18 - 20 november kemarin, aku dan teman-teman aikidokka enryukai bandung baru saja berpartisipasi aktif (sebagai peserta dan
panitia) dalam sebuah seminar bersama Fujimaki-shihan. salah satu rangkaian sesi latihan terpanjang yang pernah aku ikuti, belum lagi ditambah pekerjaan persiapan sebelum-sesudah seminar yang juga tidak kalah melelahkan. ehm, buat yang belum tahu, seminar dalam aikido tuh lebih mirip loka-karya atau work-shop :D jadi kita tidak hanya duduk diam dan menyimak materi, tetapi juga langsung memperagakan materi yang dibawakan oleh shihan (gelar tertentu dalam jenjang karier pelatih aikido). dalam seminar aikido, kita diharapkan untuk lebih banyak diam (dan menyimak) serta berlatih. konon berlatih aikido di negara asalnya Jepang biasanya berlangsung secara sunyi (secara umum) karena murid tidak diperkenankan mengobrol selama pelatihan berlangsung (kecuali sangat penting). bahkan untuk bertanya pun bukanlah hal yang dianjurkan, kita diharapkan dapat belajar dari kesalahan sendiri dan langsung memperbaikinya dengan terus berlatih (terus melakukan gerakan, bukan berdiskusi).
banyak banget pengetahuan baru dan penyegaran ingatan yang aku peroleh selama seminar berlangsung. banyak juga pengalaman baru yang aku peroleh di luar sesi latihan, yang menurutku juga penting meskipun tidak secara spesifik berhubungan dengan teknik aikido. dan seperti biasa aku selalu berusaha memaknai positif semua kejadian yang aku alami selama persiapan-pelaksanaan-pembubaran acara. salah satu hal yang paling menyebalkan adalah aku kok ngerasa bertambah usia 3 tahun lebih tua dalam 3 minggu persiapan acara :D meskipun setelah melihat suksesnya acara berlangsung semua kejengkelan sedikit berkurang, cuma sedikit lho :D banyaknya pengalaman berharga yang aku dapat meskipun menyebalkan pada awalnya, ternyata membawa banyak hikmah pada akhirnya. semua kelelahan jasmani dan rohani menjadi terbayar.
pengalaman singkat berfoto-foto ria bersama teman-teman mahasiswa desain, berperan sebagai dokter dalam pembuatan sebuah poster kesehatan, seperti menjadi oase yang sangat menyegarkan pada minggu terakhir sebelum hari-H. mungkin banget karena pada dasarnya aku emang banci-foto :D teman-teman dan pengalaman baru yang sangat menyenangkan :) pada saat pelaksanaan seminar, aku juga sempat menikmati beberapa pose teknik yang menyenangkan :D aku sudah berusaha untuk memposisikan diri dalam jangkauan kamera sang fotografer, hasilnya lumayanlah buat nambah portofolio foto di FB :D dasar banci-foto sejati! XD
selama bekerja sebagai panitia... kembali aku bisa menghargai makna teman dan sahabat. aku bukan tipikal bos atau atasan yang baik :D aku lebih nyaman bekerja sebagai rekan atau teman yang sejajar. aku berusaha untuk tidak memberikan perintah yang tidak menyenangkan buat aku sendiri. aku juga selalu berusaha membaur dalam melakukan semua jenis pekerjaan. aku emang tidak begitu lihai dalam pembagian wewenang atau pendelegasian tanggung jawab :D beberapa orang teman (entah dengan motif apa) terbukti mau bertahan sampai jam-jam terakhir, mengorbankan durasi istirahat malam demi membantu pekerjaan beres-beres setelah seminar, terima kasih banyak teman! :) seperti biasa, seperti yang aku duga, dalam setiap pelaksanaan seminar yang aku ikuti secara aktif, hampir semua orang memiliki gairah menggebu-gebu untuk menikmati seminar dan berusaha pula untuk pulang ke rumah secepat mungkin untuk menghindari beres-beres setelah-pesta :D karena udah pernah ngalami kejadian ini, aku tidak begitu terkejut. alhamdulillah meskipun kejadian tidak terduga masih terjadi, semua kesulitan akhirnya bisa diatasi.
untuk masalah teknis latihan... kembali aku diingatkan untuk banyak mencermati gerakan-gerakan dasar dalam aikido. sebaiknya kita tidak terlalu terbuai dengan teknik-teknik variasi yang lebih aplikatif atau lebih indah dipandang mata. dengan banyak melatih gerakan-gerakan dasar, maka apapun teknik yang akan kita lakukan, mudah-mudahan bisa menjadi lebih mudah :) prinsip-prinsip dasar juga penting untuk selalu diingat. aikido emang seni-bela-diri yang "indah" tetapi tidak melupakan prinsip dasarnya sebagai sebuah bela-diri yang efektif (dan berbahaya). selalu berusaha menjaga jarak aman, langkah-langkah yang rasional, memberikan banyak celah buat kita sebagai praktisi untuk melakukan teknik dengan nyaman dan selalu berusaha untuk "melumpuhkan" uke dengan proporsional. nah yang terakhir ini nih yang paling sulit :D sulit banget untuk menakar batas perlakuan terhadap uke yang proporsional. sulit banget (paling tidak buatku) untuk menahan ego untuk tidak menyakiti atau melumpuhkan uke secara berlebihan. lawan terbesar emang ego-kita sendiri :)
kesimpulannya... terima kasih Tuhan atas kesempatan hidup dan pengalaman baru dalam kurun waktu kurang lebih sebulan terakhir ini! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar