aku kurang informasi seputar penulis cerita ini, yang pasti aku nemu tulisan ini di bawah nama Paulo Coelho... dan terus terang juga, aku cuma penggemar ringan dari beliau ini, jadi belum bisa gitu mahami gaya tuturnya :D jadi maaf aja kalo ada salah referensi.
(mungkin) sebagian besar orang di dunia ini pernah memutuskan untuk mati. aku sendiri pernah, dan aku juga kenal beberapa orang dekat yang pernah punya keinginan yang sama, meskipun dengan motivasi yang berbeda-beda (dan gak jadi bunuh-diri tentunya, makanya bisa cerita :D). kalo pesohor dunia yang bunuh diri udah banyak banget. salah satu yang aku tau (meskipun cuma dari film semi-autobiografi dan buku biografi) dan sangat mengesankanku adalah Yukio Mishima. cara yang dia pilih untuk mati menurutku KEREN banget! bukan berarti aku mendewa-dewakan bunuh-diri, tapi kalo mo ngelakuin sesuatu (bahkan bila itu berarti mengakhiri nyawa kita sendiri) kenapa gak kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh persiapan, supaya pesan yang mau kita sampaikan tuh bener-bener bergema. Hemingway juga bunuh diri... tapi ya gitu deh :)
bunuh-diri biasanya identik dengan takut-hidup atau kehabisan alasan untuk melanjutkan hidup. tapi faktanya juga beberapa orang bisa "hidup" lebih lama setelah bunuh diri :D ironis emang kalo justru masalah "hidup" yang bikin orang pengen "mati"... aku pernah nulis dalam "gadis jeruk" kalo aku bisa milih, aku pilih gak dilahirkan :) tapi karena aku sudah lahir, ya sudahlah :D kenapa gak aku nikmati aja hidup sepenuhnya! orang yang mo bunuh diri, biasanya punya kepala yang penuh dengan pikiran negatif. perasaan diabaikan, tersiksa, lelah, takut, dan lain lain. uhm, aku juga pernah ngerasaain hal yang kurang lebih sama.
seperti tulisan aku tepat sebelum ini... banyak orang mengabaikan momen-momen indah yang berserakan sepanjang hidupnya. hal-hal biasa yang bisa dimaknai menjadi luar biasa luput dari pengamatan yang jeli. klise emang, tapi banyak banget hal yang bisa kita syukuri dalam hidup, sesederhana apapun bentuknya. bahkan pada saat kita duka, percayalah kalo itu semua akan segera berakhir dan bukan akhir dari segalanya (easier said than done :D) apalagi kalo cuma soal cinta (nafsu mungkin tepatnya :D) ... cemen banget deh! setelah patah hati beberapa kali, entar juga biasa (meskipun sakitnya gak pernah berkurang... sama aja ya? :D) anyway, time will heal! :)
bunuh-diri dikecam oleh hampir semua ajaran agama dan atau kepercayaan. meskipun bagi beberapa kebudayaan, bunuh-diri bisa jadi tradisi yang terhormat. dua-duanya gak ada salahnya menurutku (gak konsisten! :D) contohnya bunuh-diri Mishima di atas yang fenomenal di Jepang. tingkat bunuh-diri di jepang bisa jadi yang paling tinggi di dunia, karena didukung oleh tradisi bunuh-diri yang kuat. bunuh-diri sebagai sebuah pernyataan emang kuat banget. apalagi bila dilaksanakan dengan megah seperti sebuah perayaan (kematian juga bisa dirayakan, kenapa tidak?). tapi aku gak setuju dengan bunih-diri yang membunuh-tidak-hanya-diri-sendiri! (misalnya bom bunuh diri yang tren di kalangan teroris) kalo mo cepet masuk surga, ya usaha dong! jangan ambil jalan pintas... apalagi pake ngajak-ngajak orang laen yang belum tentu pengen ikut mati bareng. ini juga masuk kategori bunuh-diri dengan pernyataan yang kuat, tapi varian yang nyebelin!
Tuhan juga gak suka dengan bunuh-diri. menurutku alasannya sederhana aja... bunuh-diri mengkhianati ke-Maha Kuasa-Nya. kalo emang usia adalah hak istimewa-Nya, orang yang berani mengacau pastilah akan dibencinya :D meskipun maha pembenci bukan salah satu sifat-Nya, seingatku. nah kalo yang gak percaya Tuhan, ya Dia emang gak relevan jadi bahasan :D buat yang percaya Tuhan, bunuh-diri tuh bisa jadi perbuatan yang paling berani sepanjang hidupnya :) well. kita gak pernah tau gimana para manusia yang sukses membunuh-dirinya membereskan persoalan ini dengan Penciptanya, karena yang mati tidak akan (belum pernah) kembali ke dunia.
kembali ke cerita Veronica... aku terkesan dengan detail proses bunuh-diri yang dilakukan oleh aku-cerita. jangan-jangan cerita ini emang curhat colongan atau pengalaman pribadi penulis, atau paling tidak terinspirasi dari pengalaman nyata. apapun sumber ilhamnya, aku sangat menikmati gaya tutur dalam cerita ini. ada juga semacam proses pencerminan-diri terhadap pengalaman karakter veronica. ceritanya juga tidak terlalu panjang, yang aku baca dalam versi bahasa inggris yang nyaman dibaca oleh pemalas sepertiku :D meskipun bernada sinis dan pesimis terhadap kehidupan, banyak juga unsur humor yang dimasukkan di dalam cerita. bukankan hidup emang penuh dengan canda... dan Tuhan adalah seorang komedian :) paling tidak Dia punya selera humor yang tinggi :D (menurutku lho!)
uhm, kalo penasaran dengan ceritanya... seperti biasa, baca aja sendiri ya! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar