fenomena cuci otak kembali hangat dibicarakan dalam ruang publik... saya gak mo kalah :p mari ikut nimbrung!
tau kan lelucon "otak orang indonesia mahal harganya di pasar-organ tubuh-global"? konon manusia secara umum hanya menggunakan 12 persen kekuatan otaknya. di indonesia, konon pula orangnya rata-rata menggunakan kurang dari 12 persen kemampuan otaknya... "konon" yang sulit dibantah kalo kita melihat tayangan-tayangan "bermutu" di stasiun televisi lokal :P anyhow, saya tetap bangga kok jadi orang indonesia ;>
otak yang relatif jarang bekerja berat inilah yg harganya mahal, menawarkan kemudahan untuk diformat ulang dan memiliki kapasitas memori kosong relatif lebih besar. mungkin ini juga yang jadi alasan maraknya praktik pencucian otak di negara kita saat ini. (praktik yang sebenarnya sudah lama, tapi kembali hangat dibicarakan saat ini)
menurut saya dan adik saya (pakar psikoanalisis paruh-waktu, hidup senang-senang penuh-waktu)... selain otak yang jarang dipake, ada satu lagi jenis otak yang jadi sasaran empuk para pencuci otak. yaitu, otak piktor (pikiran kotor). semua tentu masih ingat dengan anggota dewan terhormat yang tertangkap kamera sedang nonton (dengan tidak sengaja, konon) film biru saat sidang. bayangkan... bila dia mewakili berapa ribu konstituen, berapa besar potensi pangsa pasar industri cuci otak di indonesia. belum lagi potensi pasar di kalangan mahasiswa kosan yang rajin mengkoleksi materi-materi biru.
jadi singkat saja... tulisan ini tidak bermaksud menghina orang indonesia, karena saya termasuk dalam kedua kategori pemakaian otak tersebut di atas :p tidak ada yang lebih lucu dari pada mentertawakan diri sendiri...
waspadalah! waspadalah! waspadalah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar