01 Juli 2011

resolusi konflik

tanpa bermaksud menghakimi... meskipun tetap dengan niat sok tau :p mari kita lihat pola berulang yang rumit dari jiwa kita (mantap banget kan kalimat terakhir tuh!)

entah apa, dimana, kapan, kenapa, bagaimana... pasti ada pola asuh yang salah yang mewabah di seluruh nusa antara yang tercinta ini, khususnya masalah perbedaan. kenapa ya (sebagian besar) orang indonesia tuh paling gak bisa berbeda (termasuk aku). satu-satunya perbedaan yang paling dinikmati tanpa keluhan kayaknya cuma perbedaan jenis kelamin deh :p itu pun sempat jadi "isu nasional" ketika bergeser pada perbedaan gender dan atau orientasi seksual (dua hal yang erat hubungannya dengan kelamin, menurutku).

sebelum makin jauh :D ... kembali ke soal konflik. entah apa yang diajarkan oleh para orang tua yang sekarang anak-anaknya adalah mahasiswa anarkis, wakil rakyat yang debat kusir, utusan daerah pada konres PSSI yang terakhir, pengantin bom bunuh diri, dan anak-anak yang tersesat lainnya. mungkin waktu kecil sering rebutan mainan dengan adiknya atau anak tetangga, terus bertengkar dan ortu cuma diemin aja, atau cuma marah aja, atau malah nyuruh sabar aja tanpa ngasih tau kenapa.

wah malah makin jauh dan makin sok tau nih :D

aku percaya kalo kita sebagai manusia dewasa punya kemampuan untuk melepaskan diri dari mata rantai pola asuh yang buruk... dan karena tidak semuanya buruk, kenapa kita tidak meneruskan yang baik... atau lebih baik lagi (menurutku) kita gak hanya berperilaku sebagai reaksi atau penolakan hasil pola asuh, tapi memunculkan sifat kita yang asli dari dalam diri kita sendiri... (ada gak sih sifat yang asli tuh?)

buat yang udah gede sekarang mungkin udah rada telat. tapi masih belum terlambat untuk anak, keponakan, atau murid kita yang masih kecil. uhm, gimana kalo paling tidak kita berusaha untuk memberikan contoh perilaku yang baik di mata anak-anak (siapapun, dimanapun, kapanpun) supaya gak bangsa kita bener-bener bisa jadi bangsa yang bener di masa depan.

(sprezzatura: berarti asal-asalan, salah satu latihan dalam buku menjadi jenius seperti leonardo da vinci)

Tidak ada komentar: