menulis sudah jadi obsesiku sejak kecil kayaknya... sejak kecil aku dah gemar membaca, tapi sayangnya tidak pandai menulis :D tulisan tanganku juga jelak banget (ampe sekarang :D) kemampuan lisan juga terbatas karena memiliki kecenderungan untuk gagap. kemampuan menuangkan buah pikir dalam bentuk tulisan sebenernya lumayan (menurutku :D) karena pada usia SD aku sering ikut lomba mengarang di lingkungan sekolahku, meskipun belum pernah menang juga :D
usia SMP (kalo gak salah) aku udah mulai mendengarkan lirik-lirik indah dari penyanyi lokal dan internasional yang populer saat itu. sedikit banyak jadi inspirasi dalam merangkai kata. tapi kalo harus menyebut satu orang yang paling berpengaruh kayaknya adalah Katon Bagaskara (waktu itu masih dalam KLa Project formasi awal). aku sudah banyak membaca buah pena sastrawan Indonesia atau yang terjemahan dari koleksi perpustakaan sekitar rumahku dan di sekolah, tapi mungkin karena vokalisasi-lirik yang menarik dan diksi yang unik, ditambah lagi suasana galau tipikal usia awal puber :D kayaknya yang lebih melekat erat adalah lirik-lirik lagu Kla yang sebagian ditulis oleh Katon. (kalo yang gak tau, coba kalian cari dan baca lirik-lirik lagu ciptaan Katon... pasti jatuh cinta :))
usia SMA tentu saja harus labih galau :D ... karena udah lebih akrab dengan english meskipun belepotan juga, mulai deh menulis rayuan dengan bumbu-bumbu kutipan lirik dari penyanyi luar :D... ada kejadian memalukan, dengan PD-nya aku ngutip lirik "i'm not a man of too many faces, the mask i wear is one..." dari "shape of my heart"-nya Sting, dalam sebuah kertas untuk adik kelas pujaan hati. trus dia tanya, "kalimat ini artinya apa?" dan aku menjelaskan dengan panjang-lebar tanpa memberikan makna :D gagal-total deh!...
awal kuliah aku paling berat nulis laporan. kemampuan mengetik yang pas-pasan, bahkan asing dengan perangkat komputer (kampungan banget!)... sesekali mencoba menulis puisi, berakhir dengan tragedi :D padahal saat itu aku udah lebih akrab dengan penulis-penulis terkenal. perkenalan lebih jauh dengan majalan Horison bener-bener membuka cakrawala baru dalam menikmati karya sastra. tapi kemampuan menulis masih tiarap... ya sedikit bagus kalo lagi jongkok.
pindah kampus... kemampuan mengarang indah cukup terasah karena banyaknya tugas atau laporan yang harus dibuat. koleksi buku juga semakin banyak. percobaan menulis semakin gencar... tapi tangan masih gemetar, nyali juga masih gentar. sebagian kertas berisi curhat galau, sisanya kacau. jadilah tumpukan kertas tanpa arti dan berakhir jadi gumpalan kertas dalam tempat sampah.
menulis dalam bentuk blog udah cukup lama dirintis... tapi niat dan semangat pasang-surut. kuantitas dan kualitas tidak ada perkembangan berarti... tapi kenapa tidak berhenti menulis?
kenapa belum putus asa dan menggantung pena (atau membuang papan-ketik? :D)... kenapa tega menyiksa mata pembaca dengan bacaan yang rata-rata?
"you write because you need to write" gitu kata om Coelho :) kenapa kita gak nulis cuma karena kita butuh menulis? :) kalo ada yang laku dijual, jangan ditolak terima aja :D kalo banyak yang baca, alhamdulillah. kalo banyak "blog-followers" ya terima kasih atas waktunya. kalo angka "page-view" melonjak, jadikan semangat. gak ada yang komen, terima aja kayaknya :D pun gak ada yang baca, sepi pengunjung, "page-view" minim, ya sudahlah :)
menulis ya menulis aja... gimana pendapat kamu?
2 komentar:
Menulis itu kayak candu. Bikin ketagihan. Menulis itu bisa juga pake cinta, ntar jadi passion. Menulis itu... kayak tempat pelarian gitu. Bikin otak sedikit tergelitik saat menyusun barisan kata buat merangkai kalimat. Menulis juga tantangan, gimana caranya mengubah pesan yang rasanya 'biasa aja' jadi wow banget dan meninggalkan pemikiran buat orang-orang yang baca.
terima kasih sudah berbagi :)
Posting Komentar