sulit sekali untuk menceritakan pengalaman baruku yang terjadi dalam lima hari terakhir, senin sampai dengan jumat kemarin. pertama karena ceritanya panjang banget, dan kedua karena objek cerita adalah sesuatu yang cukup sensitif yang menyangkut bagian dari aparat negara. sulit juga buat aku untuk memisahkan perasaan-perasaan yang terlibat secara subyektif dalam pengalaman lima hari ini dengan fakta-fakta obyektif yang ada.
tapi aku bisa berbagi pelajaran yang aku dapat... pertama dan yang utama dan juga sudah menjadi rahasia umum di Indonesia ini adalah sulit sekali mengurus sesuatu (dalam hal ini yang aku alami adalah bidang hukum) kalo kita tuh "nobody" artinya bukan siapa-siapa atau gak punya bekingan atau gak punya kerabat/relasi ber"bintang." kita harus punya "somebody" atau seseorang yang punya jabatan cukup tinggi, kalo dia adalah saudara (masih ada hubungan darah) maka itu lebih baik.
kita sendiri sebenernya bisa menjadi "somebody" suatu saat :D untuk jangka pendek paling tidak kita bisa belajar tentang hukum (dalam hal yang aku alami) supaya kita gak terlalu lugu di mata mereka dan menjadi sasaran empuk untuk dikerjain dan diperas. sebelum mengurus sesuatu ada baiknya kita mengetahui prosedur resminya dari sumber yang terpercaya, bila perlu lebih dari satu sumber. setelah itu kita juga harus mengerti prosedur "bisnis"-nya :D misalnya kita harus ngerti "bahasa kode" tertentu yang bisa memberi tanda kapan urusan ini menjadi resmi atau "bisnis."
kalo kita mengerti hukum (atau paling tidak tampak mengerti hukum :D) mereka akan cukup segan untuk ngerjain, atau paling tidak hanya kena "pajak" yang ringan. penting untuk memperlihatkan tampilan fisik yang meyakinkan, maksudku kita harus tampak percaya diri, dan atau bisa juga datang bersama tean berambut cepak, berbadan besar, dan memakai jaket loreng :D penampilan fiik yang baik ternyata sangat penting gak cuma di dunia hiburan :D
aku percaya masih ada aparat negara ini yang benar-benar serius mengayomi dan melindungi, sama seperti aku percaya bahwa masih ada abdi negara yang bersih dari korupsi. meskipun aku juga percaya bahwa golongan ahli surga ini HANYA sedikit banget yang masih tersisa dan seharusnya sudah didaftarkan sebagai "warisan budaya dunia" kepada UNESCO :D supaya lebih mendapat perhatian untuk dilestarikan dan dikembangkan. kita harus tetap optimistis dengan hal-hal baik dan bersih yang masih ada meskipun bau busuk dan kotoran di negeri ini sudah nampak di setiap sudut mata memandang.
tapi (sedikit nambahin) tidak semua orang yang punya relasi atau kerabat berpengaruh lantas menjadi orang yang semena-mena dan berlaku seenaknya. beberapa gelintir orang ini tidak nyaman bila harus selalu berlindung di belakang nama besar bekingan. ada juga yang berusaha keras menutup-nutupin hubungan semacam ini, bukan karena malu tentunya, tapi karena mereka juga sama seperti manusia biasa yang ingin dihargai sebagaimana apa adanya. mereka juga ingin berusaha memperoleh sesuatu yang diinginkan dengan usaha sendiri. meskipun pada saat-saat tertentu mereka terpaksa untuk menggunakan koneksi yang kuat karena seringkali keadaan tidak memungkinkan kecuali dengan jalur-koneksi (kalo di Indonesia, yang aku rasakan lho).
baiklah... ini adalah lima hari yang cukup panjang buat aku. dalam lima hari terakhir aku bahkan harus mengorbankan pekerjaan lain, meskipun demikian aku juga mendapatkan hikmah yang berharga dan teman baru yang baik. lagipula sesuatu yang baik (biasanya) akan selalu butuh pengorbanan :)
nb: cerita ini belum selesai lho :D senin lusa, aku kembali harus berurusan dengan mereka, tapi mudah-mudahan jalannya sudah semakin lapang seiring waktu... wish me luck!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar