jalan Riau 146 dengan tepat waktu dan kering, beberapa menit sebelum jam 6 sore. dan 25 ribu rupiahku melayang ke kantong sopir taksi Blue Bird :D

ternyata bus berangkat sedikit telat, karena ada satu calon penumpang yang katanya masih di Cipaganti gile bener, jauh aja! dengan kondisi hujan dan kemacetan rutin di sore hari kota Bandung, bisa-bisa bus berangkat jam 7 malam nih. sambil mengisi waktu luang, aku mengajak ngobrol seorang calon penumpang lain. sesuatu banget! ternyata dia akan berhenti di sekitar Magelang, dan menyarankan agar aku tidak turun di terminal Magelang karena ada terminal lain yang lebih dekat ke Borobudur, namanya terminal Salaman. dia juga berjanji akan membantu mengingatkan aku bila kami sudah mendekati Salaman.

akhirnya bus berangkat sekitar jam 18:13, telat sedikit biasa :D serunya, ternyata teman di sebelahku adalah mahasiswa S2 psikologi UGM (bukan teman ngobrol di awal tadi). kegemaran dan kebencianku akan psikologi membuat percakapan kami lumayan seru :D sayangnya dia tidak akrab dengan Paul Ekman dan mikro-ekspresi, tapi ternyata dia sangat tertarik dengan bidang pendidikan. jadi kami banyak berbincang seputar pendidikan, khususnya aspek psikologis dalam dunia pendidikan. perbincangan yang menarik buatku.

sekitar jam sepuluh malam bus berhenti sebentar di Rumah Makan Sanggar Rasa di daerah Tasikmalaya. makan malam yang telat :D ini salah satu kelebihan bus eksekutif, layanan makan gratis. lumayan untuk menghemat biaya dan menggerak-gerakkan badan supaya tidak terlalu kaku. terus terang rasa masakannya biasa saja :D tapi lumayan juga untuk yang gratisan, lagian aku dah biasa makan ala kadarnya :D saat istirahat ini juga aku manfaatkan untuk mengingatkan kondektur soal tempat pemberhentian yang aku inginkan nanti.

pasca-makan malam kantuk tak terelakkan :D tapi aku bisa tidur dengan tenang tanpa khawatir melewatkan terminal Salaman karena aku sudah mengingatkan kondektur dan ada penumpang lain juga yang berjanji akan mengingatkan bila bus sudah mendekati Salaman. buat kamu yang bepergian sendirian ke tempat yang masih asing, menurutku penting sekali untuk paling tidak banyak bertanya kepada kondektur dan meminta untuk diingatkan atau dibangunkan bila sudah mendekati tujuan. lebih beruntung lagi bila ternyata ada penumpang lain yang juga turun di tempat yang sama.

16 Mei 2012
jam menunjukkan pukul 04:30 ketika aku turun di terminal Salaman. aku membayangkan terminal dan pasar yang ramai menjelang pagi atau paling tidak ada warung-warung yang menawarkan kopi dan makanan... ternyata tidak. ternyata Salaman adalah tempat yang sepi, meskipun berada di tepi jalan antar kota yang cukup ramai. alhamdulillah, sesuatu banget lagi. kebetulan aku tidak turun sendirian, karena penumpang yang (ternyata) duduk di belakangku (orang yang berbeda lagi dari dua orang sebelumnya di atas) adalah penduduk lokal yang baru pulang dari tugasnya di Bandung. sekali lagi aku mengeluarkan jurus sok-akrab :D

dari penuturannya, aku mendapatkan informasi bahwa aku harus menunggu sampai matahari cukup tinggi untuk mendapatkan angkutan umum yang melayani rute ke Borobudur. jarak dari Salaman ke Borobudur menurutnya cukup jauh ketika aku mengutarakan niat untuk berjalan kaki. percaya dengan ucapannya, aku urungkan niat untuk berjalan kaki dan menunggu sampai pagi tiba sambil mengobrol di depan warung yang belum buka. dia juga harus menunggu jemputan, karena masih terlalu pagi dia sungkan membangunkan salah satu anggota keluarganya dan memutuskan untuk menelfon ketika matahari sudah terbit.

obrolan ringan kami ternyata cukup berat :D karena dia bekerja di bidang listrik dan pembangkitan, kami jadi banyak berbincang seputar perlistrikan. banyak cerita menarik seputar benturan-benturan di lapangan dengan penduduk lokal dan hambatan-hambatan birokrasi yang dia alami. aku juga baru menyadari bahwa industri listrik ini banyak melibatkan komponen impor yang harganya sangat mahal. target penyelesaian juga sering terhambat karena keterlambatan masuknya komponen impor ini ke Indonesia. negara menerapkan penalti yang sangat tinggi bagi kontraktor yang gagal memenuhi target penyelesaian proyek.

tidak terasa jam di ponselku menunjukkan angka lewat beberapa menit dari angka enam. dia menawarkan tumpangan menuju Borobudur karena belum ada tanda-tanda akan adanya angkutan umum yang menuju kesana. sebuah tawaran yang mustahil aku tolak :D jadilah kami bertiga (ditambah adik laki-lakinya yang menjemput) berdesakan di atas sebuah sepeda motor menembus jalan kampung menuju Borobudur. meskipun kecil, jalan ini dilapisi aspal yang cukup bagus. pemandangan yang ditawarkan juga tidak mengecewakan, aktivitas pagi penduduk desa yang memulai hari dan hijaunya lanskap alam.

pukul 06:30 aku diturunkan di gerbang dusun Gendingan, aku berada di "belakang" komplek candi, Borobudur sudah dekat! aku masih harus berjalan kaki sedikit lagi, karena sepeda motor yang aku tumpangi harus berbelok ke arah yang berbeda. kira-kira 10 menit berjalan santai kemudian, aku sampai di depan gerbang komplek candi yang ternyata sudah cukup ramai lho! :D

aku gagal menikmati matahari terbit dari atas candi... tetapi aku tetap bersyukur karena mimpiku untuk ke Borobudur akhirnya terwujud :) dan jalanku ke sini banyak diberi kemudahan serta pengalaman yang menarik. kisah perjalananku belum selesai lho! :D lanjut di posting berikutnya...

ps: kayaknya kalo ke sini lagi dengan rute yang sama... turun dari bus aku mo jalan kaki aja langsung ke Borobudur. jauh sih, tapi kayaknya mending jalan daripada ngelamun gak jelas di emperan warung :D

22 Mei 2012

secuplik rekaman perjalanan II


siluet Candi Prambanan

batu penanda restorasi 1932

Prambanan tampak "belakang"

Brahma
Wisnu
















































































































































Tugu Yogyakarta

21 Mei 2012

sumber bencono - jelang jombang

judul ini adalah pelesetan dari nama perusahaan bus yang sering disorot karena sering terlibat dalam kecelakaan. kalo yang sering nonton berita lokal pasti tau nama bus yang aku maksud. sebagai insan rasional tentunya kita tau bahwa bukan "nama" atau "julukan" yang menyebabkan terjadinya kecelakaan...

dalam perjalanan menuju Jombang dari Terminal Giwangan, salah satu bus yang melayani trayek Yogyakarta-Surabaya adalah bus tersebut di atas. meskipun ngakunya insan rasional, aku tetap khawatir dengan adanya peluang menumpang bus tersebut :D secara rasional, emang bukan namanya yang membawa bencana/kecelakaan, tapi karakter pengendara dan kondisi mobil dari perusahaan yang sama bisa jadi menyebabkan akibat yang sama. alhamdulillah saat menapak di Giwangan, pilihan yang tersedia adalah Bus Mira.

Mira ini masuk kategori AC Ekonomi, maksudnya berpendingin udara tetapi tempat duduknya 2-3 (2 kursi di kiri, 3 kursi di kanan). jumlah total kursinya juga lebih banyak dari bus AC Eksekutif, akibatnya adalah jarak antar kursi jadi lebih pendek. meskipun demikian, secara umum menurutku bus ini cukup nyaman. aku berangkat dari terminal Giwangan lewat jam 9 malam, berhenti sebentar di terminal Tirtonadi (Solo), nyampe di terminal Jombang sekitar jam setengah 4. oh ya, tarif yang harus aku bayar adalah 30 ribu (dari Giwangan ke Jombang).

nah dalam perjalanan sekitar 6 jam-an inilah aku mencicipi pengalaman yang cukup menegangkan. dulu aku pikir perilaku sopir-sopir jalur sumatera tuh udah cukup gila... aku kira kalo yang yang nyetir orang jawa akan jadi lebih waras, ternyata aku salah :D sopir-sopir trayek menengah ini ternyata sama atau malah lebih gila (meskipun kondektur dan sopirnya cukup ramah dengan penumpang). bahkan gak ada tuh moto "sesama bus ... dilarang saling mendahului." pokoknya harus nyampe duluan dan menangguk penumpang di jalan sebanyak mungkin, dalam perjalanan ini beberapa kali aku mengalami sesama Mira saling mendahului dan rada balapan.

soal kecepatan aku gak bisa komentar, aku gak bisa liat angka spedometer-nya tapi rasanya pada beberapa etape bus berlari sangat kencang. parahnya adalah perpaduan antara kecepatan tinggi dan menyalip antrian kendaraan dari arah jalur kanan (yang berseberangan arah)! pada beberapa ruas jalan, khususnya perlintasan kereta api (KA), biasanya kendaraan mengular cukup panjang... nah sang kusir yang setia nih gak sabar, langsung aja ambil kanan dan ngebut padahal jalur kiri sudah penuh dan rapat. bayangkan bila ada kendaraan dari arah yang berlawanan!

yang paling parah adalah menerobos perlintasan KA!!! ini kejadian nyata lho yang aku alami. dari kejauhan sudah terdengar sayup lagu perlintasan KA yang akan ditutup, bukannya melambat bus malah melaju makin kencang. semakin mendekat perlintasan, aku melihat pintu perlintasan sudah mulai menurun, tapi pak kusir gak peduli. bus tetap menerobos! dan aku melihat lampu depan lokomotif yang menyorot sisi kiri bus kami ketika melintas rel KA, artinya KA sudah DEKAT! dan untungnya aku duduk di sisi kiri (mati duluan kayaknya kalo ketabrak KA).

sesuai UU Perkeretaapian No 23 tahun 2007, pengguna jalan mestinya berhenti dan mendahulukan KA yang lewat. karakteristik KA yang berat tidak memungkinkannya untuk berhenti mendadak. selain itu gesekan antara roda-roda KA dan rel bisa menimbulkan medan magnet, kekuatannya kadang cukup untuk menghentikan mesin kendaraan yang melintas rel. tentunya kita sering mendengar cerita mobil yang mogok di perlintasan dan (sebagian bernasib naas) tertabrak KA.

meskipun cukup menegangkan... tapi aku gak kapok naik bus :D kadang-kadang emang gak ada pilihan lain. tapi kayaknya untuk saat ini, menurutku yang paling aman adalah mengunakan layanan KA. mudah-mudahan aja para pengguna jalan di negara kita ini bisa lebih disiplin sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan.

hikmah dari perjalanan menggunakan layanan bus adalah kita punya kesempatan untuk berinteraksi dengan penumpang lain yang kadang-kadang bisa memberi banyak informasi berharga, apalagi para pengguna rutin jalur tersebut. jangan sungkan juga untuk bertanya kepada kondektur dan minta tolong diingatkan bila bus sudah mendekati tempat di mana kita harus turun. hikmah lain dari perjalanan menggunakan bus Mira ini adalah bonus pemandangan indah pada rute Jombang - Malang yang melintasi Batu. ceritanya menyusul ya! :D

20 Mei 2012

sebuah kembara

akhirnya misi kembali ke jogja dan malang-melintang di malang berakhir :D seperti yang sudah aku bayangkan sebelumnya... menghimpun banyak informasi dan menyiapkan banyak rencana, pada akhirnya perjalanan tidak berjalan sesuai rencana :D perjalanan yang sesuai rencana menjadi terlalu mudah diprediksi dan tidak memiliki banyak potensi cerita... tapi rencana perjalanan yang lentur memiliki lebih banyak resiko, termasuk resiko finansial :D jadi gimana dong? menurutku apapun rencanya... JUST DO IT! (meminjam tag line sebuah merek terkenal)

rencana utamaku yang gagal total adalah memakai moda angkutan kereta-api, ternyata (selain berjalan kaki dan sesekali membonceng sepeda motor) bus menjadi pilihan utamaku dalam berpindah kota. tapi tak mengapa :) banyak juga pengalaman menarik yang terjadi dan tentunya pelajaran berharga. rencana lain yang tidak sepenuhnya gagal adalah total destinasi yang berkurang, akhirnya aku harus melewatkan Solo dan Surabaya (untuk saat ini terlalu ambisius untuk mengunjungi 4 kota dalam 4 hari), gak jadi deh mengunjungi House of Sampoerna. lain kali! target lain yang tidak tercapai adalah implikasi dari perubahan moda angkutan adalah biaya yang sedikit membengkak (pengalaman yang benar-benar "berharga mahal" :D).

tapi kita gak boleh merenungi kegagalan berlarut-larut! :) apalagi kalo ampe membuat semua kenikmatan dan kebahagiaan menjadi terkontaminasi. tidak ada perjalanan yang tidak menyenangkan buatku, mudah-mudahan berlaku selamanya pada semua destinasi! :) (kayak promo tiket murah :D)

pengalaman paling bernilai dalam perjalanan kali ini adalah takdir yang menemukan aku dengan orang-orang yang luar biasa. orang-orang yang baru pertama kali aku kenal. orang-orang yang mau berbagi cerita dan menjadi inspirasi. terima kasih yang spesial pada Pak Yongki yang menjadi teman ngobrol ngalor-ngidul sambil makan pagi yang kesiangan dan berlanjut dengan ngopi tubruk spesial yang nikmat di sebuah warung mungil yang cantik. waktu dan tempat kehilangan kuasa dalam membatasi kembara jiwa dan pikiran! terima kasih untuk percakapan yang penuh inspirasi.

nah itu ringkasan penuh perjalananku di libur akhir pekan yang panjang ini :) mudah-mudahan masih punya cukup hasrat untuk meneruskan cerita lebih detail dalam posting berikutnya... selamat datang kembali! :)

17 Mei 2012

secuplik rekaman perjalanan

stupa Buddha di Borobudur

gerbang Benteng Vredeburg

titik awal Jalan Malioboro dari arah Stasiun Tugu

simpang Kilometer Nol, depan Monumen Serangan Umum 1 Maret

special breakfast

aku posting tulisan ini dari Gerai Dunkin Donuts di Jalan Malioboro :)

saat ini harga special breakfast (jam 06:00 - 10:00) adalah IDR 13.900,00 dapet secangkir kopi atau teh dengan sandwich, lumayan lho! bonusnya duduk ngadem bentar sambil ngenet (ada hot spot). gerai ini ada di sisi kanan (sisi barat) jalan malioboro, rada nyempil tapi cukup terlihat kalo kita jalan kaki.

meskipun kopi dan sandwich jelas-jelas bukan sarapan khas Jogja :D

ok, ini sedikit resume perjalananku sejauh ini. aku berangkat selasa (15 mei) dari Bandung jam 18:00 nyampe Terminal Salaman (jalan raya Magelang - Jogja) rabu (16 mei) sekitar jam 04:30, nongkrong bentar nungguin matahari terbit, sekitar jam 6-an nebeng motor ke Borobudur. terus jam 10:30 berangkat dari Terminal Borobudur menuju Terminal Jombor, nyampe jam 12:00. dari Jombor naik Trans Jogja ke Malioboro, jalan-jalan bentar ampe jam 13:00 masuk Losmen Family di Jalan Dagen. hari ini (kamis, 17 mei) abis jalan-jalan dikit di Jogja, rencananya malam mo nerusin perjalanan ke Malang.

segitu dulu ya bocorannya :D mudah-mudahan sepulang dari pelesiran masih ada semangat untuk berbagi cerita di sini! :) doakan aku masih punya cukup uang ya! :D

15 Mei 2012

jalan pelesiran

ini nama salah satu jalan kecil di bandung, dulu (sekitar tahun 1998-1999) aku pernah tinggal di jalan ini (tapi masuk gang, bukan di pinggir jalannya banget :D), sekarang aku tinggal gak jauh dari jalan ini. dulu tuh  (sebelum era pasupati) ini jalan tikus utama kalo mo nembus ke cihampelas dari tamansari (dari arah unisba/unpas) minus gandok (dan gak lewat itb/taman hewan) yang biasanya rada macet. uniknya jalan tembusan ini sebenernya dua jalan yang berbeda yang kebetulan nyambung, dari arah cihampelas ampe sekitar jembatan (lintas sungai cikapundung) adalah jalan pelesiran dan sisanya ampe tamansari adalah jalan kebon bibit.

entah kenapa diberi nama jalan pelesiran. tapi dalam bahasa Indonesia, pelesir berarti bersenang-senang atau berjalan-jalan untuk bersenang-senang. sementara pelesiran dapat berarti pergi berpelesir atau tempat berpelesir. mungkin karena dulu pada masa awal kuliah aku hampir tiap hari lewat jalan ini dan kemudian setelah lulus akhirnya aku juga sering lewat jalan ini untuk ke cihampelas, sekarang aku jadi jatuh cinta dengan pelesiran :D mungkin nama jalan ini sudah menyusup lama ke dalam alam-bawah-sadarku, terakumulasi selama bertahun-tahun, membuncahkan hati... lebay banget ya! :D

sebenernya aku cuma mo cerita kalo sore ini aku akan PELESIRAN dengan ransel! :) hore... hore... hore! :D setelah tertunda-tunda karena jadwal promo album baru dan syuting sinetron kejar tayang, akhirnya... aku belum akan bercerita banyak :D mudah-mudahan masih ada sisa semangat untuk menulis lepas jalan-jalan kali ini :)

selamat menikmati liburan teman! :)

13 Mei 2012

Astraphobia dan Politicophobia

Astraphobia didefinisikan sebagai ketakutan yang tidak rasional terhadap kendaraan-kendaraan produk toyota astra motor. maaf, cuma bercanda! :D Astraphobia adalah ketakutan yang tidak rasional terhadap kilat. meskipun tampaknya di dunia ini hampir tidak ada orang yang tidak takut kilat, khususnya tersambar kilat :) jadi kayaknya cukup rasional untuk memiliki ketakutan yang tidak rasional terhadap kilat yang secara rasional emang berbahaya :D

serius nih... satu kali, pada saat mengajar di sebuah sekolah dasar swasta di bandung, aku pernah melihat salah seorang anak kecil (muridku) yang takut banget dengan petir, bahkan ketika hujan yang normal (tidak begitu deras dengan petir yang jarang). meskipun pada saat itu aku sudah berusaha meredakan ketakutannya dengan menjelaskan bahwa kami aman terlindung dalam ruangan dan hujan yang turun tidak begitu deras, usaha untuk mengalihkan perhatiannya dengan bermainpun gagal. bahkan akhirnya anak tersebut mulai menangis... untungnya tidak lama kemudian hujan reda.

