22 Februari 2011

sedikit merindu

Dia bilang, “Berapa lama kau bisa menunggu?”

... “Aku bisa menunggu hingga hatiku berdarah lantaran duka,”kataku.

... Kemudian dia berkata, “Dan berapa lamakah itu?”

... “Barangkali hanya selama lima menit.”

(Jostein Gaarder, “Gadis Jeruk” hal. 95)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Lima menit untuk selamanya?

kei mengatakan...

5 menit untuk selamanya terdengar sangat optimis & positif, like it! :-)
uhm, maksudnya “menunggu 5 menit untuk bersama selamanya” kan? kalo “nunggu 5 menit, HANYA untuk dikenang selamanya” males juga :-D
tapi sebenarnya dalam konteks novel ini: karakter 'aku' sudah 'menunggu' belasan tahun, dan akan diminta untuk menunggu selama 6 bulan lagi. dan dalam hidup ini kita mesti bisa sedikit merindu :-)

btw, ada juga “5 menit untuk 9 bulan” ..kidding! :-D

thanks udah komen! ;-)