06 Juni 2012

Sega Jamblang

entah sudah berapa lama sebuah warung tenda di depan Lotte Mart Soekarno Hatta, Bandung, itu berdiri. hampir dua kali seminggu aku melintas secara rutin, terbaca dengan jelas Nasi Jamblang - Nasi Lengko. akhirnya malam ini aku bisa nyobain Nasi Jamblang-nya :D


sekilas info: Sega (Nasi) Jamblang dikenal sebagai sajian kuliner khas Cirebon. konon awalnya Nasi Jamblang ini dibuat untuk bekal prajurit bergerilya atau menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki, agar mampu bersembunyi dari kejaran Belanda. makanya Nasi Jamblang yang asli mampu bertahan sampai tiga hari, asalkan tetap terbungkus daun jati. bungkus daun jati muda inilah yang membuat Nasi Jamblang unik. saran penyajian: "piring daun jati" sebagai alas makan dan "sendok jari" sebagai alat makan :D

porsi nasi yang dimuat dalam bungkus daun jati ini sedikit saja (paling tidak untuk standar makanku :D) dengan ukuran kurang sedikit dari kepalan tangan orang dewasa. meskipun temenku bilang ada juga yang dibungkus agak gede, tapi aslinya emang yang ukuran kecil. menu tambahan yang ditawarkan ada cukup beragam, tapi karena buru-buru tadi aku cuma pilih satu aja yang "tongkrongannya" paling aneh menurutku, Blekutak atau cumi bertelor. aku suka warna hitam-hitamnya, meskipun sejujurnya kuah hitam tidak terlalu menggugah selera :D tapi sebagai petualang lidah, aku gak boleh surut!

satu bungkus nasi di sini dijual seribu rupiah saja... aku pesan tiga bungkus (perkiraan porsi normalku). sementara blekutak boleh dibarter dengan uang sebesar sembilan ribu rupiah. paket ini dilengkapi dengan sebungkus sambal merah. daun jati pembungkus nasi, gratis! :D

hasilnya... buatku sulit untuk berkata tidak enak (selera makanku emang rendah, gak pilih-pilih, senseisaurus kalo istilah salah satu murid kecilku :D). tapi aku menolak untuk memberi label enak sekali, jadi kesimpulannya biasa-biasa aja.
analisa... hasil "biasa-biasa aja" ini paling tidak disebabkan oleh dua hal, pertama nasi yang dijual bukan nasi yang "asli," maksudku (mungkin) untuk alasan kepraktisan penjual tidak menaati SOP pembuatan dengan sempurna. misalnya nasi tidak dimasak dengan kayu bakar, atau usia daun jati yang tidak pas. alasan kedua adalah ekspektasiku yang terlalu tinggi :D bisa jadi rasa Nasi Jamblang emang kayak gitu... aku aja yang sok tau.
minggu depan aku cobain Nasi Lengko-nya deh :)

komentar khusus untuk blekutak... aku malu dengan diriku sendiri. ternyata aku gak cukup kuat melihat kuahnya yang hitam pekat. ternyata aku gak setegar yang aku kira. meskipun rasa blekutaknya normal-normal aja di lidah, tapi sebelum makan semua kuahnya udah aku buang (masih nyisa sedikit di nasi, tapi gak ampe banjir kuah). mungkin lain kali aku pilih blekutak goreng aja :D

ps: temenku yang Wong Cirebon bilang kalo Warung Nasi Jamblang "Mang Dul" adalah yang paling terkenal di sana. dan konon, di Bandung ini ada "cabang"-nya. Cirebon sebenernya deket banget dengan Bandung, jadi mudah-mudahan aja bulan ini bisa berkunjung ke sana dan mencicipi Nasi Jamblang yang "ASLI" :D

2 komentar:

aob mengatakan...

Gw ada di cirebon tanggal 14an, n klo lu ga datang juga.... ADO UWONG YANG BAKAL TETUJAH.. *marah mode on tapi tetap dengan face gantengnya*

kei mengatakan...

"ADO UWONG YANG BAKAL TETUJAH"? meskipun aku gak ngerti maksudnya :D ... Insya Allah kalo ada jeda syuting dalam bulan juni pihak manajemen akan mengadakan jumpa fans di Gerage Mall, datang ya! :)