Pteromerhanophobia biasanya diartikan sebagai takut terbang. salah satu penyebabnya adalah ketakutan terhadap terjadinya kecelakaan yang (kemungkinan besar, sangat sering) menyebabkan kematian. ketakutan terhadap terjadinya kecelakaan ini salah satunya disebabkan oleh pemberitaan yang (biasanya) berlebihan bila terjadi kelakaan pesawat. meskipun faktanya ada lebih banyak korban tewas akibat kecelakaan mobil daripada pesawat, dan pesawat adala moda angkutan yang paling aman dibandingkan moda angkutan massal yang lain. tapi sekali lagi... siapa yang bisa menyangkal kekhawatiran akan jatuhnya pesawat yang sedang kita tumpangi.

mudah-mudahan pemberitaan yang berlebihan terhadap insiden jatuhnya pesawat Sukhoi komersil di Gunung Salak, bahkan ada yang cenderung lebay dari salah satu stasiun tv swasta kita, tidak menyebabkan lebih banyak lagi ketakutan terhadap penggunaan moda angkutan udara di Indonesia. satu lagi yang cukup menyedihkan adalah beredarnya foto-foto di dunia maya yang diklaim sebagai foto korban insiden ini (yang kemudian disangkal oleh pihak yang berwenang). buatku bukan keaslian foto yang menjadi masalah... tapi buat apa sih foto gituan disebar-sebarin, bahkan ada yang dengan bangga mengunggah foto tersebut ke akun FB-nya. apa faedah yang bisa kita peroleh dari melihat foto korban kecelakaan? (hal menyedihkan yang juga terjadi pada foto otopsi almarhumah istri seorang pesohor yang meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil).

anehnya lagi... banyak media yang ramai berspekulasi perihal penyebab kecelakaan. padahal (saat ini ditulis) kotak hitam belum ditemukan, apalagi dianalisa isinya. penyelidikan kecelakaan pesawat bukanlah hal yang sederhana. spekulasi yang beredar alih-alih memberikan informasi yang akurat, malah dapat menyesatkan dan berbuah fitnah. (cuma politisi yang pantas difitnah!). gaya pemberitaan ala gosip pesohor dunia hiburan semacam ini emang bukan hal baru di negara kita. beginilah nasib bangsa yang tuhan-nya dihisap dan berukuran sembilan senti (mengutip istilah seorang penyair).

bangsa kita ini emang bangsa yang ajaib!

ada satu fobia yang menurutku sangat rasional... Politicophobia! khususnya di Indonesia saat ini, siapa yang tidak muak dengan tingkah-pola para politisi kita yang sibuk mengejar kepentingan pribadi dan kelompok jauh di atas kepentingan rakyat. dengan prasangka buruk, aku pikir saat ini satu-satunya golongan yang dapat bernafas lega saat ini (ketika banyak yang tercekat dan berduka atas tragedi Sukhoi) adalah para politisi dan partai politik, khususnya mereka yang sedang bermasalah. untuk sesaat, beberapa hari ini, publik sedikit teralihkan perhatiannya dari kasus-kasus hukum yang sedang ditangani oleh KPK. menurutku prasangka buruk terhadap politisi adalah halal, sama rasionalnya dengan Politicophobia!

Paul Ekman benar... dalam bukunya beliau menyarankan pembaca untuk berhenti sejenak dan menenangkan diri sebelum membaca bab kemarahan dalam Emotions Revealed :) kemarahan bahkan yang hanya dibayangkan emang tidak menyenangkan. jadi sampai di sini dulu curhat daring ku ini... mudah-mudahan ada manfaat!

salam

12 Mei 2012

narsis 97

barusan banget ada senpai yang komen pada salah satu fotoku di FB. foto ini diambil pada hari pertama aku (dan 12 temanku) kuliah di sebuah PTN di Bandung (meskipun 1 orang teman tidak turut difoto karena udah pulang duluan). piranti yang digunakan masih sangat primitif untuk standar pemotretan saat ini :D hasilnya pun cuma dicetak "apa adanya" tanpa sentuhan rekayasa perangkat lunak canggih. foto ini berhasil diselamatkan setelah dipindai dan diunggah ke akun FB temanku. alhamdulillah :)

secara fisik foto ini mungkin tidak memenuhi kriteria gambar pemenang pulitzer :D pencahayaan, komposisi, dan harmonisasi warna yang buruk :D tapi konteks dan ekspresinya sangat ... sangat "sesuatu" banget buat kami sekelas :) sangat berarti buat kami. sayangnya aku gak bisa berbagi foto tersebut di sini.

sebenernya setelah foto tersebut, kami tidak juga terlalu sering foto bareng lagi. bahkan ironisnya foto ini adalah foto pertama dan yang paling lengkap isinya dibandingkan dengan foto-foto bersama berikutnya :D. mungkin kalo saat itu kami udah pada punya kamera dijital atau smart-phone, pastinya akan ada lebih banyak lagi foto-foto yang kami ambil pada masa labil nan galau tersebut. apa yang bisa kita harapkan dari tahun 97? :D

 curhat yang cukup panjang :D gak kerasa saat ini sudah hampir 15 tahun sejak foto tersebut diambil.
pesannya sederhana aja... jangan malu-malu untuk narsis deh :D belasan atau bahkan puluhan tahun kemudian, kita akan tertawa bersama mengenangnya! :) (termasuk mengenang mereka yang sudah mengahului kita)

11 Mei 2012

setia band

SETIA Band adalah nama kelompok musik baru pecahan dari ST12. pasca bubarnya ST12, charly dan pepeng membentuk kelompok musik baru yang diberi nama Setia Band. mungkin nama ini diharapkan akan membuat para personilnya lebih setia dan loyal kepada band-nya :) jadi gak gampang bubar gitu. gak tau tuh gimana kabarnya pepep (personil lain dari ST12), mungkin bakal bikin band baru juga SET14 Band :D. tapi gak bisa pep, ternyata nama SET14 Band sudah dipakai oleh band lain asal Lampung sejak 2010! wah, Lampung emang produktif ya! ga kalah ama Bandung. mudah-mudahan bisa menyusul kesuksesan para seniornya seperti KANGEN Band atau HIJAU DAUN.

ok paragraf pertama tadi tidak ada hubungannya dengan yang tulisan yang mo aku sampaikan :D

menurutku, aku bukan laki-laki yang setia, meskipun belum pernah keluar dari dan atau membubarkan sebuah kelompok musik tertentu yang pernah eksis. menilik perjalanan hidupku dari kecil, tidak banyak hal yang mengindikasikan bahwa aku pernah setia kepada satu hal dalam jangka waktu yang cukup lama.

membaca boleh jadi hobi yang paling setia aku jalani sejak kecil ampe sekarang (dan seterusnya, mudah-mudahan). membaca ini bukan cuma membaca judul film atau nama toko dan jalan lho :D. dengan cukup percaya diri, aku boleh jadi termasuk pembaca yang serius. aku juga pembaca yang kritis, khususnya soal harga bahan bacaan :D. aku setuju dengan slogan salah satu toko buku besar "sebuah kamar tanpa buku, laksana sebuah tubuh tanpa jiwa," meskipun untuk kamarku yang sempit lebih tepatnya adalah "sebuah kamar tanpau buku laksana sebuah kamar tanpa debu." :D tapi sepertinya membaca tidak bisa masuk sebagai kategori hobi juga, mungkin lebih tepat sebagai "kebutuhan hidup." kita kan gak bisa bilang hobi makan, minum, dan tidur? jadi membaca dicoret dari daftar "setia."

aku gak punya sesuatu (banget) yang setia menemani kemana pun aku pergi. aku juga gak begitu setia kepada merek pembersih muka, sabun, shampoo, parfum atau sepatu tertentu. tapi aku punya merek alat cukur favorit yang emang sudah kubuktikan punya kualitas wahid, meskipun harganya juga hampir selangit. sejak pertama kali mandiri bercukur (kumis-jenggot dan kemudian rambut) a.k.a usia akil balig, meskipun sempat beberapa kali mencoba merek lain, sampe sekarang aku masih memakai produk dari merek yang sama (tentu saja dengan varian produk sesuai perkembangan). mungkin merek alat cukur ini bisa jadi masuk dalam daftar "setia"-ku.

entah mengapa, aku gak begitu tertarik dengan isu kemelekatan atau keterikatan pada sesuatu. mungkin ini juga salah satu alasan kenapa aku gak bisa setia dengan pasangan (alesan! :D). mungkin pembaca cukup sering mendengar ungkapan bahwa "orang yang tidak pernah memiliki tidak akan pernah kehilangan" atau ungkapan lain sejenis. kemelekatan atau keterikatan yang berlebihan pada sesuatu (barang atau jasa) dapat membuat kita sangat sedih ketika harus kehilangan barang tersebut atau tidak bisa lagi melakukan suatu kegiatan. kadang-kadang juga hal tersebut dapat mendorong manusia untuk melakukan hal-hal yang gak rasional bahkan cenderung konyol. misalnya, ulah para remaja labil yang tidak kebagian tiket konser atau perilaku anarkis gerombolan dewasa yang kuat otot tapi lemah otak.

pada usia remaja-dini aku pernah mengalami suatu peristiwa yang banyak mengubah cara pandangku dalam menilai seseorang. ceritanya begini, aku dan beberapa orang temanku mengalami tindak kekerasan di jalan oleh beberapa orang preman. nah, teman-temanku ini, yang aku anggap teman dekat saat itu, menceritakan pengalaman buruk kami ini dalam versi yang lebih heroik (sejatinya kami dibuat tidak berkutik oleh para preman). tidak cukup dengan menyombongkan diri mereka, sialnya aku kebagian peran "pengecut" dalam cerita versi mereka ini. meskipun aku masih berteman (sampai saat ini) dengan mereka, kejadian ini sangat membekas di dalam hati, meskipun juga ini bukan satu-satunya pengalaman "dikhianati."

mungkin, karena "konflik" ini tidak pernah diselesaikan secara baik selama bertahun-tahun, peristiwa tersebut baik secara sadar maupun tidak sadar sudah menjadi kerangka acuanku dalam menilai manusia lain. entah mengapa, aku jadi merasakan pola-pengkhianatan yang menghasilkan penderitaan yang serupa pada tahap-tahap perkembanganku selanjutnya. mungkin aja ini ada hubungannya dengan perilaku tidak-setia-ku. tapi mungkin juga tidak :D ...aku cuma lebay melalukan analisa diri, seperti biasa :D

wah... entah apa hubungan antara judul dan semua paragraf dalam tulisan kali ini :D tapi cukup lega rasanya bisa sedikit berbagi di sini. terima kasih buat yang sudah membaca sampai kalimat terakhir ini! :)

10 Mei 2012

empati

penelitian tim University of California mengungkapkan keber-agama-an secara simbolis membuat seseorang kurang empati terhadap sesama.

tepat sekali rasanya bila Sankara Saranam dalam God Without Religion menyarankan kita untuk "beribadah dengan bertanya." pun sewajarnya bila ada semakin banyak orang yang kecewa dengan institusi agama dan memutuskan untuk menjadi lebih sekular, atau lebih mendekatkan diri ke Tuhan (daripada agama), atau malah semakin kuat tekadnya untuk menjadi atheis, atau semakin yakin dengan ke-atheis-annya. meskipun demikian, aku percaya masih ada juga umat yang melaksanakan ajaran agamanya secara substantif, tidak secara simbolis belaka.

dahulu juga aku pernah membaca sebuah hasil penelitian yang cukup menghebohkan bahwa ada korelasi positif antara tingkat kecerdasan dan toleransi. (maaf aku lupa sumbernya). meskipun hasil penelitian ini menuai banyak kritik, aku sendiri cenderung berada di sisi pro. pengalaman subyektifku membuktikan konsistensi hasil penelitian tersebut, meskipun tidak bisa dipungkiri aku juga pernah berinteraksi dengan orang-orang yang "sederhana" tetapi malah memiliki sikap toleransi yang tinggi.

secara omong-kosong-dunia-maya, bila kita menggabungkan kedua hasil penelitian ini (karena menurutku empati menyuburkan toleransi)... maka kita akan mendapatkan populasi orang-orang beragama dengan tingkat kecerdasan yang rendah adalah populasi yang berbahaya! tidak usah jauh-jauh melihat di negeri orang... dalam tayangan-tayangan berita di stasiun tv lokal, kita akan sering menyaksikan aksi populasi ini.

mungkin emang benar kalo seks dan kelamin sudah terlalu lama dan dalam ditekan olah agama dan penguasa. lho apa hubungannya? :D

seperi yang aku tulis juga beberapa menit yang lalu dalam posting sebelum ini. aku (dan sebagian rekan-rekanku) berharap bahwa empati dapat ditumbuh-kembangkan melalui olah-gerak yang kami lakoni. ternyata tidak semudah itu. secara teoretis emang sangat memungkinkan, tetapi kenyataannya tidak mudah untuk diwujudkan. meskipun dengan berat hati, aku harus mengakui bahwa aku tidak melihat ada banyak empati yang tumbuh dan berkembang sebagai hasil latihan fisik selama berpuluh tahun. mungkin sama seperti salah satu hasil penelitian di atas, kami hanya berlatih secara fisik dan simbolis.

sudah malam... tidur dulu ya! :)

09 Mei 2012

4i (baca: empati :D)

4i, mungkin ini "empati" dalam gaya tulis alay :D meskipun, kalo gak salah "angka" harus ditulis dalam "huruf" bila mengawali kalimat... bahasan yang gak penting :D aku gak yakin ada manusia labil yang sempat mikirin "empati" meskipun sebenernya dia membutuhkannya :)

paragraf kedua ini juga bisa diabaikan :D aku cuma mo ngingetin berulang-ulang, lagi dan lagi, kalo aku bukan ahli atau profesional dalam bidang apapun, jadi tulisan ini murni pendapat profesional seorang pengangguran-sejati! :)

beberapa hari yang lalu aku sempat berdiskusi singkat soal empati dengan seorang teman (yang bener-bener lulusan fakultas psikologi), mungkin lebih tepatnya aku bertanya dia yang menjawab :D aku baru nyadar kalo ternyata empati itu membutuhkan upaya. selama ini aku pikir empati itu semacam perangkat lunak yang kita miliki dan secara otomatis akan bekerja ketika kita menghadapi suatu situasi yang relevan. ternyata tidak seperti itu, kita harus berupaya untuk menampakkan empati.

perbincangan tersebut berawal dari penelitian sederhana yang temanku lakukan beberapa tahun yang lalu. singkatnya... menurutku (dengan rendah hati) penelitian temanku ini memiliki beberapa kelemahan dalam metode pengumpulan datanya. (beuh... padahal kuliah metode penelitian sosial aja aku lulus dengan ala kadarnya :D). kelemahan-kelemahan ini sebenernya sudah aku sadari cukup lama, tetapi memerlukan waktu beberapa tahun pula untuk menyampaikannya secara sopan dan lebih ilmiah :D

singkatnya... kesimpulan dari penelitian temanku tersebut sempat "mengguncangkan" dunia persilatan di bandung (paling tidak pada kalangan terbatas di dunia maya). karena, ternyata apa yang selama ini jadi "bahan dagangan" kami ternyata cuma "pepesan kosong" :D meskipun dengan embel-embel "penelitian ini jauh dari sempurna dan memerlukan penelitian yang lebih mendalam/lanjut." apa yang lebih menyakitkan daripada "KENYATAAN"? :)

aku pribadi adalah salah seorang yang kecewa dengan hasilnya, tetapi berusaha bersikap dewasa dengan diam saja dan berpikir (maklum lemot :D) ... setelah banyak minum kopi dan tidur siang yang lama, akhirnya beberapa tahun kemudian aku menyampaikan nota keberatan-ku dengan argumentasi yang pseudo-ilmiah disertai saran-saran yang mudah-mudahan konstruktif :D alhamdulillah, meskipun tidak sepenuhnya diterima, sepertinya kritik dan masukan dariku cukup dapat diterima.

uhm.. sebenernya bukan ini tulisan yang tadinya aku rencanakan diketik :D sudahlah... terusin bacanya deh abis ini.

08 Mei 2012

puasa daring

lebih dari sebulan tidak mengunjungi dunia maya... alhamdulillah ada beberapa pesan yang telat terbaca :D alhamdulillah saya bukan pesohor yang banyak penggemar, saya juga belum diberi kesempatan untuk bekerja secara daring, uhm pokoknya mah ternyata saya tidak kehilangan banyak dengan mematikan modem selama lebih dari satu bulan :D

kalo ada satu hal yang paling saya syukuri adalah saya berhasil memperbaiki pola tidur yang berantakan. efek samping lainnya yang juga sangat saya syukuri adalah saya berhasil membaca lebih banyak buku dalam sebulan ini :) dua hal ini: tidur dan membaca, adalah dua kenikmatan hidup yang sangat berarti buat saya.

saya bukan orang yang rajin :D sayangnya. saya adalah pemalas kelas wahid! :) untuk menjaga kesehatan tubuh yang prima, saya butuh tidur yang cukup dan baik. jangan salah, seorang pemalas yang banyak guling-guling di kasur atau santai-santai di depan tv sambil nonton gosip tuh gak masuk kategori istirahat yang sehat lho! bermalas-malasan itu melelahkan! percaya deh. makanya saya butuh istirahat yang cukup. istirahat yang baik juga bagus untuk otak kita.

nah meskipun jarang digunakan untuk bekerja keras :D otak saya juga butuh istirahat dan nutrisi yang sehat. alhamdulillah mematikan modem cukup membuat saya mati gaya di kamar. ilang nafsu buat nonton film. nonton bokep, bosan! gak bisa juga belajar anatomi tubuh pacar (belum punya :D). dengan uang pas-pasan ternyata saya punya cukup banyak tabungan buku yang menjadi perangkap debu dan pengganjal kaki meja :D. jadilah saya mulai menyicil hutang baca saya yang bunganya sudah berbunga-bunga entah berapa ribu lembar.

baru ngetik bentar udah pusing nih liat monitor... kamseupay banget deh, kalo pake istilah gawul saat ini. langsung aja ya kita sudahi... :D

jadi... buat teman-teman yang mo nyobain puasa yang sama, cobain deh! sapa tau bisa dapet manfaat yang sama, atau malah lebih baik! :) atau malah dimarahin bos karena gak pernah ngecek surel :D ... jadi hati-hati juga puasanya, sesuai kebutuhan deh! :D

salam.