supaya ada lebih sedikit distorsi, aku kutip langsung dari buku aslinya aja ya (Paul Ekman: Emotions Revealed)... idealnya perilaku emosional yang konstruktif adalah... "Our emotions must be in the right amount, proportional to the event that called them forth; they must be expressed at the right time, in a way that is appropriate to the emotional trigger and the circumstances in which it occurred; and they must be expressed in the right way, in a way that does no harm." (page 53)
dan perilaku keras kepala (refractory state) dijelaskan sebagai... during which time our thinking cannot incorporate information that does not fit, maintain, or justify the emotion we are feeling. keadaan yang bisa menguntungkan bila berlaku sangat singkat (beberapa detik) karena... it focuses our attention on the problem at hand, using the most relevant knowledge that can guide our initial actions, as well as preparations for further actions. tapi bisa merugikan bila berlangsung lama (beberapa menit atau lebih) bahkan berbahaya karena... A too-long refractory period biases the way we see the world and ourselves. (page 39-40)
sementara ada tiga jenis reaksi emosi yang bisa membawa masalah... pertama adalah "We may feel and show the right emotion but at the wrong intensity;" kedua adalah "we may feel the appropriate emotion, but we show it the wrong way;" dan terakhir dan yang paling parah adalah "It's not that our reaction is too intense, nor that our way of expressing it is incorrect; it's that we are feeling the wrong emotion altogether." (page 17)
Wuthering Heights (WH) jauh lebih tua daripada Emotions Revealed (ER) dan gak ada hubungannya juga :D tapi Paul Ekman pasti gak keberatan kalo "pisau"-nya dipake untuk "melahap" novel Emily Bronte ini :) (masih kebayang nikmatnya Wagyu Steak di Lampung :D) ok, ok, aku akui kalo aku belum beres juga membaca WH... pun belum beres membaca ER. tapi aku udah baca ringkasannya di wikipedia :D dan aku udah nonton dua film adaptasi novel ini produksi 1998 dan 2009. sebenernya ada lebih banyak lagi karya-seni adaptasi dari novel ini (ternyata novel ini populer juga ya, aku yang udik :D), daftar adaptasi atau karya yang terinspirasi dapat dibaca di wikipedia.
"Wuthering Heights is the wild, passionate story of intense and almost demonic love between Catherine Earnshaw and Heathcliff" (halaman belakang novel WH edisi Wordsworth Classics). kalo menurutku WH ini menguatkan "teori"-ku tentang cinta sebagai perilaku keras kepala yang akut dan kronis :D... menurutku (lagi) WH ini cerita cinta Heathcliff. Heathcliff memelihara periode keras kepalanya terlalu lama sehingga menyebabkannya bias dalam memandang dunia dan dirinya sendiri. dia kehilangan kemampuan untuk mengakses informasi dari database-emosi sehingga gagal mengekspresikan cintanya secara konstruktif. mungkin karena periode masa kecil tidak bahagia yang dilaluinya. cintanya yang kuat pada Catherine seperti menjadi bahan bakar utama dalam hidupnya kemudian.
tidak seperti Heathcliff, Catherine Earnshaw memiliki cinta yang (sedikit) lebih rasional, menurutku lho :) hal ini ditunjukkannya ketika memilih untuk menikahi Edgar Linton meskipun sebenernya dia lebih mencintai Heathcliff. tapi supaya ada ceritanya, tentu aja Catherine juga dibikin jadi galau karakternya :D namanya juga drama. dan ini juga menguatkan teori "keras-kepala"-ku. menurutku karakter Catherine ini labil banget, malah lebih labil daripada adiknya Edgar (Isabella Linton).
cinta Heathcliff yang sangat dalam membuatnya bias dalam memandang dunia sekitar. kenyataan bahwa Catherine sudah bersuamikan Edgar tidak membuatnya surut. dendamnya kepada Hindley bahkan diturunkannya kepada Hareton (anak Hindley). hampir semua karakter utama dalam novel ini menjadi korban dari reaksi emosi yang buruk Heathcliff. Heathcliff gagal dalam mengekspresikan emosinya dalam cara yang konstruktif. seandainya Heathcliff tumbuh sebagai laki-laki yang pemaaf dan bijaksana... maka novel tidak akan pernah terkenal! :D
ehm... soal dua filmnya. menurutku WH produksi 1998 lebih patuh pada pakem cerita pada novelnya daripada yang 2009, akting pemainnya juga lebih bagus dan dramatis. visualisasi yang ditampilkan pada WH 1998 juga lebih bagus, terlihat lebih pas dengan imajinasiku saat membaca novelnya, berhasil menyajikan suasana suram yang lebih akurat. gambar dalam WH 2009 terlihat lebih "cerah" padahal menurutku novel ini cenderung bernuansa "gelap." jadi secara umum, menurutku WH 1998 lebih baik daripada WH 2009.
aku belum menemukan film WH versi yang lain, jadi untuk saat ini aku cuma bisa membandingkan kedua versi di atas. dua-duanya bisa kamu saksikan di youtube. nah dari youtube juga aku baru tau kalo ternyata ada versi terbaru dari adaptasi novel ini pada tahun 2011. melihat sekilas dari trailer-nya, sepertinya WH 2011 ini akan jadi interpretasi yang menarik. aku udah bisa ngebayangin (khususnya) karakter Heathcliff yang berbeda dari dua film sebelumnya (yang sudah aku tonton). ya... mudah-mudahan aja suatu saat aku bisa nonton film WH 2011 ini dan tidak kecewa karena ekspektasi yang terlalu tinggi :)
meskipun menyukai drama (baik novel maupun film) aku harus tetap mengakui kalo aku gak bisa bilang aku sangat menikmati membaca WH ini. sekali lagi, ini mungkin lebih kepada kemampuan membacaku yang tidak begitu bagus dalam bahasa inggris. bahasa yang dipakai menurutku terlalu sulit dan alurnya yang lambat menyiksa batinku yang cenderung tergesa-gesa. mungkin dalam suasana hati dan kemampuan memahami bahasa inggris yang lebih baik... pendapatku terhadap novel ini dapat berubah menjadi lebih baik :)
nb: alhamdulillah sesuatu banget kalo banyak karya sastra populer dunia yang sudah diadaptasi ke dalam bentuk film. di satu sisi emang bikin orang makin "rabun membaca" sih, tapi di sisi lain sapa tau setelah menonton filmnya seseorang bisa jadi lebih tertarik untuk membaca karya orijinalnya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar