13 November 2011

“There is nothing wrong with appearing to be a fool, if what you are doing is in fact intelligent.” gitu kutipan dari Paulo Coelho Blog, posting-an terakhir yang aku baca.

ceritanya kayak gini:
bila Nasrudin pergi ke pasar dan meminta-minta... kemudian orang-orang akan menunjukkan dua koin yang berbeda nilainya, Nasrudin selalu memilih koin dengan nilai terendah :)

logikanya hanya orang bodoh yang mau menerima uang kecil sementara sebenernya dia bisa mendapatkan jumlah uang yang lebih besar tanpa kesulitan. tapi Nasrudin tidak keberatan tuh dicap "bodoh" karena dia melakukannya atas alasan yang cerdas :) (lengkapnya baca sendiri deh ceritanya di Paulo Coelho Blog)

kalo Natalie Cole dalam suatu kesempatan pernah mengatakan sambil bergurau bahwa Tuhan itu pastilah seorang Penyanyi Jazz... maka menurutku Tuhan itu pastilah seorang Komedian, secara spesifik seorang Komedian Tunggal :) dan dunia beserta alam semesta raya ini laksana sebuah panggung buat-Nya. kita sendiri, umat manusia, adalah material lelucon-Nya.

coba ingat-ingat sebuah pengalaman hidup anda yang tidak menyenangkan! apa yang anda rasakan?... biasanya orang-orang bisa lebih punya perasaan menerima bila menganggap itu semua adalah rencana Tuhan. mereka juga percaya bahwa selalu ada hikmah di balik sebuah musibah dan Tuhan punya rencana yang lebih baik... aku punya sudut pandang yang sedikit berbeda. aku lebih suka menganggap ini semua adalah lelucon yang buruk dari Dia. sama seperti lelucon-lelucon kejutan, misalnya ngerjain temen yang lagi ulang tahun, kemudian membanjirinya dengan hadiah, dan akhirnya semua senang. hanya saja lelucon-Nya tidak sesederhana itu :D

Tuhan itu, menurutku, punya selera humor yang sangat tinggi. Buddha misalnya... adalah sosok yang sangat memahami selera humor-Nya. pun orang-orang suci yang lain, dari pelbagai aliran kepercayaan dan agama adalah orang-orang yang humoris (meskipun tidak berprofesi sebagai pelawak profesional). mereka semua adalah individu-individu yang dikaruniai kecerdasan yang tinggi untuk memahami selera humor-Nya dan tertawa/bahagia dalam hidupnya. banyak syahid atau martir atau apapun istilahnya dalam tiap agama/kepercayaan adalah orang-orang yang dalam hidupnya diberi siksaan duniawi yang sangat berat, tapi mereka pasrah dan mengerti bahwa dunia ini hanya sementara, dunia ini cuma lelucon, ada kebahagiaan abadi yang menanti bila mereka bisa menerima logika-Nya.

Nasrudin betul... tidak ada salahnya dicap "bodoh," jika yang kita lakukan itu sebenernya adalah hal yang sangat cerdas/pintar :)

nb: meskipun demikian, kayaknya aku emang orang yang benar-benar bodoh dan belum bisa memahami selera humor-Nya... otakku gak nyampe! :D atau belum nyampe tepatnya :)

nb lagi: posting ini juga untuk mendukung para komedian tunggal yang saat ini sedang berjuang dalam komunitasnya... sudah ada dua stasiun tv yang berani, Kompas TV dengan adu bakat komedi tunggal indonesia dan Metro TV dengan slot 30 menit menampilkan acara dengan format komedi tunggal. salut!

nb lagi lagi: indonesia sudah bosan dengan komedi slapstik murahan, saatnya komedi tunggal untuk maju!

Tidak ada komentar: