29 Oktober 2011

the moral side of murder

ini adalah kuliah pertama dari rangkaian Justice with Michael Sandel yang bisa kamu unduh dari saluran youtube ini. aku akan mencoba berbagi apa yang aku dapat dalam "kuliah" ini, dengan segala keterbatasanku. beberapa bagian akan aku kutip langsung untuk menghindari bias atau kesalahpahaman.

kuliah ini sebenernya dimulai dengan sebuah cerita, tapi sepertinya terlalu panjang untuk diungkap di sini... jadi kita akan langsung meloncat ke bagian yang menurutku penting.

untuk menilai (membenarkan atau menyalahkan) sebuah tindakan (misalnya pembunuhan) paling tidak kita memiliki dua sudut pandang. moral reasoning (istilah yang dipakai dalam kuliah ini) ada dua yaitu consequentialist dan categorical.

consequentialist - locates morality in the consequences of an act. jadi pertimbangan kita adalah konsekuensi apa yang akan terjadi sebagai hasil dari sebuah tindakan. misalnya, bila kita bisa menyelamatkan nyawa 5 orang dengan (terpaksa) membunuh 1 orang, tidakkah itu lebih baik? salah satu filsuf yang terkenal yang mendukung pandangan ini adalah Jeremy Bentham.
categorical - locates morality in certain (absolute moral requirements, certain categorical of duties and rights regardless of the consequences) duties and rights. membunuh adalah membunuh, dan membunuh adalah perbuatan yang salah apapun alasannya. bahkan bila membunuh 1 orang berarti menyelamatkan 5 orang, manusia tidak dibenarkan untuk membunuh manusia lain. Immanuel Kant disebut sebagai filfuf bagi pandangan ini.

kita sebagai manusia, menurutku terombang ambing di antara kedua pandangan ini. satu saat kita bisa saja menjadi seorang consequentialist, di lain kesempatan kita bisa berpihak pada kutub categorical.

Landen memperingatkan potensi "bahaya" dalam belajar filsafat. belajar filsafat akan membuat hal-hal yang selama ini akrab dengan kita menjadi sesuatu yang asing, yang biasa akan menjadi tidak sama lagi. filsafat tidak akan menyajikan fakta-fakta baru, tapi filsafat akan menawarkan cara baru dalam memandang sesuatu. dan sekali cara pandang kita berubah, semuanya tidak pernah akan kembali seperti semula... ini bukan proses yang bisa dibalik.

menurutku ini bukanlah sesuatu yang buruk... paling tidak perubahan punya dua sisi. kita bisa memilih untuk jadi lebih baik atau sebaliknya. selalu ada pilihan buat kita.

filsafat itu seperti sebuah cerita, cerita tentang kita, tetapi kita tidak pernah bisa tahu kemana arah cerita ini, kemana kita akan dibawa oleh cerita ini. filsafat bisa membuat kita menjadi individu yang lebih baik, atau yang lebih buruk, atau paling tidak lebih buruk sebelum menjadi yang lebih baik.

lantas kenapa kita harus belajar filsafat? bila waktu ribuan tahun tidak bisa membuat manusia memecahkan masalah moral (misalnya), filsafat selama ribuan tahun belum pernah memberikan jawaban yang bisa memuaskan semua orang, apalah artinya upaya kita ini? kenapa kita masih berfilsafat? Landen berpendapat karena masalah filsafat tidak akan bisa kita hindari, kita hidup dalam masalah-masalah ini.

nah kira-kira gitu deh isi kuliah pertamanya. tentu saja menonton rekaman sepenuhnya akan memberikan pemahaman yang lebih baik :)

Tidak ada komentar: