02 Desember 2011

rekening gendut PNS muda

sebagian temen-temen SMA dan kuliah yang sudah bekerja ternyata banyak yang berubah menjadi lebih gendut (khususnya yang sudah menikah) :D meskipun masih ada juga yang konsisten dengan lingkar perutnya, atau cuma bertambah relatif sedikit. alhamdulillah ini mungkin berarti bahwa mereka sudah mendapatkan asupan nutrisi yang lebih baik :D atau sudah ada yang "melihara" atau "ngurus" :D nah kali ini aku juga mo curcol soal gendut-gendutan juga... rekening gendut PNS muda.

beberapa orang temenku bekerja sebagai abdi negara, aku sendiri pengen banget kalo perlu ampe nyuap juga mau! :D kayaknya enak gitu gak banyak kerjaan, gaji yang lumayan, tunjangan sosial, pokoknya aman-finansial deh.... jadi masih punya banyak energi untuk hobi atau usaha lain. tapi untungnya juga aku gak (atau belum? :D) jadi PNS, kebayang kan negara ini kalo mental PNS-nya kayak aku semua? :D bisanya cuma curhat tapi males bangun pagi dan hobi makan-tidur, kombinasi yang sempurna untuk kehancuran bangsa :D

temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengindikasikan bahwa praktik korupsi telah melanda PNS berusia muda. Teten Masduki, Sekjen Transparency International Indonesia (TII) menduga kuat para PNS pemilik rekening gendut ini berasal dari Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai. ya.. kita semua tau kan soal Gayus? nah ini ternyata cuma contoh kecil aja dari PNS muda yang kreatif dan rajin mendulang uang haram.

dalam sebuah talk-show aku pernah denger kalo parahnya di negara kita adalah sistem yang korup. jadi orang-orang yang masuk ke dalam sistem tersebut akan "terpaksa" untuk korup. jadi yang harus diperbaiki lebih dahulu adalah sistemnya, baru orangnya. tapi ini juga sulit banget, menurutku, karena para legislator yang diharapkan dapat membuat sistem menjadi lebih baik juga sudah terkontaminasi budaya korup yang pekat.

soal sistem yang korup, aku punya kisah nyata. seorang teman yang baik, kemudian menjadi pegawai sebuah lembaga negara, menceritakan pengalamannya. dia bercerita bahwa keadaan di kantornya tidak memungkinkan seseorang yang "bersih" untuk berkembang. sederhananya begini, peluang untuk memanipulasi anggaran tuh sangat besar sementara mekanisme pengawasan yang ada cuma sandiwara aja. kalo kita gak ikut arus, kita bisa dikucilkan atau yang lebih parahnya lagi dipersulit karirnya (padahal kita yang muda masih belum punya kuasa apa-apa). temenku ini sampai sempat berniat untuk mengundurkan diri aja karena merasakan pertentangan batin yang kuat. dia juga kebetulan sudah memiliki sumber penghasilan halal yang cukup besar di luar gaji PNS-nya.

jadi sekali lagi... mungkin sudah jalan Tuhan buat aku untuk tidak menjadi PNS :D kalo diterima jadi PNS, aku udah punya banyak rencana untuk menghabiskan anggaran belanja negara! dengan sedikit manipulasi tentunya... supaya ada cukup receh untuk jalan-jalan keliling dunia :D

Tidak ada komentar: