10 Maret 2011

tentang anak

bagi Freud, hanya satu orang yang bisa melakukan analisis-diri, yakni Sigmund Freud sendiri. setiap orang lain perlu dianalisis oleh seorang analis dengan menapaki jalan Freud. salah satu tujuan psikoanalisis, menurut Freud adalah mendasari & membentuk cara membesarkan anak.

ok.. saya tidak cukup cerdas untuk mencerna psikoanalisis (atau pun teori perkembangan lainnya) dengan baik secara ilmiah :-D saya hanya mau berbagi sedikit pengalaman pribadi selama 4 tahun terakhir bekerja dengan anak-anak. tapi saya juga tidak akan menafikan intervensi buku, artikel, tv talkshow, seputar masalah anak yang pernah saya baca atau ikuti. jadinya ya.. semacam gado-gado yang isinya penafsiran sederhana saya terhadap psikologi anak (populer) & pengalaman berinteraksi dengan anak-anak, khususnya dalam konteks belajar-mengajar aikido.

karena keterbatasan jumlah karakter, maka tema ini akan saya bagi dalam beberapa posting-an. doakan saya tidak terbentur dinding malas! :-D

sebelumnya.. harus saya akui bahwa pertama kali saya terjun ke dalam dunia anak sebenarnya karena alasan terpaksa, karena motivasi finansial semata. well, bukan berarti saat ini saya tidak butuh uang :-D tetapi paling tidak saat ini saya (merasa) lebih baik dalam menyiapkan materi yang pas & menerapkan pola interaksi dengan anak. saya juga lebih menyadari bahwa sekecil apapun intervensi (latihan aikido kadang hanya berlangsung selama satu jam per minggu) yang saya lakukan dapat memberikan kontribusi positif (atau negatif) terhadap perkembangan anak.

konten beladiri dalam aikido menurut saya terlalu berbahaya untuk diajarkan secara penuh pada usia dini. anak-anak belum memiliki kontrol (baik secara fisik maupun emosi) yang sempurna dalam mengeksekusi teknik aikido sehingga dapat membahayakan teman-teman sepermainan atau dirinya sendiri. sementara konten filosofis atau pesan-pesan moral dalam aikido kadang terlalu 'tinggi' untuk anak-anak (bahkan bagi sebagian peserta didik dewasa, termasuk saya :-D) jadi kita harus menghindari sejauh mungkin penggunaan 'bahasa dewa' di dojo :-).

meskipun demikian.. saya termasuk golongan praktisi aikido yang percaya bahwa anak-anak dapat memperoleh manfaat positif dari latihan aikido, dengan syarat bahwa anak-anak harus mendapatkan perlakuan & materi yang khusus supaya tidak mengkhianati kodrat tertentu mereka sebagai anak (bukan sepenuhnya miniatur orang dewasa).

ok deh.. ampe sini dulu :-D sambung lagi di posting berikutnya..

Tidak ada komentar: