30 Juni 2012

tau gak: karyawan RIM dan Iphone/Android

RIM cukup lama mendominasi pasar smartphone global, kala itu layanan BlackBerry Messenger menjadi andalan. RIM memberi kebebasan kepada karyawannya untuk membawa perangkan sendiri (Bring Your Own Device-BYOD) yang menjadi tren di kalangan korporat.

Hal ini membuat banyak karyawannya menggunakan iPhone dan Android untuk bekerja, mereka tidak mengandalkan BlackBerry yang dibuat oleh perusahaan mereka sendiri. (kompas)

karena konon RIM merugi per 3 Maret (kuartal IV tahun fiskal RIM) sebesar 125 juta dollar AS (sekitar Rp 1,14 triliun), pun selama satu tahun terakhir saham RIM sudah anjlok hingga 80 persen... setelah melakukan PHK sebanyak 2.000 karyawan pada Juli tahun 2011 lalu, maka tahun ini pun RIM akan merencanakan perampingan.
kayaknya karyawan yang gak pake BB bakal dipecat duluan :D
kenapa ya mereka gak mau pake BB?

29 Juni 2012

rekomendasi: sedikit oleh-oleh dari cerbon

hotel famili: buat pelancong kere, bolang, numpang tidur doang, ngetrip irit, backpacking, apapun judulnya... pokoknya yang nyari kasur murah (dan gak keberatan dengan yang murahan) dan kenyamanan bukan prioritas, hotel (?) famili adalah tempat yang pas buat kamu yang nyasar di Kota Cirebon! :) Hotel Famili terletak di Jalan Siliwangi No. 66 nomor telepon (0231) 207935.
nilai plus: tarif hotel super murah di Kota Cirebon, mulai 30 ribu (muat 1 orang, kamar mandi luar) paling mahal 70 ribu (cukup besar muat sekitar 3 orang, kamar mandi dalam). lokasi strategis, tetangga sebelah Stasiun Kejaksan, dekat banget dengan Pusat Kota Cirebon, tempat makan juga banyak pilihan (ada nasi soto dua ribu lima ratus, ada juga kafe dan resto mewah), dilalui cukup banyak angkot, bangunan dan perabotan retro-klasik (entah kapan terakhir dipugar, mungkin belum pernah :D)... bonus lain kalo kamu beruntung kayak aku, kamu bisa nemu mayat kecoak di bawah meja/kasur. biaya kamar tidak termasuk jasa pijat plus-plus ibu-ibu menor! :D
nilai minus: gak ada tuh, cuma nyari tempat tidur doang kan? :D

buat yang nyalinya lebih kecil tapi kantungnya lebih longgar :D maaf cuma becanda! :D sepanjang Jalan Siliwangi Kota Cirebon ini ada banyak juga hotel yang murah meriah (tarif kamar masih ada yang dibawah 100 ribu per malam dan lebih bagus dari Famili :D), bisa nyobain: Hotel Cordova (0231 204677), Hotel Slamet (0231 203296), Hotel Priangan (0231 202929). semuanya masih dalam jangkauan jalan kaki dari Stasiun Kejaksan.

angkot biru muda-tiga nama: angkot di Kota Cirebon semuanya berwarna biru muda, ada tiga identitas angkot di sini, pertama dengan kode huruf-angka, kedua mencantumkan rute yang dilewati, dan ketiga dengan inisial rute. maksudnya gini: angkot "04" a.k.a "Gunung Sari - Plered" a.k.a "GP" ngerti kan? ketiga nama ini merujuk pada angkot dengan rute yang sama :). kalo mo ngirit, karena Kota Cirebon tidak terlalu luas menurutku kemana-mana naik angkot plus jalan kaki aja cukup kok (bonus terik mentari :D). bingung ngapalin kode angkot, gak tau naik angkot apa, jangan malu-malu bertanya di pinggir jalan :). kemaren sih ongkos angkot paling mahal dua ribu lima ratus saja (mending siapin uang pas kalo tongkrongan kamu kayak turis atau siapin mental pas dapet kembalian :D)
tips lain adalah hampir semua angkot akan melintasi Gerage Mall, jadi kayaknya tempat ini cukup nyaman untuk dijadikan patokan dan cukup aman untuk berganti angkot di sini sambil nanya ke satpam mall :) good luck!

tempat kebugaran puas-lemas: nah kalo yang ini aku cuma diceritain ama temen... sumpah! :D ada fenomena menarik seputar menjamurnya tempat kebugaran di sekitar daerah Geronggongan. daerah ini kayaknya terletak rada tinggi daripada pusat kota (mirip dengan Lembang buat Kota Bandung atau Batu bagi Kota Malang), jadi udaranya rada lebih adem, emang kondusif banget buat olahraga. tapi kok tempat olah raga jauh banget dari pusat kota? dari luar kok keliatannya sepi banget? kok banyak kamar yang berjajar di belakang ya? kenapa ayam berkokok? :D kalo pengen tau jawabannya mending nyobain sendiri deh berbugar-bugar puas-lemas di daerah ini...ehm, dingin-dingin gini enaknya ngapain ya?

catatan khusus Jalan Siliwangi Kota Cirebon: nyari penginapan murah tentu aja gak jauh dari stasiun (berlaku hampir di semua kota) yang rada mahalan juga ada... sepanjang jalan ini juga banyak tempat makan dengan pilihan menu yang beragam dengan rentang harga yang bersahabat (bahkan untuk pelancong-kere), hari minggu jalan ini car-free, sepanjang jalan juga ada banyak pusat perbelanjaan, kalo gak mo repot (banyak pilihan makanan di satu tempat) ada pujasera nyaman di sebelah Hotel Priangan seberang Griya Siliwangi. kalo gak keberatan jalan kaki dan sedikit bejemur... menurutku jalan ini sangat strategis untuk dijadikan titik awal perjalanan (tempat menginap/istirahat)

selamat menikmati liburan ala cerbonan! :)

tangan kuasa dalam kelamin: kampanye kondom

"Tangan Kuasa dalam Kelamin" adalah judul buku karya Hatib Abdul Kadir, menurut beliau ada tiga kekuatan maha besar yang berusaha mengontrol dan mempengaruhi kehidupan seksual manusia demi kepentingan kekuatan itu sendiri. kekuatan tersebut adalah Negara, Agama (mungkin lebih tepatnya agama), dan Kapitalisme. buku ini sendiri secara spesifik hanya menelaah tiga minoritas seksual: homoseks (khususnya lelaki), pekerja seks (khususnya wanita), dan seks bebas di Indonesia.

aku gak punya pisau analisa yang tajam dan kredibel layaknya bung Hatib ini :) aku cuma pemikir kelas bulu dan kritikus usil :D kalo bung Hatib banyak mengutip dan menganalisa menggunakan pelbagai kitab dan teori, maka aku cukup nikmatin hasilnya aja dan menyadur alur pemikiran beliau :D

nah baru-baru ini lagi heboh (atau heboh lagi) soal kampanye kondom (khususnya kondom lelaki, setauku). secara objektif, penggunaan kondom dalam hubungan seksual dapat mengurangi resiko tertularnya beberapa penyakit (dan mencegah kehamilan tentunya :D). meskipun, ada beberapa penelitian juga yang menyatakan bahwa resiko penularan penyakit masih cukup besar meskipun sudah memakai kondom, karena beberapa vidurs ditengarai memiliki ukuran yang lebih kecil daripada pori-pori kondom. atau yang memakai kondom di jari telunjuk (masih inget lelucon kampanye kondom era orde baru? :D). hasil-hasil penelitian seputar efektivitas kondom ini bisa dicari di dunia maya (hati-hati dengan sumber yang tidak kredibel! :))

seperti yang disebutkan oleh bung Hatib... yang paling heboh emang ketiga aktor tersebut di atas. usulan kampanye kondom (yang terbaru) ini berasal dari pemerintah (melalui menkes) sebagai salah satu bagian dari paket program pencegahan HIV/AIDS. sepertinya banyak anggota legislatif (yang juga adalah bagian dari Negara) yang tidak menyetujui kampanye ini. aktor agama sudah pasti gak mau ketinggalan, bahkan boleh jadi mereka juga yang mendasari dan melatarbelakangi sikap beberapa wakil rakyat (yang munafik). kalo dari unsur Kapitalisme kayaknya adem ayem aja, yang pasti industri kondom akan meraup keuntungan yang lebih besar kalo kampanye penggunaan kondom ini sukses :)

aku pribadi sangat mendukung program kampanye kondom, khususnya kepada lapisan masyarakat berpotensi tinggi dan kalangan anak muda. pengalaman pribadi, pada masa kanak-kanak aku sempat berpikir kalo kondom itu menjijikkan dan kalo nempel di kulit gak bisa lepas lagi (padahal bentuk kondom aja aku gak tau saat itu :D). trus pada usia remaja, aku pikir kondominium tuh artinya pabrik kondom. dan harus aku akui dengan jujur, "petunjuk visual" penggunaan kondom yang pertama kali aku dapat berasal dari film biru :D butuh waktu yang cukup lama buatku untuk mendapatkan informasi yang relevan dan kredibel soal kondom ini. mudah-mudahan ini cuma pengalaman pribadiku aja yang kampungan dan norak :D. tapi aku bisa membayangkan bahwa pengalaman ini juga dialami oleh banyak remaja Indonesia lainnya.

aku setuju dengan intervensi pemerintah dalam hal pendidikan seks mulai dari usia dini (kondom hanyalah salah satu isu, bukan tema utama sebenarnya). menurutku Negara gak perlu ikut-ikutan ngurusin kelamin warganya deh! tapi emang, urusan kelamin ini gak cuma masalah lendir... banyak juga ekses lainnya, misalnya masalah kesehatan dan kesejahteraan. untuk yang berhubungan dengan kedua masalah terakhir, aku harap pemerintah dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi warganya. sehubungan dengan pelayanan masyarakat inilah aku mendukung program kampanye kondom dari kemenkes.

kalo aku amati (mudah-mudahan cukup akurat :D) tangan kuasa yang paling keras menolak kampanye ini adalah agama. alasan-alasan agama juga yang tampaknya menjadi alasan langsung maupun tidak langsung dari para anggota legislatif yang menolak atau menghambat rencana kampanye ini. anggota legislatif kita emang sangat ber-agama... korupsi pun dilakukan berjamaah! :D

banyak pihak yang menilai kampanye ini justru "berbahaya" bagi anak-anak muda. mereka berpendapat bahwa kampanye penggunaan kondom ini justru akan menyuburkan seks bebas (di luar lembaga pernikahan). beberapa juga menilai kalo kampanye ini tidak menyelesaikan masalah, lebih baik berkonsentrasi kepada pencegahan yang lebih dini (khususnya secara moral). barulah alasan terakhir, yang paling kontroversial, soal tingkat keamanan kondom sebagai alat pencegah penularan penyakit.

kalo menurutku, alasan pertama terlalu naif. pertama aku harus bilang kali aku sendiri tidak menentang atau mendukung perilaku seks bebas, karena menurutku urusan kelamin adalah urusan pribadi. faktanya di lapangan adalah perilaku seks "coba-coba" di tingkat remaja saat ini cukup tinggi. celakanya, seperti juga aku dahulu, adalah mereka tidak mendapatkan informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi dan hubungan seksual. paling celaka, sekali lagi merujuk pada pengalaman pribadi, adalah informasi yang pertama kali mereka dapat berasal dari film semi-dokumenter yang ratingnya XXX!

memberikan informasi dan mengedukasi remaja soal perilaku seks yang sehat dan bertanggungjawab adalah tugas pemerintah. karena pemerintah pulalah yang akan ketiban pulung kalo ampe ada banyak kelahiran dini yang berbahaya bagi kesehatan ibu dan calon anak, serta kelahiran tidak diinginkan yang akan menambah beban masyarakat dan negara. karena negara (melalui pemerintah) kudu ngurusin jumlah penduduk (tidak produktif) yang bakalan makin banyak. termasuk penyebaran penyakit menular seksual. sedikit banyak pemerintah harus mengeluarkan anggaran ekstra untuk pelayanan kesehatan gratis.

soal pencegahan moral (yang lebih dini) aku setuju, tetapi ini gak berarti kita tidak memerlukan senjata kampanye yang lain. kenapa tidak semua program ini bekerja secara simultan dan bersinergi. mungkin dengan lebih selektif memilih target kampanye, artinya program yang dipilih akan disesuaikan dengan karakter target. aku percaya kalo meskipun memiliki pengetahuan yang cukup memadai soal kondom, tidak lantas membuat para target kampanye jadi pengen nyobain :D.

kalo soal alasan medis, aku gak bisa komentar :D. aku gak tau apakah kondom itu 100% aman dan mampu mencegah penularan penyakit menular seksual. yang aku tau, meskipun mungkin tidak 100% aman, penggunaan kondom paling tidak bisa mengurangi resiko kehamilan (tidak diinginkan) dan menurunkan resiko penularan penyakit menular seksual... dibandingkan gak pake kondom! sama seperti dengan hebohnya soal kehalalan imunisasi. terserah apa pendapat mereka yang kontra, yang pasti progran imunisasi pemerintah sudah berhasil membuat lebih banyak bayi Indonesia menjadi lebih sehat.

soal tangan-tangan pemilik modal menurutku ini malah bagus buat negara kita. yang aku tau kemenkes tuh ngeborong kondom buatan anak negeri... jadi ya uangnya gak lari kemana-mana. pabrik kondom kan lumayan juga kontribusinya dalam menyerap pengangguran. mudah-mudahan aja mutu kondomnya gak murahan :D tapi enggaklah, aku percaya kalo cuma bikin kondom (yang bermutu sekalipun) orang kita pasti bisa! :) jadi kesimpulannya (paling enggak untuk saat ini), menurutku ada lebih banyak manfaat dari kampanye kondom kemenkes, layak untuk dilanjutkan dan didukung oleh semua pihak.

jadi mo pake kondom atau gak pake? :D apapun pilihanmu, pikirkan baik-baik dan lakukanlah dengan bertanggung-jawab! :)

dan mengutip pendapat seorang teman yang kira-kira gini bunyinya: kalo kamu gak punya solusi lain yang lebih baik dan efektif, kalo kamu belum bisa bantu apa-apa kecuali bacot doang, mending diem aja dan gak usah ngritik!

curhat: kebodohan berdosa

karena menurutku kebodohan adalah sebuah dosa besar... dengan sedih, harus aku akui kalo aku adalah pendosa besar.

28 Juni 2012

the new amys

ini adalah salah satu julukan yang diberikan kepada Duffy, Adele, dan Gabriella Cilmi... mereka bertiga dibanding-bandingkan dengan Amy Winehouse. aku suka Amy Winehouse, sangat berkarakter menurutku. aku suka dengan penyanyi yang berani mengeksplorasi suaranya yang unik, menyanyikan lirik-lirik yang tidak picisan dan pilihan genre yang tidak biasa. aku juga sangat menghormati "pilihan" Amy untuk meninggalkan dunia pada usia yang masih cukup muda, 28 tahun.

aku suka Duffy, kalo Adele menurutku terlalu populer :D aku bosan denger lagu dia ada dimana-mana, dan terus terang aku gak tau Gabriella Cilmi (ntar aku cari tau). sebenernya ada satu lagi penyanyi wanita yang sebaya dengan Adele, yaitu Joss Stone. sayangnya aku udah gak bisa ngikutin lagi perkembangan lagu-lagu kontemporer dewasa, jadi terus terang aku gak tau kabar mbak Joss Stone ini. penyanyi soul jaman sekarang udah banyak juga yang kulitnya putih dan matanya biru, orang Inggris juga bisa nge-soul lho :D

aku hanya suka mendengarkan musik... tapi gak gitu ngerti musik apalagi memainkan musik :D jadi jangan terlalu masukin ati isi tulisan ini ya! :)

jadi jelang tengah malam yang galau ini... mari mendengarkan curahan hati dari Duffy! :)

Ooh Save
I said Save me
From this misery
Love is killing me
Please save me
("Breaking My Own Heart")
 

25 Juni 2012

arrrggghhhhh....

hari ini lupa bawa kunci dojo... lupa bawa stnk!
makin tua kayaknya....

24 Juni 2012

Cirebon, hari terakhir... lanjutan :)

abis jalan kaki sambil mandi sinar matahari Cirebon yang sedikit di atas hangat :D perut jadi sedikit ringan, lumayan! :) siap untuk makan siang! kali ini aku gak sendirian, aku akan ditemani Andi, temenku yang tinggal di Cirebon.

dari Gerage Mall, kami langsung meluncur menuju arah keluar kota. kami mo makan siang di Jalan Raya Batembat a.k.a Jalan Raya Tengah Tani di Plered. target kami adalah RM. H. Apud, mo makan empal asem di sini. empal asem ini berbeda dengan empal gentong, karena kuahnya bening dan tanpa santan, ada rasa asem dikit (halus banget). jenis daging yang digunakan juga gak sekomplit empal gentong. secara teoretis (sedikit) lebih sehat jadinya :D. harga seporsinya dengan nasi adalah tiga belas ribu rupiah, rata-rata segitu kayaknya di tempat lain juga.

gak jauh dari RM H. Apud sebenernya ada juga tempat makan yang populer, namanya Amarta. temenku bilang, empal asemnya enak juga, tapi sate kambingnya kurang lembut. jadi sate kambing di RM H. Apud lebih enak, katanya sih :D aku gak bisa ngebandingin (karena gak makan di Amarta), tapi sate kambing di RM. H Apud emang lembut banget... top deh! padahal kalo dilihat di luar (ada yang lagi motong-motong daging kambing) dagingnya tuh diolah dari mentah lho. tapi mungkin ada aja trik pengolahan lain yang tidak terlihat di dapur, atau emang ada bagian daging kambing yang lebih lunak, entahlah.

abis makan siang... perjalanan kami lanjutkan ke Jalan Trusmi untuk liat-liat batik. di sepanjang jalan ini ada banyak banget toko batik, mirip kayak Cihampelas atau Cibaduyut di Bandung, tapi jalan dan toko-tokonya lebih kecil. pertama kami liat-liat batik di salah satu toko kecil, tapi pilihannya kurang banyak. jadi akhirnya kami memilih untuk mengunjungi Pusat Grosir Batik Trusmi (Jl. Trusmi no. 129). bangunannya paling besar dengan penataan toko yang modern serta parkir yang cukup luas. di sekitarnya juga ada banyak kios tempat jajan-makan.

Pusat Grosir Batik Trusmi ini mirip dengan Krisna di Bali atau Mirota di Jogja. lebih kecil daripada Krisna (cabang Sunset Road Kuta) tapi lebih nyaman daripada Mirota (yang di Malioboro). buat pelancong yang gak mau repot, tempat kayak gini sangat membantu :) cukup belanja di satu tempat. tadinya aku gak niat belanja apa-apa, tapi karena udah di sini kenapa gak cari kaos batik :D dan temenku Andi akhirnya menunjukkan sisi ibu-ibunya dengan kalap belanja batik :D ...tapi dengan baiknya juga karena aku cuma beli satu kaos, dia masukin sekalian ke keranjang belanjanya! thanks bro! eh mam!

oke masih ada satu lagi target kuliner yang belum tercapai... sega lengko. nah kebetulan banget ada tempat jualan sega lengko yang direkomendasikan terletak tidak jauh dari Perempatan Plered. jadi kalo kita dari arah kota Cirebon menuju Bandung kita akan melewati Perempatan Plered, belok kanan adalah Jalan Trusmi (sentra batik) nah kalo belok kiri adalah Jalan Fatahilah. hanya beberapa meter dari Perempatan Plered ini, tepatnya di Jalan Fatahilah ada Sega Lengko Bi Sum.

tempat makan ini sederhana banget... hampir tidak meyakinkan. sega lengko tuh intinya adalah nasi dengan taburan bumbu kacang, sayuran daun kucai, irisan tahu-tempe, dan mentimun serta kecap dan bawang goreng. harganya sangat mengejutkan... seporsi sega lengko dengan es teh manis hanya rp. 7.500,00 saja. sederhana ya? rasanya juga sederhana :) meskipun sederhana ini pengalaman yang sangat menyenangkan buatku. buatku bisa mencicipi makanan khas suatu daerah sesederhana apapun adalah sebuah kenikmatan tersendiri :). sebenernya ada juga pilihan menu pelengkap makan sega lengko ini, jadi rasanya gak polos-polos banget :D tapi cukuplah yang orijinal dulu untuk saat ini... lain kali lagi ya! :)

Sega Lengko Bi Sum ini mengakhiri petualangan kulinerku di Cirebon :) ...secara teoretis aku udah sekitar 24 jam bertualang lidah di sini. seperti yang aku bilang, juaranya untuk saat ini buatku adalah Sega Jamblang Mang Dul! :) tempat makan yang cukup nyaman, banyak pilihan lauk-pauk yang nikmat, dan harganya juga wajar banget. laen kali ke Cirebon aku akan bertualang lidah yang lebih ganas dan liar! :D

abis makan sega lengko, sebelum pulang ke Bandung, aku mampir dulu ke rumah teman baikku Andi di daerah Kedawung. temanku ini dan keluarganya sangat baik dan ramah. kami ngobrol-ngobrol ringan tentang banyak hal dan banyak tertawa tentunya! :D hidup ini kan menyenangkan. setelah numpang mandi dan shalat, aku pamit dan dengan setengah terpaksa harus kembali ke dunia nyata... Bandung.

Wong Prabumulih - Cirebon

aku mo ngenalin salah satu teman SMA yang jadi lebih akrab justru setelah kita sama-sama merantau :D ...namanya Andi (blognya Ndob Story). aku gak tega untuk beri komentar buruk yang lebih banyak, silahkan baca sendiri blognya beliau ini untuk mengenali keunikannya :)

saat ini Bang Andi sudah menikah dan dikaruniai dua anak yang untungnya gak mirip dengan bapaknya :D, alhamdulillah beliau ini berhasil menipu seorang perempuan cantik bernama Gema untuk dijadikan istri. saat ini mereka tinggal di Cirebon. semoga keluarga kecil ini selalu rukun dan bahagia selamanya! Amin! :)

meskipun tampangnya standar banget, Andi ini baik banget lho. (kombinasi antara cacian dan pujian yang sempurna :D). nah salah satu alasan kenapa aku memilih Cirebon sebagai destinasi Juni adalah beliau ini. dan atas keramahan dan kebaikan beliau juga, aku bisa menikmati jalan-jalan Cerbonan dengan nyaman :) terima kasih Andi! best friend indeed! :)


keterangan gambar:
maaf anda salah tebak! Andi bukan "orang" yang sedang minum Mizone... itu orang utan penghuni Bonbin Bandung. temen baikku Andi adalah pria dewasa (memakai kaos lengan panjang merah dan celana pendek biru) yang sedang memangku anaknya sambil menggerayangi dada orang utan. gak nyangka ya Andi, sesuatu banget deh! :D

Cirebon, hari terakhir

panasnya Cirebon ini hampir sama dengan kampung halamanku di Prabumulih. bangun pagi kaosku basah :D padahal semalem tidurnya gak pake selimut. gak banyak buang waktu, aku langsung mandi dan siap-siap mo jalan kaki pagi. ehm, makan apa ya? :D

sebagai pemanasan aku sarapan bubur ayam yang gerobaknya nongkrong di sekitar kaki lima lapangan Islamic Center Cirebon sisi Jalan Siliwangi. foto bubur ayamnya sangat meyakinkan, tapi ternyata penampakan aslinya gak serame fotonya :D. meskipun isinya tidak sebanyak yang tertera di foto, tapi rasa bubur ayamnya enak lho :) porsinya tidak begitu besar tapi cukuplah buat pemanasan perutku :D harganya enam ribu rupiah per porsi, kalo mo nambah "sate" per tusuknya dua ribu saja. sate ini isinya macem-macem, ada ampela, ati, telur puyuh, dan usus ayam.

karena masih rada pagi, aku terusin jalan-jalan kakiku masih menyusuri Jalan Siliwangi. kemaren malam aku inget ada gerai DUnkin' Donut di depan Griya Siliwangi, aku pikir aku bisa ngopi dulu sambil manfaatin hot spot-nya. ternyata di gerai ni tidak menyediakan menu sarapan yang aku inginkan, meskipun lebih mahal, aku akhirnya membeli paket donat + kopi item. aku sengaja duduk dekat jendela terluar, jadi bisa menikmati sinar matahari pagi sambil ngopi dan ngeblog :)

tidak lama... kopi hitam langsung bereaksi! pengen BAB! :D ...biasanya di kosan aku emang kayak gitu, ngopi pagi dulu baru abis tuh BAB dan mandi. sambil menahan hasrat yang bergejolak di dalam perut, aku menyusur balik jalan kaki ke arah stasiun. selesai urusan kamar mandi di penginapan, lega rasanya isi perut berkurang banyak :D. siap-siap makan berat!

penginapanku tuh sebelahan banget dengan jalan masuk ke stasiun (Jalan Stasiun Kejaksan), nah salah satu target kulinerku ada di jalan ini, Empal Gentong Mang Darma. di sepanjang jalan yang pendek ini (kayaknya cuma sekitar 100 meter) ada banyak banget pedagang makanan khas Cirebon. di dalam pagar stasiun juga masih ada yang jualan makanan, termasuk Empal Gentong Putra Mang Darma (yang konon masih berafiliasi dengan keluarga Darma juga). hasrat hati sih pengen banget bisa nyobain makan di sepanjang jalan ini :D tapi apatah daya perut dan kantong gak kuat. jadi aku cuma makan di Empal Gentong Mang Darma aja :)

tidak seperti kemaren sore, kali ini aku bener-bener makan empal dalam gentong :D gentongnya dipajang lengkap dengan api menyala dan kayu bakar di depan warung :) rasanya enak. tapi menurutku tidak terlalu istimewa. mungkin karena ekspektasi aku yang terlalu tinggi :D. harga seporsi empal gentong lengkap dengan nasi adalah tiga belas ribu rupiah. mungkin laen kali aku bakal nyobain racikan Putra Mang Darma dan Ibu Darma :)

abis makan empal gentong, aku putuskan untuk jalan-jalan santai lagi sambil nurunin isi perut :D ...temenku ngabarin kalo dia siap nemenin jalan sekitar jam sebelasan. dalam perjalanan menuju Gerage Mal, aku nemu gerobak es serut di pinggir Jalan Kartini. tulisannya Es Serut Mang Iwan dengan embel-embel Cabang Panembahan Plered. kenapa enggak? :D rasanya biasa aja sih :D tapi lumayan juga nambahin koleksi isi perut. segelas besar ditukar dengan dua lembar uang dua ribuan saja alias empat ribu rupiah.

nyampe depan Gerage Mal, aku gak jadi masuk karena teryata temenku ngabarin dia akan segera menjemput. tujuan berikutya adalah Empal Asem, Sega Lengko dan Batik Trusmi. setelah ini ya... bersambung.

misi gerage: sukses! :)

aku dah di Bandung lagi... capek tapi menyenangkan :) selalu menyenangkan kayaknya :D

misi kali ini sukses. Sega Jamblang Mang Dul, Empal Gentong Mang Darma, Sega Lengko Bi Sum, Empal Asem H. Apud, dan makanan-makanan lain sukses dicicipi dalam rentang waktu 24 jam di Cirebon :) bonusnya Maghrib di Masjid Kanoman, "kencan" di Gerongongan, liat pelabuhan malam-malam, dan beli kaos batik di Trusmi. bonus yang tidak diharapkan: akhirnya kejadian juga ditawari pijat plus plus di penginapan remang-remang :D
oya, makanan juaranya Sega Jamblang "Mang Dul" :)

besok deh aku ceritain lanjutannya... :)

oyasumi...

sedikit potret cerbon

Balai Kota Cirebon... ada udang bisa manjat gedung! :D

Islamic Center Cirebon

Empal dalam Gentong asli! :)

kapal di Pelabuhan Cirebon

23 Juni 2012

makan-makan jalan-jalan cerbonan

masih inget ceritaku di Dunkin Donut Malioboro :) (special breakfast) ...nah berdasarkan pengalaman menyenangkan ini :D sekarang aku lagi daring di Dunkin Donut Siliwangi (seberang Yogya Siliwangi) Cirebon. sayangnya di sini gak ada breakfast menu... jadi aku beli paket yang lain, donut + kopi rp. 19.900,00 (kalo special breakfast rp. 13.900,00). sekali lagi, meskipun aku gak gitu demen makan di gerai waralaba asing, tapi lumayan juga buat ngopi pagi-pagi sambil manfaatin hot spot-nya :D

ok cerita singkat keluyuran di Cirebon...

aku berangkat dari Terminal Cicaheum Bandung sekitar jam 09:00 nyampe Terminal Harjamukti Cirebon sekitar jam 16:00... lama ya? macetnya gila banget!!! untungnya aku naik Patas AC Bhinneka, jadi rada adem, oya tarifnya rp. 35.000,00 (Bandung - Cirebon). karena berangkatnya udah siang + macet... buyar deh semua rencana jalan-makan siangku.

dari Harjamukti, aku langsung naik angkot menuju Stasiun Cirebon... nah di sini masalahnya. aku tau ada dua stasiun di sini, Stasiun Kejaksan (a.k.a Stasiun Cirebon a.k.a Stasiun Siliwangi) dan Stasiun Prujakan. Stasiun Kejaksan melayani KA bisnis dan eksekutif, sedangkan Stasiun Prujakan melayani kelas ekonomi. aku tau ada dua stasiun, tapi aku lupa waktu naik angkot cuma bilang mo ke stasiun ke sopirnya. jadilah aku diantar ampe Stasiun Prujakan padahal aku mau ke Stasiun Kejaksan :D ....ya bonus jalan-jalan dikit, sapa tau lain kali melancong ke sini naik kereta ekonomi :)

kenapa ke Stasiun Kejaksan? karena biasanya ada banyak penginapan murah di sekitar stasiun, meskipun dekat dengan daerah mesum juga biasanya :D. oke, berdasarkan pencarian intensif di dunia maya, aku memutuskan untuk menginap di "Hotel" Famili, meskipun judulnya "hotel" mungkin "penginapan" lebih tepat :). pengan tau gak berapa rentang tarif menginap di sini? kelas A (kamar mandi dalam) 50-60-70 ribu saja :) kelas B (kamar mandi luar) 30-40-50 ribu saja! :D murah banget ya? tapi ya fasilitas dan kenyamanan emang sesuai harga juga :) tentu aja aku pilih yang palng mahal... kelas B 30 ribu! :D

nyampe Famili sekitar jam 17:00, abis ngecek kamar dan kamar mandi (luar) aku lansung cabut lagi... jalan-jalan sore sambil mo nyari makan. sialnya nyampe jam segini tuh tempat-tempat makan yang buka pagi biasanya udah tutup, tapi tempat makan yang buka malam biasanya baru siap-siap :D jadinya aku gak berharap banyak, siap makan apa aja dimana aja :D

terus terang aku gak ada tujuan jalan yang jelas (rencana jalan siangku buyar karena udah sore nyampe Cirebon)... jadi aku jalan aja menyusuri Jalan Siliwangi menuju Jalan Karang Getas. nyampe depan sebuah pertokoan aku liat ada banyak gerobak makanan, ya udah aku samperin aja. aku mo nyobain empal gentong (empal panci aluminium tepatnya :D), harganya 10 ribu udah plus nasi. sampe ujung Karang Getas aku belok kiri ke Jalan Winoan, nemu Pasar Kanoman. jalan-jalan dikit lagi nemu deh semacam gapura menuju Keraton Kanoman. karena udah sore aku emang gak niat mengunjungi keraton, jadi aku langsung aja menuju Masjid Kanoman sambil nunggu Maghrib tiba.

seperti yang aku bilang sebelumnya... jalan-jalan sore ini murni "kecelakaan" :D nama-nama jalan tadi baru aku kenali di TKP lho, trus aku juga gak tau kalo di ujung jalan ada keraton karena emang tidak ada petunjuk yang cukup jelas mengenai keberadaan keraton. bahkan karena gak jeli, aku ampe bablas ngelewatin gerbangnya. jadi Keraton Kanoman ini "tersembunyi" di belakan pasar, kasian ya? aku bisa rada mengenali gerbangnya karena aku inget sebuah liputan wisata ke keraton ini pada sebuah stasiun TV swasta.

abis Maghrib di Masjid Kanoman, aku menyusur balik jalan yang sama menuju Jalan Siliwangi (kembali ke arah stasiun). di simpang Pasar Kanoman (Jalan Winoan) dan Karang Getas ada sebuah Wihara yang menarik mata, namanya Wihara Pemancar Keselamatan. tapi karena udah malem, aku cuma bisa liat-liat dari gerbangnya aja.

di ujung Jalan Karang Getas ada gerobak yang menarik mata dan perut :D tulisannya Steak Jalanan, cobain ah!.... liat-liat menu, harganya emang gak mahal. paling mahal tuh Beef Burger + Soft Drink = 12ribu. ya udah aku pesan aja Beef Steak (yang ternyata dagingnya sama kayak buat yang Beef Burger :D). ternyata mas-mas yang jual ini kreatif banget lho, mereka meracik sendiri daging cincang dan saus di warung ini. jadi rasa daging dan sausnya unik, gak pasaran, meskipun aku gak bisa bilang ini bakal pas untuk semua lidah :) tapi aku sangat menghargai keaslian rasanya yang mereka ciptakan. oya Beef Steak-nya seharga 10 ribu saja.

belum kenyang bener dengan steak jalanan, aku jalan lagi menuju alun-alun di depan Islamic Center Cirebon (masih di jalur yang sama)... tadi pas lewat dari arah sebaliknya, aku liat ada banyak jajanan ringan di situ. aku beli tahu gejrot dulu, lanjut dengan es durian. dua-duanya gak gitu istimewa sih :D tapi lumayanlah buat mengisi waktu luang sambil nunggu makan malam (lho steak tadi bukan makan malam? :D). abis ngegejrot dan ngedurian... aku ngadem dulu sambil nunggu temen yang mo ngajak jalan pake sepeda motor.

lepas Isya, temenku dateng, ngobrol bentar abis tuh langsung cabut. gak ada tujuan yang baku :D kami mampir bentar di Pelabuhan Cirebon. abis tuh ngalor-ngidul dikit.... menuju daerah Geronggongan. di sini kami "pacaran" sambil makan jagung bakar dan minum es kelapa. empat jagung bakar + dua es kelapa muda ditukar dengan uang 36 ribu! mahal ya? iya, soalnya orang ke sini buat nyari tempat pacaran :D bukan buat makan jagung aja :D (lebih sial lagi karena kami berdua sama-sama laki-laki :D)

abis dari geronggongan... kami turun lagi menuju pusat kota. pas lewat dekat Gerage Mal, ternyata Warung Sega Jamblang "Mang Dul" udah buka... makan lagi? kenapa tidak! :D ajaibnya harga makanan di sini jauh lebih murah daripada di Geronggongan tadi. kami makan berdua udah dengan lauk yang melimpah, total bayar 34 ribu saja :). gak ada detail soal harga, jadi aku gak bisa ngasi tau. yang pasti aku inget kalo sambelnya bayar juga (seribu kalo gak salah) :D

oke, malam makin larut, tapi belum ngopi nih... ya udah daerah stasiun kan kalo malem banyak tempat nongkrong. nemu satu warung lesehan jual tempe mendoan dan teh poci khas tegal. pas banget nih. pesan dua kopi hitam dan satu porsi tempe mendoan (@5 ribu, jadi total 15ribu). sambil menenangkan isi perut kami ngobrol cukup lama di warung ini. ngobrol macem-macem deh... paling banyak sih ngegosipin teman-teman lama :D maklum ini temenku seangkatan waktu SMA dulu.

jelang jam 12 malam... mata udah mulai redup, perut udah gak jelas isinya macem-macem :D tujuh jam terakhir ini aku udah makan nasi + empal gentong + beef steak (porsi kecil dengan kentang) + tahu gejrot + es durian + jagung bakar + es kelapa + sega jamblang + tempe mendoan + kopi. ya lumayan kenyang... (lumayan? yang bener aja! :D banyak banget tuh!)

ya sgitu deh cerita jalan-jalan makan cirebonan hari pertama... hari ini harus lebih giat lagi nyari makanan yang lain! :D cemunguuud eaaaa kk!!!

22 Juni 2012

Tiang Gerage

Sega Jamblang

Sega Lengko

Empal Gentong

target utama akhir pekan ini :D ... jalan-jalan makan, perut didahulukan.
sisa perjalanan, biarlah kaki yang menentukan...

tau kan ini mo kemana? :) sampai ketemu, di hari minggu!...

21 Juni 2012

masalah BB

masih soal BB nih... bukan BB yang itu, tapi BB yang ini :D

seorang penyiar radio bilang, orang Bandung tuh harum-harum, karena banyak yang jual parfum isi ulang di sini. ya kalo gak mampu beli parfum yang asli di gerai parfum resmi, ini salah satu solusinya. alhamdulillah aku belum pernah beli parfum isi ulang :) pun belum pernah juga beli parfum asli yang mahal (gak mampu level berat jadinya nih :D)


aku suka dengan orang-orang yang harum, tentu saja. tapi kalo wanginya kayak mandi parfum, aku jadi males. tau kan orang-orang yang kedatangannya bisa kita deteksi-dini dari bau-bau harum yang pekat bahkan ketika orang tersebut masih di kejauhan. atau ketika orang tersebut melintas, bau harumnya masih tertingga cukup lama, ampe orang tersebut menghilang dari pandangan mata... lebay :D. tapi lebih males lagi kalo bau keringat, dan yang paling males bau keringat campur parfum murahan. entahlah, mungkin ada semacam proses kimia yang terjadi ketika keringat manusia berkolaborasi dengan jenis parfum tertentu yang ada malah melahirkan bau yang aneh, bukannya tambah wangi (biasanya jenis parfum yang murahan atau isi ulang).


soal keringat dan bau badan dalam kadar tertentu menurutku masih bisa ditoleran. sulit emang untuk menetapkan standar toleransi yang objektif, tapi berkeringat itu kan alami dan malah menyehatkan. kebayangkan kalo kita gak bisa berkeringat?! pasti menderita banget.


aku sendiri lebih suka pake parfum atau cologne yang asli tapi yang murah-murah aja :) meskipun gak tau apa bedanya, tapi kalo yang asli meskipun murah kayaknya lebih aman daripada yang mirip asli tapi murahan. tapi ya terserah juga sih... masalah pilihan aja :). soal aroma, aku suka banget dengan wangi lemon atau jeruk atau semacam itu deh. saking demennya dengan bau lemon, dulu aku pernah pake cologne yang kayaknya buat cewek deh. soalnya di kemasan tidak tercantum secara spesifik buat cewek atau cowok. baru nyadar waktu ada temen (laki-laki) yang bilang gini... bau lo kok kayak bau cewek gw ya? :D


nah berhubung aktivitas yang aku geluti saat ini sangat berpotensi banjir keringat dan memakai seragam yang berwarna putih... aku sangat mengurangi pemakaian parfum atau cologne. parfum suka jadi aneh baunya kalo nyampur dengan keringat berlebih, trus parahnya lagi suka ninggalin noda di baju putih. jadinya aku beralih ke produk penangkal BB yang lain, atau malah tidak memakai produk pengharum apapun cuma ngandelin bau sabun mandi aja :D


jadinya sekarang aku lebih sering pake "apa tuh namanya" yang dipercaya menjaga ketiak lebih kering dan baunya sangat halus malah cenderung netral. ada dua produk yang aku pake, yang mahal dari Gillette formatnya clear gel dan yang lebih murah produk Rexona bentuknya deodorant stick. sejauh ini kedua produk ini lumayan memuaskan buatku, baunya tidak menyengat dan cukup aman buat seragam latihan (meskipun tidak 100 % aman lho).


yang paling murah dan aman sebenernya emang gak usah pake produk pewangi tambahan :) ... kayaknya kalo kita cukup menjaga kebersihan tubuh dan memakai pakaian bersih, sudah cukup kok. pengalaman pribadi nih. meskipun, repotnya kalo anak kos biasanya gak bisa sering-sering ganti baju... repot nyucinya :D. kalo pake jasa pembantu, suka kurang bersih atau lembab, gak puas aja. trus kalo pake jasa cuci kiloan, baunya malah jadi aneh atau yang nyetrika suka gak hati-hati. kalo jasa laundry atau dry cleaning bermerek, kayaknya sih aman, tapi berbahaya buat kantong :D jadi curhat deh....


sebenernya gak penting banget nih posting :D ...tengah malem gini malah ngomongin BB, mending kalo mampu beli. nah lho... tapi sekali lagi, apapun baumu, jadilah dirimu sendiri! :) dan kita tetep temenan kok meskipun ...
jangan menilai orang dari baunya.

20 Juni 2012

BB & BB

kalo dulu... seingatku waktu aku masih SMP, BB tuh cuma ada satu... BB Harum Sari :D tapi sekarang ada banyak, misalnya BB Curve, BB Bold, BB Javelin, BB Torch dan lain-lain. kalo dulu orang diberi BB pasti ogah. yang punya BB juga dijauhin, temennya gak banyak. kalo sekarang mah punya BB tuh gaul. orang ampe ngantri untuk punya BB. temannya banyak, pake BBM. meskipun pemerintah sedang pusing tuh ngurusin soal subsidi BBM. kalo beli BB yang pertama gak nyampe sepuluh ribu bisa dapet satu. tapi kalo sekarang gak ada tuh BB baru yang dijual di bawah sejuta per biji. perbedaan lain, kalo dulu BB cuma dipae di daerah sekitar ketiak biasanya... kalo sekarang digunakan dengan menempel di telinga atau digenggaman tangan dengan jemari yang sibuk.

19 Juni 2012

menghemat nasi dan makan BBM bersubsidi

ada dua iklan layanan masyarakat "unyu" yang sedang gencar-gencarnya ditayangkan di hampir seluruh TV nasional. pertama iklan yang menyarankan masyarakat untuk menghemat pemakaian BBM bersubsidi, lebih baik lagi beralih ke BBM non-subsidi. berikutnya adalah menganjurkan masyarakat untuk "menghemat" konsumsi beras (= nasi) dan mencoba bahan makanan pokok alternatif. dua-duanya soal menghemat konsumsi sumber daya.

menurutku dua iklan ini justru tidak hemat biaya, memboroskan anggaran belanja negara. buat apa negara bikin iklan gak jelas kayak gini? tujuan iklan ini apa sih? penghematan subsidi? mengurangi beban impor beras? maaf ya... berikut ini adalah prasangka-prasangka burukku terhadap para birokrat dan politisi negara kita yang tercinta ini (yang tercinta negaranya ya, jangan ampe ada yang keliru baca). pertama, aku gak percaya kenaikan harga BBM dan pembatasan "paksa" konsumsinya adalah solusi utama yang cerdas. kedua, kebijakan "menggeser" konsumsi nasi nasional ke bahan makanan pokok lain cuma lip-service aja.

supaya gak dicap cuma mampu mengkritik, mo sumbang saran dikit nih... menurutku, pemerintah tuh pertama dan terutama adalah membereskan sistem pengolahan keuangan negara, oke lah mungkin sulit untuk menumpas tuntas korupsi tapi paling tidak berusaha keraslah untuk mengurangi kebocoran anggaran. aku percaya masih ada celah untuk menghemat anggaran belanja negara. penyelenggaraan pemerintah yang bersih juga bisa mengoptimalisasi penggunaan anggaran.

misalnya nih, kalo membangun atau memperbaiki jalan jangan setengah-setengah dong! setengah tahun bagus (biasanya musim kemarau), setengah tahun berikutnya udah rusak lagi (biasanya pas musim hujan). tau gak sih kalo jalan rusak (berlubang dan tergenang, misalnya) tuh adalah salah satu sumber masalah kemacetan dan kecelakaan lalu lintas? kalo jalan-jalan raya mulus dan lancar, logikanya konsumsi BBM juga akan lebih hemat.

setelah perbaikan infrastruktur, perbaiki juga sistem transportasi massal. kalo ada moda transportasi umum yang nyaman dan aman, pasti akan ada banyak orang yang berpindah ke lain hati, meninggalkan kendaraan pribadi dan naik angkutan umum. berapa banyak tuh BBM yang bisa dihemat.

masih banyak lagi solusi alternatif yang bisa diambil untuk menghemat subsidi BBM tanpa menaikkan harga dan rayuan gombal. misalnya membangun bandara dan pelabuhan yang memadai, antrean pesawat yang mendarat dan kapal yang berlabuh juga salah satu sumber pemborosan utama. dan solusi alternatif lainnya.

yang paling gombal tuh soal mengganti makanan pokok. pengalaman pribadi nih. sebagian besar rakyat Indonesia (termasuk aku) adalah "pecandu" berat nasi. terima kasih banyak kepada almarhum Bapak Pembangunan Soeharto. tapi yang lalu biarlah berlalu...

kenapa aku bilang gombal? soalnya pemerintah gak bisa menyediakan akses yang mudah terhadap makanan pokok alternatif, selain nasi. sulit banget untuk mengubah pola makan orang Indonesia yang sebagian besar baru kenyang kalo udah makan nasi... lebih sulit lagi karena akses terhadap bahan makanan alternatif juga tidak gampang. yang aku amati sumber karbohidrat (selain beras) yang gampang diakses adalah mi dan roti. tapi ini juga percuma... soalnya bahan utama makanan ini juga banyak komponen impornya. belum lagi soal isu pemakaian bahan aditif berbahaya seperti pemakaian bahan pengawet yang berlebihan atau malah bukan untuk makanan.

trus kalo gak makan nasi, gak makan mi, gak makan roti... kita mo makan apa? apa sih upaya pemerintah untuk menghadirkan bahan manakan pokok alternatif ke pasaran? banyak gak sih yang jual singkong atau jagung di sekitar kamu? kalo banyak, mudah gak mengolahnya? harganya lebih murah daripada beras gak? apa ada juga upaya pemerintah untuk mengsubsidi petani yang menanam bahan makanan pokok alternatif?

aku pribadi sudah berusaha mengkombinasikan bahan makanan pokok harianku. meskipun masih sulit untuk ninggalin nasi sepenuhnya... aku sudah berusaha membiasakan diri untuk sesekali "puasa" nasi. biasanya aku makan roti dan mi (tapi bukan mi instan ya!). sesekali diselingi oat meal. gak keberatan makan jagung, tapi repot masaknya... harganya juga lebih mahal. keripik singkong sering :D tapi singkong sebagai makanan pokok belum kayaknya. nasi campur jagung/singkong sih mau aja, tapi males bikinnya :D kalo sagu kayaknya sulit ya buatku. apalagi ya?

singkatnya... kesimpulanku adalah iklan layanan masyarakat ini sia-sia aja dibuatnya. seolah-olah masyarakat umum hanya diajak berpartisipasi dalam menghadapi masalah, tapi kalo soal bagi-bagi rejeki itu cuma buat para birokrat dan politisi aja. pemerintah mau enaknya aja, gak ada usaha lain selain "mengajak" berhemat. penghematan atau pengalihan konsumsi hanya akan jadi solusi jitu kalo pemerintah juga mampu menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif. misalnya, perbaikan infrastruktur jalan dan insentif bagi petani.

konsumsi BBM akan hemat dengan sendirinya kalo pemerintah mau berusaha memperbaiki infrastruktur jalan dan sistem transportasi. soal subsidi BBM, masih banyak pos pengeluaran yang bisa dihemat, misalnya belajan pejabat. trus kalo masyarakat harus mengganti nasi atau mengkombinasikan bahan makanan pokok, permudah dong akses terhadap bahan makanan alternatif tersebut. bantu juga para petani yang menanam bahan makanan pokok alternatif ini. jadi yang repot gak cuma kita aja nih, masyarakat kecil. anggaran buat iklan layanan masyarakat bisa dialihkan ke program-program yang lebih tepat sasaran :)

 tidak bermaksud mengeluh :D aku masih cinta Indonesia kok :) cuma mau berbagi...

18 Juni 2012

aku tak cemburu :)

sebagai penggiat-nyasar pemula, aku giat menimba ilmu dari para senpai di dunia maya. sumber utama pancuran ilmuku adalah cerita perjalanan dalam blog, khususnya blog pribadi. aku lebih suka kisah perjalanan yang diceritakan dengan gaya santai, bukan seperti berita wisata atau katalog promosi tempat wisata. kesan perjalanan terasa lebih "manusia" :)

nah setiap kali menjelajah dunia maya, pastilah aku sempatkan membaca satu-dua kisah perjalanan. biasanya setelah membaca, aku dibakar api cemburu :D aku cemburu dengan keberanian individu yang melancong ke sebuah tempat dengan modal duit pas-pasan. aku cemburu dengan pejalan yang dapat berinteraksi dengan penduduk atau budaya lokal. aku cemburu dengan penderitaan muda-mudi yang bersimbah keringat di bawah terik matahari atau menggigil dingin berbaring di lantai stasiun. aku cemburu dengan wisatawan yang menemukan teman-teman baru dalam perjalanan yang bersahaja. aku cemburu... aku cemburu...

TAPI aku gak cemburu dengan mas Budi Santoso :)... lho siapa ini? ini kisahnya yang "nekat" berpetualang ke Jogja dari Malang. baca Backpacker Nekat Berpetualang ke Kota Yogyakarta.

jangan-jangan semua cerita perjalananku di sini juga tidak membuat banyak orang cemburu :D

aku cemburu!!!

barusan aku liat temenku mempublikasikan fotonya di sebuah situs jejaring sosial, dia yang sedang ngobrol (aku asumsikan begitu) dengan seorang perempuan cantik... aku cemburu berat!!!

mo cerita dikit... pertama kali kuliah populasi kelasku cuma 13 orang :). saat ini satu orang sudah meninggal dunia, dua lagi entah dimana. sisanya alhamdulillah masih berhubungan, apalagi empat orang (termasuk aku) yang masih tinggal di Bandung. pindah kuliah, populasi kelas baruku naik drastis menjadi 125 orang! bayangkan! sebagian besar (paling tidak) masih dalam daftar teman di FB :)

dari pantauan status FB, aku liat banyak teman-temanku yang alhamdulillah sukses meniti karir, berkeluarga, bahkan ada juga yang berdomisili di luar negeri. aku senang melihat banyak teman-temanku yang Insya Allah bahagia dengan pencapaian pribadinya saat ini. aku bersyukur karena ini artinya banyak lingkaran pertemananku dahulu yang positif dan menginspirasi. meskipun tidak kaya materi, ada juga beberapa temanku yang konsisten pada pilihan hidupnya yang (mungkin) kurang populer. apapun itu aku bangga punya teman-teman seperti mereka.

aku biasa aja waktu baca status seorang teman yang menonton langsung perjuangan Nadal menjuarai Prancis Terbuka kemaren. aku sedikit cemburu waktu liat foto beberapa teman yang diberi rezeki untuk berziarah ke Mekkah :). temenku bisa nonton langsung (dulu) F1 di Qatar, so what?! ada yang bangga bisa makan Indomie di Belanda, alhamdulillah aku dah dua tahun lebih gak kecanduan mie instan lagi :D. adik kelasku dapet beasiswa S3 di Jepang, aku sadar kemampuan otakku :D tapi cemburu juga dikit karena dia bisa latihan Aikido langsung di negara asalnya :)... dan banyak lagi kisah sukses yang mereka bagi di dunia maya.

tapi barusan ada yang bener-bener bikin aku cemburu.... temanku baru aja posting fotonya sedang duduk bersama Aung San Suu Kyi!!! bener-bener gak bener nih :D dan kayaknya mereka tuh terlibat pembicaraan yang serius gitu lho... meskipun belum ada konfirmasi dari temenku ini. makin cemburu aja. walaupun misalnya aku mendapat kesempatan untuk berdialog dengan Aung San Suu Kyi, mungkin aku akan lebih banyak bengong dan bingung mo ngobrolin apa :D

cemburu gak penting nih :D ...ntar kalo aku bisa foto bareng Doshu, pasti aku pamerin di akun FB dan Blog ini!... meskipun mungkin banyak yang bahkan gak tau Doshu itu apa ya? :D

oyasumi..... :)

17 Juni 2012

sehati :)

maaf meskipun judulnya pake "sehati" ini bukan cerita soal "gitu-gituan" ya! meskipun ini juga soal lidah... ini bukan main-main lidah di mulut orang lain ya! meskipun sama-sama enaknya... :D

masih soal makanan nih... padahal emang gak pernah jauh dari soal makanan ya :D
barusan aku makan siang di sebuah kantin kecil di ujung jalan kebon bibit, kalo dari arah tamansari (baltos) terus aja menuju cihampelas, kantin ini terletak sesaat sebelum jembatan yang melintasi sungai cikapundung. ini bukan kantin baru, tapi juga belum begitu lama bukanya... sekitar 1 - 2 tahun yang lalu kayaknya. jadi kalo kamu lagi nyasar di daerah sini.... mungkin dari tamansari mo ambil jalan pintas menuju cihampelas, atau buat yang tinggal di daerah kebon bibit atau pelesiran... cobain deh makan di Kantin Sehati!

sepanjang jalan kebon bibit (dari arah tamansari) sampai ke pelesiran (berujung di cihampelas) kita akan menemui banyak kantin atau warung makan atau tempat makan (gerobak, tenda, dan lain-lain). tapi kantin ini istimewa :) tapi sebelumnya aku mo bilang dulu kalo aku gak dapet apa-apa dari puja-puji soal kantin itu di blog ini :D karena aku puas dengan pelayanan dan makanannya, menurutku kantin ini berhak untuk diapresiasi di sini :)

pertama kantin ini menawarkan varian masakan yang sangat beragam dan berani... total jumlahnya emang tidak begitu banyak, mungkin karena dapurnya mini banget :D jadi selain jualan makanan berat yang "biasa" macam nasi goreng atau ayam goreng atau capcay, mereka juga menyediakan spaghetti dan steak! :) meskipun sejauh ini menu favoritku adalah jamur crispy, jamur garing sedikit tepung dengan rasa orijinal tambah keju tapi enak, keajaiban deep-fried  :D harganya emang jadi sedikit di atas rata-rata warung biasa, tapi menurutku masih wajar dan layak bayar (sesuai harga dengan mutu makanan). kalo gak salah yang paling mahal tuh yang aku makan tadi, sirloin steak seharga 18.000 rupiah.

meskipun kecil... semua pegawai warung ini memakai kaos yang seragam plus celemek (buat tukang masak). sederhana sebenernya, tapi membuat kantin ini jadi lebih "berkelas" :) sekali lagi, meskipun kecil, tata meja dan kursinya cukup nyaman dan memberikan kesan lega. dahulu banget (waktu aku masih sangat muda :D awal-awal orde reformasi) tempat ini adalah rumah makan padang (lupa namanya). aku sering makan di sini. tapi dulu tuh (dengan luas ruang yang hampir sama) kesannya kok sempit dan suram ya dan panas tentu saja. kalo sekarang dindingnya berwarna lebih ceria, meja tipis berwarna putih dengan kursi kecil berwarna cerah. oke, ini emang bukan tempat makan sekelas cafe-cafe mahal di pinggir jalan utama atau dekat-dekat FO :) tapi menurutku berhasil menampilkan aura "berkelas" di kawasan jalan sempit ini.

yang terakhir... ini inovasi mutakhir dari kantin ini, setiap pembelian senilai sepuluh ribu kita akan mendapatkan satu voucher (berlaku kelipatan). setelah terkumpul dalam jumlah tertentu, kita dapat menukarkannya dengan makanan atau minuman gratis yang telah ditentukan. gratisanya emang gak seberapa, "hanya" es teh manis, jus, dan atau jamur crispy (hore! hore! hore! :D). penggunaan voucher makanan juga bukan yang pertama aku liat di warung kecil di Bandung, tapi setauku ini yang pertama di sekitar sini (Kebon Bibit - Pelesiran)! :)

oke deh segitu aja dulu ulasannya :D sekali lagi... kalo kamu lagi berada di sekitar daerah Kebon Bibit atau Pelesiran, jangan ragu-ragu untuk makan di sini Kantin Sehati! sesuai tag-line-nya "kantin sehat, rasa lezat, harga hemat" :) kantin ini juga melayani pesanan (nasi kotak atau pesta) dan juga pesan antar, bisa menghubungi 081394177390.

selamat akhir pekan! selamat jalan-jalan! selamat makan-makan! *siap-siap bakar lemak lagi, rencananya mo makan malam di warung padang :D

terima kasih matahari terbit

masih bisa bangun pagi dan menyapa matahari yang terbit tuh emang sesuatu banget! :) meskipun sebenernya aku gak bisa liat mataharinya bangun, karena ketutupan bangunan sebuah mal :D lebih sesuatu lagi, abis bangun langsung nyalain netbook dan ngetik posting ini :D

menurut John Stevens, kalo latihan di dojo pagi-pagi Morihei Ueshiba akan menyapa udara dingin dan selalu bersyukur: "Wellcome, Mr. Breeze! How nice of you to come and refresh us!" tentunya dalam bahasa Jepang, ini kalimat terjemahan Mr. Stevens :)

berlatih Aikido tuh gak bisa lepas dari "tolong" dan "terima kasih"... sesekali "maaf" kalo khilaf (atau lebih sering disengaja :D). seharusnya ini juga bisa kita bawa ke luar dojo :) dalam latihan tidak ada yang bilang "terima kasih kembali," karena rangkaian kata ini menyiratkan ketidaksetaraan. tidak peduli berapa lama kau berlatih, tidak peduli berapa tinggi tingkatan sabukmu... sebelum berlatih kita harus mengucapkan "tolong" dan setelah berlatih harus mengucapkan "terima kasih." :)

repotnya itu kalo dalam latihan aja aku udah belagu, apalagi di luar dojo :D seringkali masih suka mengeluh dan tidak bersyukur. parahnya udah tau salah tapi masih ngotot. sia-sia deh aku berpeluh dalam latihan...

selamat pagi matahari... *aduk-aduk kopi, nongkrong depan tipi, nonton insert pagi

16 Juni 2012

easier said than done

seperti biasa, setengah dari nasehat dalam tulisan ini ditujukan kepada diriku sendiri :) kalo sisa setengahnya gak ada yang mau, ya buatku juga gak pa pa :D

sebenernya ungkapan di atas tuh klise banget :D mungkin karena terlalu klise jadi banyak orang yang gak nyadar, termasuk aku :) ...ada satu nasehat dalam agama Islam (mudah-mudahan aku gak salah kutip): kita harus berusaha mencegah perbuatan buruk dengan perbuatan, bila tidak mampu (dengan perbuatan) maka dengan ucapan, bila tidak mampu (dengan perbuatan dan gak berani ngomong) maka cukup (paling tidak) dengan niat di dalam hati (atau pikiran). ehm, kalimat aslinya lebih indah, maaf kalo ada salah-salah kutip. mudah-mudahan pesannya nyampe :)

menurutku ini adalah nasehat yang sangat rasional. kekuatan perubahan terbesar adalah dengan perbuatan. melakukan apa yang terucap di lidah dan terpikir di kepala adalah yang utama. meskipun ungkapan "lidah tak bertulang" tidak sepenuhnya benar :D tapi emang lidah mah gampang aja ngeluarin ucapan atau nasehat. yang paling lemah emang yang cuma punya niat. meskipun ini masih agak mending daripada gak kepikiran sama sekali :D

misalnya begini... meskipun konteksnya mungkin rada jauh dari paragraf pertama :D
aku punya teman, bukan teman sepermainan (kayak lagu TTM, Maya dan Mulan waktu masih akur di Ratu) :D karena dimana ada aku tidak selalu ada dia :D ok deh balik lagi... temenku ini sudah berlangganan majalah Men's Health Indonesia sejak kurang lebih dua tahun silam. majalah yang bagus dan sangat positif menurutku untuk dibaca kaum pria dewasa. kalian pasti tau kan ini majalah macam apa. bisa dibilang pengetahuan temenku ini tentang kesehatan dan kebugaran tentu di atas rata-rata pria lain (termasuk di atas pria sepertiku yang cuma bisa nebeng baca sesekali :D)... tapi apakah mengetahui sama dengan melakukan? tentu TIDAK!!! buktinya temenku ini (maaf) masih hamil enam bulan dari dua tahun yang lalu dan belum ada tanda-tanda melahirkan, boro-boro punya perut-enam-kotak!

ngerti maksudku kan?... butuh usaha yang lebih besar dari sekedar niat. pun terlintas di pikiran. salah satu naehat dalam Zen adalah "kebenaran itu sederhana, tapi sulit diikuti (dilaksanakan)." mengetahui dan meikirkan tuh gampang banget! anak kecil juga bisa kita ajarin soal kalori dan nutrisi, tapi apa dia mau kita ajak diet rendah kalori dan tinggi protein?

aku mo buat pengakuan dosa... sebenernya hampir semua yang aku ajarkan di kelasku, tidak aku lakukan! sayang sekali... inilah beratnya amanah seorang guru. menurutku seorang guru tidak hanya bertugas meneruskan ilmu yang dia miliki, tidak hanya bertugas membimbing seorang murid untuk menjadi pribadi yang lebih baik... yang paling berat tuh ngejalanin apa yang kita ajarkan. dosa besarku.

jemari ringan aja menekan huruf-huruf di papan ketik, melahirkan kalimat-kalimat nasehat di monitor. inspirasi menulis mungkin sulit untuk didapat, tapi gak ada artinya kalo hanya berakhir di tampilan sebuah blog (kucing). membaca blog juga ringan, lebih ringan lagi memberi komentar :D. meneruskan sebuah nasehat baik ke teman-teman melalui surel, mengikuti blog seorang yang kita kenal bijak dalam hidup, mem-posting kutipan kata-kata/kalimat bijak dalam dinding FB, jutaan orang sudah berangkat ke Mekkah dan naik haji di Indonesia, apa negara kita sudah jauh lebih baik? menamatkan membaca Al Quran, bukan perkara gampang... lebih tidak gampang lagi mengejawantahkan apa yang kita baca dalam kehidupan sehari-hari. melaksanakan selalu lebih sulit dan berat!

tapi tidak mengetahui dan tidak belajar tentu bukan pilihan yang bijak :) mudah-mudahan aja setiap hari kita bisa berubah sedikit demi sedikit menuju arah yang lebih baik... dan bila waktunya kita pergi, kita bisa meninggalkan sesuatu yang membuat kehidupan di sekitar kita jadi lebih baik. tapi maaf ini bukan "sesuatu"-nya punya Syahrini ya! :D

nasehat yang sangat berat buat aku laksanakan... terima kasih jemariku! :)

Indonesia, I'm feeling lucky! :)

pertama... mohon lupakan dahulu semua hinaan dan celaan yang pernah aku muat di sini soal Indonesia! :D

aku cinta Indonesia karena sinar mataharinya yang berlimpah. siang ini cerah banget di Bandung, senangnya mandi matahari :) aku cinta Indonesia karena nusantara yang kaya rempah punya banyak produk kuliner yang bikin ngiler. ini nih yang bikin perutku sulit jadi kotak-kotak (kalo bisa enam kotak) :D

soal makanan nih yang paling parah... parah enaknya! :D aku beruntung dibesarkan dalam keluarga penggemar slow food. ibuku, tidak diragukan lagi (sama seperti semua ibu-ibu lainnya), adalah koki terbaik di dunia! :) ayahku sayangnya tidak bisa masak (sama kayak aku) tapi kami sama-sama jago  makan! :D maaf, tidak bermaksud membuat penilaian yang bias jender. meskipun laki-laki, aku cukup sering gaul di dapur kok, tapi masak-masak tuh emang gak gampang (buatku). pengen banget bisa masak sesuatu gitu, kan cewek-cewek suka tuh ama cowok yang bisa masak :) (bener gak sih? :D)

beruntung juga bisa meneruskan hidup di Bandung. meskipun aku cenderung "berlidah" Sumatera, tapi secara umum aku hampir bisa makan  apa aja kok. bahkan semakin banyak jalan, semakin liar juga petualangan lidahku :D (bukan yang itu ya! jangan ngeres!) kota ini menurutku punya tradisi kuliner yang unik. khususnya tahun-tahun setelah krisis moneter melanda negara kita, orang Bandung tuh kreatif banget soal kuliner. gak harus mengolah makanan baru atau modern atau barat, di sini makanan tradisionalpun bisa disulap dan "hidup" lagi dengan wajah dan sensasi baru :)

tapi ada satu olahan kuliner khas Indonesia yang paling aku suka. masakan Padang! :D lahir dan besar di pulau Sumatera emang sangat mempengaruhi selera makanku. rumah makan Padang yang terletak tidak jauh dari tempat tinggalku di Bandung membuat perut ini tak kunjung menjadi "enam kotak" :D

aku gak anti masakan non-Indonesia :) sebagai penggemar berat makan (dan minum) aku juga suka kok memanjakan lidah dengan olahan kuliner asing. tapi sejujurnya, harus kita akui kalo makanan Indonesia tuh lebih kaya rasa dan memaksimalkan fungsi lidah :) soal kolesterol atau lemak jahat, itu bukan salah makanannya, kita aja yang males olahraga :D konsumsi dalam jumlah terbatas dan rutin membakar kalori, jadi bisa tetap menikmati hidup dengan makan :) (nasehat untuk diri sendiri :D)

satu lagi... banyak makan di restoran atau tempat jajan lokal ya, itu artinya kita ikut berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal :) coba deh kurangi belanja di warung-warung waralaba asing... labanya juga banyak lari ke orang asing tuh! apalagi waralaba asing yang jual fast food atau junk food... namanya aja udah junk alias sampah! sesekali (kalo kepepet atau ditraktir) bolehlah :)

oke... mungkin emang negara kita udah makin tidak toleran. mungkin juga negara kita adalah salah satu negara yang paling korup di dunia. mungkin juga kerusakan lingkungan di negara kita makin parah. mungkin juga kita banyak menemui oknum WNI yang abai aturan lalu-lintas atau lalai mengantri atau tidak menghormati ketepatan waktu...
tapi kita gak bisa milih kapan, dimana, dan bagaimana  kita dilahirkan. mari berusaha memperbaiki nasib bangsa mulai dari diri sendiri. gimana kalo kita mulai dari mensyukuri sinar matahari yang berlimpah dan sajian kuliner nusantara yang memanjakan lidah? :)

selamat akhir pekan! selamat jalan-jalan! selamat makan! :)

Indonesia, I'm feeling lucky!

jeda labil

catatan tertinggi jumlah pengunjung blog kucing ini adalah pada Desember 2011, hampir 2500 lho! :D sesuatu banget buat aku (meskipun gak ada apa-apanya buat penulis sekelas Coelho) :)... aku masih inget tuh, episode terakhir The Kitchen Musical season 1 (TKM 1) dan pertama kalinya aku nyasar jalan kaki ke Jogja dan Solo (JogLo) dan aku gak jadi ke Bali :) those days're gone... kapan ya TKM 2 rilis? :D ini juga yang membuat JogLo selalu spesial di hati (paling tidak untuk saat ini :D) dan harus mudik ke Bali sebelum dua dijit terakhir angka tahun menjadi 13!

dulu... waktu masih jauh lebih muda :D banyak hal berdosa yang bisa aku lakukan kalo lagi galau... kalo sekarang? masih sih dikit :D mungkin klise ya, tapi mengurung diri di kamar tuh emang salah satu cara (klasik) yang ampuh menghalau galau. ada banyak pilihan aktivitas... kalo aku (yang paling aman) saat ini nyanyi keras-keras cover-version lagu-lagu Linkin Park atau 30 Seconds to Mars :D bisa juga olahraga dikit, kamu pasti gak nyangka kalo ada banyak variasi latihan ringan-menengah-berat yang bisa kita lakukan di kamar yang sempit. yang paling moderat adalah "nyepi" dan membaca :)

satu yang paling seru sebenernya ngelakuin sesuatu yang membuat kita berkeringat banyak... terus lakukan ampe hampir pingsan! tumpah ruah sampai bener-bener kosong (meminjam kalimat seorang teman). tentu saja kita butuh teman atau mitra, minimal satu orang. jadi kalo terjadi sesuatu paling gak ada yang bisa hubungi ambulans :D

tapi kalo untuk sekarang... kayaknya cuma butuh netbook (buat blogging :D) dan segelas kopi!

jadi kamu pilih yang mana? :)

14 Juni 2012

a a andai saja, se se seandainya

ada seorang temanku yang aku tau punya hobi yang sama, jalan-jalan. temenku bilang baginya saat ini waktu senggang adalah kemewahan, dia yang bekerja. padahal buat aku yang semi-pengangguran, waktu senggang tuh melimpah ruah banget :D buat dia sekarang, kayaknya kalo mo jalan-jalan tuh biaya sudah tidak begitu jadi masalah (pekerjaan oke, gaji oke). padahal buat aku, uang nih jadi variabel utama dalam merencanakan jalan-jalan :D

aku mo bilang ke dia, karena dia gak punya (atau sedikit) waktu luang dan aku punya melimpah, karena dia punya (cukup) banyak uang dan aku punya (cukup) banyak masalah (keuangan) :) gimana kalo dia membiayai perjalananku dan sebagai kompensasi aku akan mencurahkan seluruh cerita perjalanan tersebut secara ekslusif, hanya untuk dia?
aku tau jawabannya pasti "TIDAK!" :D

(hidup penuh andai saja dan seandainya)

downgrade teknologi

pesatnya kemajuan teknologi justru membuat kita menjadi lebih cepat juga ketinggalan jaman :D para produsen dengan curang merilis produk-produk barunya dengan rentang waktu yang semakin singkat. padahal fitur yang disajikan mungkin "hanya" sedikit lebih canggih daripada produk pendahulunya, atau dengan fitur-fitur serupa tapi kombinasi yang berbeda.

nah di tengah gempuran kemajuan teknologi yang dahsyat ini... aku adalah satu (mungkin) dari sedikit orang yang men-downgrade ponsel dan komputer yang aku gunakan :D alasannya dulu deh :) pertama tentu saja alasan finansial :D kalo punya duit lebih kayaknya untuk saat ini bukan buat beli gadget. yang kedua alasan utilitas, ponsel dan netbook yang aku gunakan sekarang sudah memenuhi kebutuhan dasarku yang gak gitu canggih orangnya :D alasan lain adalah kenyamanan, biasanya ponsel jadul papan ketiknya lebih besar (maklum jariku jempol semua) :D

ponselku saat ini "hanya" melayani telpon dan pesan singkat, bahkan tidak memakai Java, boro-boro OS macam android atau windows atau yang lain :D bonus fitur lain adalah pemutar musik dan radio, ini juga jarang banget aku pake. ponselnya aja jarang aku liat, dan satu lagi ada senterya :D ponselku sebelumnya bisa merekam gambar dan audio meskipun kualitasnya tidak begitu bagus, bisa daring pake opera mini, bisa baca e-book. jadi ada banyak penurunan kualitas :D oya, aku sering "kehilangan" ponsel karena jarang aku nyalain suaranya, jarang dipake juga, jadi suka bingung terakhir disimpan dimana :D soal OS canggih, aku pernah mo baca postingan lelucon soal BB, android, dan iphone... aku bahkan bisa ketawa sebelum lelucon itu diceritakan :D (aku gak punya tiga-tiganya :D)

netbook yang aku gunakan untuk mengetik blog ini kecepatannya setara dengan prosesor ponsel canggih macam LG Optimus 4X HD P880 atau HTC One X :D jangan tanya soal spek-nya yang lain, temenku yang gila maen gim komputer mungkin gak akan pernah nyentuh netbook ku :D tapi buatku udah cukup :) bisa nyambung ke internet aja udah bersyukur banget. soal prosesor, netbook-ku ini setara dengan PC yang aku punya dulu waktu kuliah, bahkan tidak lebih canggih daripada PC terakhir yang aku punya (aku gak punya PC lagi sekarang) :D

aku gak anti kemajuan teknologi lho, gak punya prasangka buruk juga dengan teknologi. memiliki piranti canggih adalah pilihan. mungkin aku cuma gak mampu bayar aja :D tapi mudah-mudahan hidup kita tidak dikendalikan oleh gadget yang kita punya :) aku sering liat di jalan, banyak orang yang gak bisa lepas dari ponselnya bahkan saat sedang duduk memegang kemudi. atau beberapa oknum manusia yang rela menjual organ tubuh demi sebuah perangkat canggih. kultus teknologi yang berbahaya, parahnya bahkan dapat membahayakan orang lain.


buat yang mo detoksifikasi gadget, ada paket liburannya tuh di kepulauan Karibia :D (baca
Detoksifikasi Gadget di Kepulauan Karibia) tapi kalo punya bujet minim untuk liburan (tapi masih bisa beli ponsel mahal dan rajin isi pulsa :D) sebenernya kita dapat melakukan program ini di rumah atau bahkan di kamar sendiri, yang paling penting harus punya modal niat dan motivasi yang kuat (ini yang paling berat kayaknya). banyak juga kok aktivitas harian yang bisa mengalihkan perhatian kita. sebenernya setengah dari nasehat ini juga berlaku untuk diriku sendiri :)

oke deh... kalo ada yang mo detoksifikasi gadget dan butuh bantuan untuk menampung limbah gadget-nya silahkan menghubungi aku! :D
semoga hari kamu menyenangkan! :)

13 Juni 2012

solusi lonjakan penduduk: homoseksualitas

ada satu buku menarik yang sedang aku baca dalam beberapa minggu terakhir, bacanya agak lama :D
judul bukunya adalah Tangan Kuasa dalam Kelamin: telaah homoseks, pekerja seks, dan seks bebas di Indonesia, karya Hatib Abdul Kadir, Insist Press, 2007. buku ini menarik buatku karena menawarkan perspektif alternatif dari apa yang biasa disebut masyarakat (khususnya institusi negara) sebagai penyakit sosial. karena belum tuntas kubaca, aku mo berbagi salah satu bagian yang paling menarik yang aku baca sampai saat ini.

tapi sebelumya... secara pribadi aku gak terlalu peduli dengan orientasi dan pilihan seks seseorang, selama hal tersebut tidak mengganggu orang lain. orientasi seks sesama jenis kelamin atau berbeda jenis kelamin atau dua-duanya (:D) buatku sama aja, yang penting tidak ada pemaksaan. pun pilihan untuk menjadi pekerja seks atau menganut prinsip hidup seks bebas, buatku juga sah-sah aja. apapun orientasi dan pilihan seks seseorang seharusnya tidak menghalangi mereka untuk berbuat baik terhadap sesama. pun bila mereka terlibat dalam tindak kriminal melawan kemanusiaan, mereka tidak lebih bersalah daripada yang lain.

ok sesuai judul posting ini...menurut penulis, Hatib Abdul Kadir, homoseksualitas adalah bagian dari diversitas dan pluralisme seksual yang sah, selama ia mengandung nilai altruistik dan berprinsip non-violent. (aku setuju!) kita juga harus melakukan reinterpretasi terhadap perintah "penuhilah bumi" dari Tuhan. (setuju banget!). siapapun pasti akan setuju kalo dibilang bahwa manusia sudah terlalu banyak dan manusia tidak bisa mengatur/memelihara bumi dengan baik.

(masih inget lagu Bang Rhoma, 150 juta penduduk Indonesia? tahun 80-an tuh, sekarang nih penduduk kita sekitar 250 juta! badan urusan penduduk PBB memperkirakan penduduk dunia saat ini berjumlah tidak kurang dari 7 milyar. laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat melebihi laju pertumbuhan ekonomi, sementara daya dukung alam tidak bertambah, kecuali setengah penduduk dunia bersedia pindah ke mars atau planet lain)

salah satu penyebab utama laju pertumbuhan penduduk yang pesat adalah tingginya angka kelahiran (yang tentu saja dihasilkan oleh perkawinan heteroseksual, seks yang prokreatif dan bertujuan reproduksi). padatnya jumlah penduduk menimbulkan banyak masalah bagi negara, misalnya jumlah anak terlantar, tingkat pengangguran, sampai praktik aborsi yang tinggi.

penulis menawarkan ide untuk untuk memahami homoseksualitas sebagai salah satu solusi masalah kependudukan. misalnya, masalah anak-anak terlantar. fenomena gay atau lesbian di perkotaan biasanya terjadi pada kalangan menengah (ke atas) yang tidak terlalu mengalami permasalahan dengan finansial dan kebutuhan dasar. (dan jangan lupa juga kalo saat ini populasi kalangan menengah di Indonesia sedang berkembang pesat) kaum homoseks yang membina rumah tangga (bila dilegalkan, misalnya. atau paling tidak, tidak dikejar-kejar, dihakimi, dan dimusuhi) yang ingin membesarkan anak, tentu saja akan banyak membantu melalui adopsi anak terlantar.

oke begitu secuplik opini bung Hatib yang menarik buatku :) menarik bukan? aku pribadi tidak sedang berusaha mempromosikan golongan dengan orientasi seks tertentu. tetapi kenapa tidak kita lebih membuka diri dan menerima lebih banyak pemikiran yang berbeda, menyikapi perbedaan dengan dewasa dan rasional. apalagi bila perbedaan tersebut tidak melukai siapapun. kita juga harus menghindari penggunaan kekerasan sebagai solusi utama dalam menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh perbedaan (yang sedihnya, sering dan banyak terjadi saat ini di negara kita). dan jangan lupa, tetaplah setia dengan pasangan anda! :)

12 Juni 2012

berlibur ke Borobudur II

baca cerita sebelumnya klik di sini

nyampe depan loket penjualan tiket masuk, ternyata udah rame banget, tapi kayaknya gak ada satupun pengunjung individu, semuanya datang dalam rombongan. yang ngantri beli tiket gak banyak, gak nyampe sepuluh orang, tapi tiap orang entah beli berapa banyak tiket masuk? :D belum lagi aku curi-curi dengar masih ada yang nawar-nawar gitu minta bonus free-ticket masuk, emang bisa ya? :D tiba giliranku, ternyata tiketnya berbentuk smart-card, jadi gak bisa disimpan untuk koleksi karena kartunya akan "ditelan mesin," harganya 30 ribu sama kayak di Prambanan.

setelah melewati gerbang pemeriksaan tiket aku jadi rada bingung... menurutku papan penunjuk arah ke komplek candi kurang ramah pengunjung. jadi kayak domba, awalnya aku ikutin aja keramaian yang bergerak :D ternyata ada papan petunjuk, cuma kurang strategis penempatannya (sama kayak papan petunjuk arah di tempat parkirnya). beberapa sarana penunjang berada di daerah ini, jadi kalo mo ke kamar mandi atau istirahat bentar bisa duduk-duduk di sini, suasanya cukup nyaman dan adem.

nah menuju ke candi, kita akan menemui kios peminjaman sarung :D gratis kok. jadi kita harus pake sarung kain batik dulu sebelum masuk ke candi, kayaknya sih gak wajib tapi ya gak ada salahnya juga ngeramein program "sarungisasi" Borobudur :) oya, meskipun "cuma" tempat wisata, menurutku kita sebaiknya berpakaian cukup sopan, gimanapun juga Borobudur adalah tempat suci agama Buddha, bahkan tiap tahun dijadikan sebagai tempat memperingati Trisuci Waisak bagi umat Buddha.

oke... setelah pake sarung, kita akan melalui boulevard menuju kaki candi. tapi tunggu dulu, jangan buru-buru naik tangga... kalo ini kunjungan pertama, sebaiknya membaca dulu "aturan main" mengunjungi Borobudur. ada dua papan informasi yang cukup besar di sebelah kiri-kanan boulevard, sebaiknya dibaca dulu supaya kita dapat menikmati ziarah suci ini dengan maksimal :) misalnya ada anjuran untuk masuk melalui sisi timur dan berjalan melingkari Borobudur searah jarum jam (candi terletak di sisi kanan tubuh kita).

akhirnya Borobudur dan aku tinggal dipisahkan oleh beberapa anak tangga saja :) aku gak bisa menggambarkan suasana hatiku saat aku akhirnya bisa melihat kemegahan Borobudur secara langsung dari kakinya sampai ke puncak (dari boulevard ada titik strategis untuk melihatnya, yaitu dari monumen Situs Warisan Dunia). pada pelataran timur candi ada lagi tuh beberapa papan informasi yang wajib dibaca pengunjung serius sebelum benar-benar menginjakkan kaki ke candi.

sebenernya kesan pertama melihat Borobudur buatku tidak terlalu besar dan luas, tapi teryata itu cuma ilusi optik :) bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah." bener banget... kemegahan dan keindahan Borobudur emang harus dialami langsung dengan menyusuri tiap tingkat sesuai anjuran. banyak pengunjung yang tidak sabar dan tergoda untuk langsung menuju tingkatan puncak Borobudur, tapi hal ini sangat TIDAK aku sarankan! :) semakin cepat kita mencapai puncak, semakin banyak hikmah perjalanan yang hilang. jangan lupa, perjalanan itu sendiri adalah tujuan :)

aku bukan penganut agama Buddha, tapi aku pribadi mengakui kebenaran-kebenaran universal ajaran Buddha dan Borobudur adalah tempat yang tepat untuk merasakannya. sayangnya tidak semua pengunjung bisa menghormati kekhusyukan tempat ini. banyak pengunjung, khususnya yang berusia belia, yang berpolah kurang sopan, menurutku. paling tidak secara rasional, kita tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat merusak fisik candi, misalnya memanjat dinding candi demi pose foto "keren." masih ada juga pengunjung yang membuang sampah sembarangan (meskipun sangat sedikit, tapi tetep aja tidak bisa dibenarkan). banyak juga pengunjung khususnya rombongan yang (lagi-lagi) berusia belia yang tidak menjaga ucapannya (berbicara kasar dan kotor, paling tidak menurut standarku), bahkan sampai membuat keributan. kayaknya kita emang harus mendapat edukasi pra-kunjungan sebelum bener-bener datang ke sini.

informasi seputar seputar candi Borobudur cukup mudah kita peroleh secara daring. tinggal klik di mesin pencari :) aku rada menyesal karena tidak menggali informasi yang lebih banyak sebelum ke sini, meskipun bersyukur bisa diberi kesempatan untuk melihat langsung Borobudur :) aku pasti akan ke sini lagi! :D

berjalan kaki menyusuri lorong-lorong Borobudur ternyata cukup sepi, alhamdulillah :) suasananya cukup kondusif untuk menikmati setiap langkah dengan lebih khusyuk dan santai. sambil berjalan kita bisa menikmati relief indah pada dinding candi dan arca Buddha dimana-mana (konon aslinya ada 504 arca Buddha tersebar di sini). beberapa petugas kebersihan terlihat memindai hampir tiap inci dari sandi, aku perhatikan ada yang berbekal pinset untuk memungut tiap benda asing yang mereka temukan sekecil apapun. mudah-mudahan emang kayak gini ya perawatan rutinnya tiap hari :) jadi Borobudur bisa semakin awet dan masih bisa dinikmati ribuan tahun lagi.

Borobudur yang aku kira gak begitu luas, ternyata sangat menguras fisik untuk mengitarinya :D padahal aku cuma berjalan perlahan lho, tidak terlalu lama mengamati tiap panel (karena aku gak gitu ngerti gambar-gambarnya). masih di level Rupadhatu, dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk, aku sudah hampir teler :D mungkin juga karena aku belum sarapan dan memaksakan diri untuk mengitari semua lorong di sini. bener-bener ujian fisik dan mental. aku gak mungkin nyerah dan turun dari candi, aku juga gak mungkin ambil jalan pintas naik tangga langsung menuju puncak candi, sia-sia dong aku jauh-jauh dateng ke sini kalo gak bisa menikmati Borobudur semaksimal mungkin, sia-sia juga dong upayaku dalam mengambil hikmah dari perjalanan ini. jadi setelah beristirahat sejenak, aku meneruskan menyusuri tiap lorong di ranah Rupadhatu..

akhirnya aku bisa mencapai tingkat Arupadhatu, tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. dinding pada tingkatan ini sudah tidak dihiasi relief lagi. sayangnya pada hari itu sedang ada program penyemprotan air pada tingkat ini, kayaknya bertujuan membersihkan debu-debu yang berpotensi merusak struktur candi. aku gak bisa melakukan ritual keliling searah jarum jam lagi, terpaksa mengalah. pada 3 level teratas ini struktur bangunan sudah tidak berbentuk bujursangkar lagi (seperti semua tingkat di bawahnya) tetapi berbentuk lingkaran.

pada tingkat Arupadhatu terdapat puluhan stupa berbentuk lonceng berongga (dindingnya bolong-bolong) yang didalamnya berisi arca Budha, disusun dalam tiga barisan (lingkaran tepatnya) mengelilingi satu stupa terbesar sebagai stupa induk (titik tertinggi dari Borobudur). stupa terbesar dan tertinggi ini juga berbentuk lonceng tapi tanpa lubang-lubang, tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud yang sempurna.

untuk menjaga kestabilan struktur bangunan pada tiga tingkat tertinggi ini, pengunjung yang naik dibatasi jumlahnya. ada seorang petugas yang mengawasi jumlah pengunjung maksimal yang dapat menginjak tingkat ini. selain juga mengawasi pengunjung-pengunjung nakal yang memanjat stupa atau berusaha meraih arca Buddha yang "terkurung."

karena sudah cukup lelah, meskipun belum sepenuhnya puas... aku memutuskan untuk tidak terlalu lama berada pada tingkat Arupadhatu ini. setelah mengelilingi ketiga lingkaran yang ada, aku segera turun melalui sisi utara (sisi yang dianjurkan). nyampe di pelataran utara, aku istirahat sebentar sambil menghabiskan sisa air minum, pas liat jam... gak kerasa aku sudah berjalan lebih dari dua jam untuk mengelilingi Borobudur dari pelataran ampe stupa induk. padahal rasa-rasanya aku udah melewatkan banyak panel relief dan detail candi lho! kira-kira butuh berapa lama ya untuk "membaca" semua relief Borobudur dan menikmati detail-detail candi yang lain seperti misalnya posisi duduk arca Buddha yang berbeda-beda (sekilas tampak sama :D). apalagi kalo sambil meditasi... lain kali! :)

karena sudah sangat lelah dan lapar :D aku membatalkan niat untuk mengunjungi beberapa fasilitas pendukung yang terletak di sekitar areal candi. suatu hari aku pasti akan kembali! harus!:) satu jam kemudian (duduk-duduk di pelataran utara + duduk-duduk lagi di bawah pohon dekat pintu keluar + jalan kaki sekitar 10 menit menuju terminal dari gerbang komplek candi) aku sudah duduk manis menunggu bus menuju Jogja di terminal Borobudur (waktu menunjukkan pukul 10:30 wib). jarak terminal ini dari gerbang candi tidak begitu jauh lho, jadi kalo mo ngirit mending jalan kaki aja. biasanya akan ada banyak andong yang nawarin jasa angkutan dari dan ke candi, seru juga sih kalo mo nyobain rame-rame :D

setelah ini aku pengen berbagi tips menikmati Borobudur dengan maksimal :)
foto-foto perjalananku ke Borobudur bisa dilihat di:
- tutur Borobudur
- tutur Borobudur II
- tututr Borobudur III
-tututr Borobudur IV

berlibur ke Borobudur :)

baru nyadar kalo aku belum posting kisahku ke borobudur :D

akhirnya 16 Mei 2012, aku bisa mewujudkan mimpiku untuk melihat Borobudur :) dan mudah-mudahan ini bukan kunjungan yang terakhir... masih ada misi yang belum tuntas di Borobudur.

15 Mei 2012, akhirnya aku memilih untuk menggunakan moda angkutan bus Pahala Kencana jurusan Bandung - Jogjakarta (melalui Magelang) dengan biaya 100ribu. pertimbanganku adalah biaya yang lebih murah dari kereta kelas bisnis, tapi lebih nyaman, selain itu kalo aku turun di Magelang artinya aku bisa lebih hemat waktu dan biaya. dari obrolan singkat dengan penumbang bus yang lain... ternyata aku bisa turun di Terminal Salaman (sebelum Magelang) yang katanya lebih dekat lagi ke candi.

perjalanan dari Bandung dimulai pada pukul 6 sore lebih sedikit... enaknya naik bus eksekutif, kita bisa tidur dengan cukup nyaman (AC + reclining seat) dan dapet jatah makan malam gratis di Tasikmalaya. singkatnya... sesaat sebelum azan subuh bergema, aku turun di Terminal Salaman. senangnya pikirku, Borobudur aku datang!... tapi tunggu dulu.

Terminal Salaman ini bukan terminal besar meskipun terletak di jalan raya antar kota yang cukup padat menuju Magelang dan Jogjakarta. untungnya aku bukan satu-satunya penumpang yang turun di terminal ini... jadilah kami berdua sama-sama menunggu matahari terbit di emperan sebuah warung yang belum buka. dia menawarkan tebengan menuju area candi, tetapi harus menunggu rada siang karena jam segitu (sekitar setengah 5 pagi) dia masih sungkan membangunkan salah satu anggota keluarganya untuk minta jemputan.dari penuturannya aku juga baru ngeh kalo angkutan dari terminal ini menuju terminal Borobudur mungkin baru tersedia agak siang... wah sia-sia deh nyampe subuh tapi gak bisa nikmati pagi di candi.

sekitar jam 6an, setelah ngobrol ngalor-ngidul lebih dari sejam di warung remang-remang :D akhirnya sebuah sepeda motor datang menghampiri. tawaran nebeng yang sulit ditolak :D kamipun melaju bonceng tiga! jalan yang kami lintasi adalah jalan kampung, meskipun tidak begitu lebar tetapi cukup mulus dan penuh pemandangan alam yang indah. ternyata cukup jauh juga dari terminal tadi menuju Borobudur, tapi perkiraannku kalo jalan kaki tadi gak nyampe 2 jam bisa nyampe :D

aku diturunkan di tapal batas Desa Gendingan... menurut teman baruku ini, aku tinggal berjalan sedikit lagi menyusuri pagar besi di sebelah kanan jalanku (pagar komplek candi), jadi aku menuju Borobudur dari "belakang." waktu menunjukkan pukul setengah tujuh. di sepanjang jalan menuju pintu gerbang aku melihat ada beberapa papan petunjuk tempat penginapan, temenku tadi bilang kalo sewanya murah-murah, mungkin gak nyampe 100ribu per malam, tapi tempatnya sederhana. beberapa orang penduduk sudah memulai aktivitas paginya, beberapa kendaraan bermotor juga sudah melintas.

menjelang gerbang, bau-bau keramaian semakin semerbak... mulai terlihat beberapa bus pariwisata yang parkir di tepi jalan. aku kira jam setengah tujuh tuh masih cukup pagi dan sepi... aku salah besar. masuk pintu gerbang, ternyata tempat parkir udah penuh dengan bus pariwisata dari berbagai daerah (menilik dari pelat nomornya). sebagian besar adalah rombongan anak sekolah dan suasana makin ramai udah kayak di pasar aja. yang lebih ajaibnya lagi adalah tidak lama kemudian aku mendengar celotehan-celotehan bahasa sunda kasar... ya ampun, jauh-jauh ke Borobudur ketemunya orang bandung juga :D

sebenarnya aku sedikit lapar karena belum sarapan, tapi pikiran udah gak tahan lagi pengen cepet-cepet masuk ke areal candi yang sudah semakin dekat. aku tau kalo di dalam areal candi tidak ada penjual makanan dan minuman, tapi aku pikir aku masih bisalah bertahan hidup sedikit lagi dengan sisa-sisa kalori dari makan malam di Tasikmalaya dan persediaan air minum botol 600 ml. ternyata aku salah...

aku terlalu meremehkan Borobudur... ternyata jalan-jalan kakiku masih sangat panjang. setelah ini bisa dibilang kalo aku masih akan jalan kaki beberapa jam lagi (tanpa sarapan) dan baru makan siang pada hampir jam 2 siang di Jogja!

bersambung...

11 Juni 2012

Sihir Hujan

"sihir hujan" adalah judul salah satu puisi karya Sapardi Djoko Damono pada tahun 1981, pinjem lagi ya Pak! :D

hujan benar-benar memiliki kekuatan sihir! :)

hampir semua orang menyukai turunnya hujan yang mungkin adalah air mata bintang (like tears from a star, dari lagu Fragile) :) paling tidak ketika kita masih kecil, paling tidak (lagi) ini berlaku buatku :) (*bernyanyi tik tik hujan turun di atas genting). apapun permainannya, lengkapi dengan mandi hujan pasti akan terasa lebih menyenangkan!

meranjak usia puber hingga remaja... dinginnya hujan dapat menyihir suasana menjadi hangat. oke, sihir ini emang tidak berlaku bagi semua orang, terbatas bagi sepasang kekasih :D hujan kok cepet banget ya redanya?

nah semakin bertambah usia, kekuatan sihir hujan semakin berkurang... orang-orang yang dulu masa kecilnya riang ketika hujan, jadi menggerutu karena kehujanan dalam perjalanan ke kantor. meskipun bagi sebagian petani, hujan adalah berkah.

kayaknya hujan emang paling jago menyihir manusia menjadi galau :D tapi aku suka lagu yang ini :)

 I'm singing in the rain
Just singing in the rain
What a glorious feelin'

(dari lagu singin' in the rain)

10 Juni 2012

malam tak kelam :) besok keok! :(

malam minggu ku :D

setelah seharian mengetik draft buat cerita malam minggu, ini hasilnya. selamat membaca! :)

sabtu pagi ampe sore aku mengikuti sebuah seminar aikido di upi, capek banget ampe sore. latihan yang menyenangkan, banyak belajar hal baru.
malemnya aku nonton konser bertajuk urban jazz di trans convention centre, berdiri ampe 2 jam lebih, ampe rumah udah jam 11an (karena makan dulu), sendirian. kencan yang gagal, tapi acaranya seru :)
sebelum tidur, masih sempet posting foto di atas :D trus nyuci baju latihan yang kotor banget abis seminar sabtu siangnya..
nikmatnya full banget deh, sabtu kemaren.

minggu pagi aku dah harus bangun lagi karena ada latihan jam 8. lemesnya minta ampun, kompilasi capek dan kurang tidur yang akut. pulang latihan langsung teler dan ampe jam segini (minggu jam 11an malem) kayaknya badan masih gak enak... terlalu banyak senang-senang satu hari harus dibayar dengan harga yang mahal!

hikmahnya: jangan lupa istirahat yang cukup! harus menghindari "alarm" sakit berbunyi :) 

09 Juni 2012

Hujan di Bulan Juni

tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu


tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapuskannya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu


tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

(Sapardi Djoko Damono, 1989)

tutur Borobudur IV

Borobudur dilihat dari pelataran sudut barat laut

tingkat Arupadhatu (tidak berupa atau tidak berwujud) dengan banyak stupa berterawang dan satu stupa induk (stupa terbesar, latar belakang)

arca Buddha dalam stupa berongga pada tingkat Arupadhatu

ukiran kepala raksasa sebagai pancuran drainase

ceruk-ceruk berisi arca Buddha pada tingkat Rupadhatu  (dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk), pada latar belakang tengah adalah bagian atas dari stupa induk.

konstruksi penutup relief Karmawibhangga yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi