19 Mei 2011

bangsa rabun membaca lumpuh menulis

judul ini mengutip dari Taufiq Ismail yang gregetan terhadap pelajaran sastra lebih dari 30 tahun dan akhirnya dia bersama teman-temannya (khususnya yang ada di majalah horison) mengadakan 6 gerakan sastra. buat yang suka baca horison, pastinya gak asing dengan sisipan kaki langit (salah satu hasil gerakan ini).

salah satu temuan yang menarik dari survei yang dilakukan oleh dia adalah mengenai judul karangan yang dijadikan penugasan siswa. ada dua judul yang luar biasa klisenya (luar biasa aus dan usang, masih menurut dia :p), pertama adalah "cita-citaku", dan yang kedua adalah "pengalaman berlibur di rumah nenek". mungkin yang masih sekolah saat ini sudah tidak mengalami lagi tugas mengarang dengan dua judul tersebut di atas (terima kasih pada Taufiq Ismail). kalo aku sendiri punya pengalaman unik dengan judul kedua :p (laen post aku ceritain deh). dia menyadari bahwa yang dilakukan bersama teman-teman sastrawannya itu adalah menanam benih, bukan bawang, kacang panjang atau wortel, tapi bibit pohon jati :) (bertahun-tahun baru tampak hasilnya).

dua paragraf di atas disarikan dari "Taufiq Ismail: Karya dan Dunianya"

kebetulan banget kami bertiga (aku, umar, dan vivi) kemaren sore berbincang seputar masalah serupa. kami baru menyadari bahwa kami bertiga (dan juga teman-teman kami yang lain) ternyata sama-sama suka baca dan sama-sama minat menulis, terlebih lagi sama-sama punya mimpi jadi penulis :p paling tidak seorang teman (zaid) udah jadi wartawan. setauku umar seorang editor buku dan juga penerjemah. vivi rajin mengolah majalah astronomi, mengasuh situs, menulis artikel astronomi dan rajin ngeblog juga. nata pernah bikin cerpen (juga rajin corat-coret di buku waktu kuliah), kayaknya masih suka bikin puisi. meskipun aku gak tau detail minat teman yang lain, tapi aku percaya kalo kami semua sangat suka membaca. btw, jadilah sore kemaren kami berikrar untuk berlomba siapa yang bisa pertama kali menerbitkan buku! :p

aku punya hipotesis sederhana: kalo suka baca, pastilah punya mimpi jadi penulis :) dari pengalaman baca (khususnya dari Horison), aku mengamati bahwa seorang penulis, mutlak gemar membaca. meskipun demikian, gemar membaca tidak lantas membuat kita menjadi penyair :). aku sendiri sudah punya mimpi jadi penulis sejak lama, sudah pula mengoleksi beberapa buku seputar proses kreatif dalam menulis... tapi hasilnya sampai saat ini cuma bisa nulis di blog sendiri :p tapi lumayanlah ada saluran meskipun sederhana.

salah satu saran yang paling sering aku dengar adalah: bila ingin menulis, tulislah!
segerakan menulis, tulislah tentang apa aja yang kau mau tulis, gak usah dulu peduli soal struktur atau tata bahasa (tapi kalo bisa peduli, itu lebih baik :p).... jangan sampe bangsa kita jadi bangsa yang rabun membaca dan lumpuh menulis!

aku mo ngasi kutipan lagi dari 4 baris terakhir dari "pelajaran tatabahasa dan mengarang" karya Taufiq Ismail:

Pak Guru sudah tahu lama sekali
Mata kami rabun novel, rabun cerpen,
rabun drama dan rabun puisi
Tapi mata kami 'kan nyalang bila menonton televisi.

Tidak ada komentar: