judul ini adalah pelesetan dari nama perusahaan bus yang sering disorot karena sering terlibat dalam kecelakaan. kalo yang sering nonton berita lokal pasti tau nama bus yang aku maksud. sebagai insan rasional tentunya kita tau bahwa bukan "nama" atau "julukan" yang menyebabkan terjadinya kecelakaan...
dalam perjalanan menuju Jombang dari Terminal Giwangan, salah satu bus yang melayani trayek Yogyakarta-Surabaya adalah bus tersebut di atas. meskipun ngakunya insan rasional, aku tetap khawatir dengan adanya peluang menumpang bus tersebut :D secara rasional, emang bukan namanya yang membawa bencana/kecelakaan, tapi karakter pengendara dan kondisi mobil dari perusahaan yang sama bisa jadi menyebabkan akibat yang sama. alhamdulillah saat menapak di Giwangan, pilihan yang tersedia adalah Bus Mira.
Mira ini masuk kategori AC Ekonomi, maksudnya berpendingin udara tetapi tempat duduknya 2-3 (2 kursi di kiri, 3 kursi di kanan). jumlah total kursinya juga lebih banyak dari bus AC Eksekutif, akibatnya adalah jarak antar kursi jadi lebih pendek. meskipun demikian, secara umum menurutku bus ini cukup nyaman. aku berangkat dari terminal Giwangan lewat jam 9 malam, berhenti sebentar di terminal Tirtonadi (Solo), nyampe di terminal Jombang sekitar jam setengah 4. oh ya, tarif yang harus aku bayar adalah 30 ribu (dari Giwangan ke Jombang).
nah dalam perjalanan sekitar 6 jam-an inilah aku mencicipi pengalaman yang cukup menegangkan. dulu aku pikir perilaku sopir-sopir jalur sumatera tuh udah cukup gila... aku kira kalo yang yang nyetir orang jawa akan jadi lebih waras, ternyata aku salah :D sopir-sopir trayek menengah ini ternyata sama atau malah lebih gila (meskipun kondektur dan sopirnya cukup ramah dengan penumpang). bahkan gak ada tuh moto "sesama bus ... dilarang saling mendahului." pokoknya harus nyampe duluan dan menangguk penumpang di jalan sebanyak mungkin, dalam perjalanan ini beberapa kali aku mengalami sesama Mira saling mendahului dan rada balapan.
soal kecepatan aku gak bisa komentar, aku gak bisa liat angka spedometer-nya tapi rasanya pada beberapa etape bus berlari sangat kencang. parahnya adalah perpaduan antara kecepatan tinggi dan menyalip antrian kendaraan dari arah jalur kanan (yang berseberangan arah)! pada beberapa ruas jalan, khususnya perlintasan kereta api (KA), biasanya kendaraan mengular cukup panjang... nah sang kusir yang setia nih gak sabar, langsung aja ambil kanan dan ngebut padahal jalur kiri sudah penuh dan rapat. bayangkan bila ada kendaraan dari arah yang berlawanan!
yang paling parah adalah menerobos perlintasan KA!!! ini kejadian nyata lho yang aku alami. dari kejauhan sudah terdengar sayup lagu perlintasan KA yang akan ditutup, bukannya melambat bus malah melaju makin kencang. semakin mendekat perlintasan, aku melihat pintu perlintasan sudah mulai menurun, tapi pak kusir gak peduli. bus tetap menerobos! dan aku melihat lampu depan lokomotif yang menyorot sisi kiri bus kami ketika melintas rel KA, artinya KA sudah DEKAT! dan untungnya aku duduk di sisi kiri (mati duluan kayaknya kalo ketabrak KA).
sesuai UU Perkeretaapian No 23 tahun 2007, pengguna jalan mestinya berhenti dan mendahulukan KA yang lewat. karakteristik KA yang berat tidak memungkinkannya untuk berhenti mendadak. selain itu gesekan antara roda-roda KA dan rel bisa menimbulkan medan magnet, kekuatannya kadang cukup untuk menghentikan mesin kendaraan yang melintas rel. tentunya kita sering mendengar cerita mobil yang mogok di perlintasan dan (sebagian bernasib naas) tertabrak KA.
meskipun cukup menegangkan... tapi aku gak kapok naik bus :D kadang-kadang emang gak ada pilihan lain. tapi kayaknya untuk saat ini, menurutku yang paling aman adalah mengunakan layanan KA. mudah-mudahan aja para pengguna jalan di negara kita ini bisa lebih disiplin sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan.
hikmah dari perjalanan menggunakan layanan bus adalah kita punya kesempatan untuk berinteraksi dengan penumpang lain yang kadang-kadang bisa memberi banyak informasi berharga, apalagi para pengguna rutin jalur tersebut. jangan sungkan juga untuk bertanya kepada kondektur dan minta tolong diingatkan bila bus sudah mendekati tempat di mana kita harus turun. hikmah lain dari perjalanan menggunakan bus Mira ini adalah bonus pemandangan indah pada rute Jombang - Malang yang melintasi Batu. ceritanya menyusul ya! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar